Kampusiana
Gelar Pengabdian Masyarakat, Tim Dampingi UKM Cara Pengemasan Bumbu Basah Ala ULM
Ketua tim Pengabdian Masyarakat ULM, Apt Nurlely mengatakan, pada produk kuliner bumbu masak misalnya masih banyak masih mengemas dengan tradisional
Penulis: Milna Sari | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Produk kuliner dari Usaha Kecil Menengah (UKM) Kalimantan Selatan masih banyak yang dikemas dengan kemasan seadanya sehingga sulit dipasarkan lebih luas.
Inilah yang melatarbelakangi tim pengabdian masyarakat dari Universitas Lambung Mangkurat memberikan pendampingan kepada pelaku UKM kuliner dalam teknik pembuatan hingga pengemasan agar produk dapat tahan lama dan bisa dipasarkan lebih luas.
Ketua tim Pengabdian Masyarakat ULM, Apt Nurlely mengatakan, pada produk kuliner bumbu masak misalnya masih banyak masih mengemas dengan tradisional sehingga pemasarannya hanya terbatas di satu kota di Kalimantan Selatan.
"Kemasan yang masih tradisional, tidak kedap udara dapat membuat bumbu masak tidak bisa dipasarkan lebih luas dan cenderung lembab jika dengan penyimpanan yang kurang baik," ujarnya, Senin (31/10/2022).
Baca juga: Gelar Pengabdian Masyarakat di Lok Baintan Kabupaten Banjar, FK ULM Inisiasi Klinik Terapung
Baca juga: Berstatus Sekolah Adiwiyata, SDN Jawa 2 Martapura Jadi Sasaran Edukasi Cinta Bekantan oleh Dosen ULM
Baca juga: Diikuti Ratusan Alumni, Begini Meriahnya Reuni Akbar Fisip ULM 2022
Pihaknya, telah melakukan bimbingan kepada UKM di Banjarmasin di Umibilal Food di Jalan Antasan Kecil Timur Banjarmasin dalam hal pengolahan hingga pengemasan.
Tim memberikan arahan untuk produk bumbu masakan agar dimulai dari tahap awal dimana bahan-bahan lebih baik berasal dari rempah-rempah yang kering.
"Kita ingin mengajarkan bagaimana membuat bahan awal benar-benar bersih agar produk akhir bisa bertahan lama dan higienis sesuai pedoman pembuatan yang baik," ujarnya Apt Nurlely.
Kemudian tim juga memberikan alat penggilingan rempah-rempah yang sudah bersih dan kering sehingga tidak perlu mengantri dan menghemat biaya.
Untuk proses pengemasan, tim juga memberikan arahan agar bisa mengemas makanan dengan baik sehingga bisa didaftarkan izinnya di pemerintahan dan memperoleh sertifikasi halal sehingga produk bisa lebih luas untuk dipasarkan.
Tim juga memberikan bimbingan terkait memanajemen produk dengan baik serta memasarkannya baik secara online ataupun langsung sehingga diharapkan produk ini bisa berkembang.
Baca juga: Gelar Pelatihan di Sawahan Batola, DosenAgribisnis Faperta ULM Ajarkan Petani Pembukuan Administrasi
"Alhamdulillah setelah dilakukan pendampingan produk ini sudah bisa menunjukkan hasil dengan penjualan yang meningkat dan sedang tahap proses untuk pendaftaran ijin di dinas terkait serta mengajukan sertifikasi halal," ujarnya.
UKM yang didampingi oleh tim yakni produk bumbu kareh Ipah Zein kata Apt Nurlely juga akan mengembangkan produknya dengan diversifikasi untuk membuat bumbu lainnya, yang tidak hanya bumbu kering tetapi juga basah sehingga diharapkan dapat meningkatkan perekonomian keluarga dan membuka lapangan kerja baru terutama bagi penduduk sekitar.(Banjarmasinpost.co.id /Milna Sari)