Ada 20 Kasus Stunting di Kecamatan Tapin Utara, Pemerintah Kecamatan Segera Membenahi Sanitasi

BANJARMASINPOST.CO.ID, RANTAU - Selain ekonomi keluarga yang menjadi faktor penyebab stunting, kondisi lingkungan tempat tinggal juga menjadi salah satu faktor terjadinya stunting di Kecamatan Tapin Utara.

Hal ini diungkapkan Camat Tapin Utara, Ivada Chandra Sari.

Ada tiga lokus stunting di Kecamatan Tapin Utara yakni Desa Banua Halat Kiri, Kelurahan Kupang dan Kelurahan Rantau Kiwa.

"Setelah kita lakukan monitoring ketiga lokus stunting tersebut memang kondisi tempat tinggal menjadi salah faktor terjadinya anak stunting," jelasnya, Kamis(3/11/2022).

Baca juga: Hadapi Curah Hujan Tinggi, BPBD Kabupaten Tapin Beberkan Peta Titik Rawan Banjir

Baca juga: Berkeliaran di Lingkungan Sekolah, Diduga ODGJ Lecehkan Siswi MAN 2 Tapin

Ivada mengatakan 20 kasus stunting di Kecamatan Tapin Utara yang terletak di tiga desa dan kelurahan.

Untuk hal itu berbagai upaya telah dilakukan menekan kasus stunting diantaranya membenahi sanitasi lingkungan.

"Selain membina kepada masyarakat tentang pencegahan stunting, pihak kecamatan bekerjasama dengan dinas terkait untuk membenahi lingkungan sekitarnya," ucapnya.

Ivada mengatakan program pemberian makanan tambahan (PMT) kepada anak stunting, ibu hamil, ibu menyusui, Balita dan lainnya sangat baik untuk dilaksanakan.

"Program ini diharapkan setelah diberikan makanan bergizi selama 24 hari dapat menangani kasus stunting," lanjutnya.

Ia mengatakan setelah diberikan makanan tambahan diharapkan penderita ataupun masyarakat yang kurang gizi membaik," tutupnya.

(Banjarmasinpost.co.id/Stanislaus sene)