Berita HSU

Padi Petani di HSU Terendam Air, Petani Sebut Sulit Saat Proses Merontok

Padi yang basah karena terendam air, ternyata juga menyulitkan petani saat proses merontok

Penulis: Reni Kurnia Wati | Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/Reni Kurniawati
Padi yang basah terendam air, ternyata juga menyulitkan saat proses merontok walaupun dengan mesin perontok. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, AMUNTAI - Genangan air setinggi paha yang merendam sawah petani di Desa Tigarun Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) tak hanya menyulitkan petani saat memanen padinya.

Padi yang basah terendam air, ternyata juga menyulitkan saat proses merontok.

 Kastini petani Desa Tigarun mengatakan, padi yang basah saat dipanen akan lebih sulit melakukan perontokan. karena gabah menempel dan sulit terlepas. 

"Harus diulang dua kali agar benar benar rontok meskipun telah menggunakan mesin perontok," ujarnya. 

Baca juga: Sawah Terendam Air Setinggi Paha, Begini Cara Petani di HSU Memanen Padi

Baca juga: Banjir Susulan Datang Lagi, Padi Baru Disemai Warga Paya Besar HST Tersapu Banjir

Gabah juga harus segera dijemur keesokan harinya agar tidak membusuk dan merusak gabah.

Dirinya berharap beberapa hari kedepan bisa panas dan hanya membutuhkan waktu sekitar tiga hari untuk mengeringkan. 

Dirinya menanam 10 borongan atau 10 petak sawah dan dalam satu petak bisa menghasilkan 10 balek gabah. selain untuk dikonsumsi sendiri juga untuk dijual jika membutuhkan uang. 

Baca juga: Hadapi Banyak Kendala,  Petani Desa Bincau Kabupaten Banjar Bersyukur Bisa Panen Padi Lokal

Mesin perontok merupakan milik kelompok pertanian dan sangat membantu warga unuk melepaskan gabah dari batang padi.

"Sekarang hampir setiap hari hujan jadi panennya dipercepat agar tidak terlalu lama terendam," ujarnya. (Banjarmasinpost.co.id/Reni Kurniawati)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved