Berita Tanahlaut

Turunkan Berat Badan Sukma, Ahli Gizi RSHB Pelaihari Kabupaten Tanahlaut Berikan Menu Diet

RSHB saat ini sedang berusaha menurunkan berat badan perempuan obesitas dari Kurau Tanahlut.

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
banjarmasinpost.co.id/roy
Penyandang obesitas Nur Sifa Sukma Wati dirawat di lantai 5 RSHB Pelaihari. Ibunda dan dua adiknya mendampingi. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Hasil pemeriksaan kesehatan terhadap Nur Sifa Sukma Wati (26), penyandang obesitas warga Desa Kurau Utara, Kecamatan Bumimakmur, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), cukup melegakan.

Data dihimpun pada RSUD Hadji Boejasin (RSHB) Pelaihari--tempat Sukma dirawat--Rabu (9/11/2022), lajang dari tiga bersaudara itu tak mengalami gangguan penyakit lain.

Lajang itu hanya mengalami obesitas dan disabilitas mental sebagaimana yang dialami selama ini sejak beberapa waktu silam.

Sebelumnya juga rutin kontrol di RSJ Sambang Lihum di Gambut, Kabupaten Banjar.

Hanya sebulan lalu saja tak bisa lagi kontrol karena bobot badannya kian bertambah yang membuatnya sulit bergerak.

Baca juga: Penyandang Obesitas Tanahlaut Cukup Nyenyak Tidur, Begini Hasil Pemeriksaan Kesehatannya

Baca juga: Penyandang Obesitas Tanahlaut Mulai Tenang, Sempat Gelisah hingga Teriak dan Minta Pulang

Direktur RSHB dr Hj Isna Farida mengatakan pihaknya saat ini sedang berusaha menurunkan berat badan Sukma.

Menu khusus makanan terus diberikan selama perawatan di RSHB.

"Menu Diet tentunya agar berat badannya bisa segera turun," papar Isna.

Menu khusus tersebut dikatakannya ditangani oleh ahli gizi RSHB.

"Hasilnya memang tidak bisa serta merta terlihat, perlu waktu karena mengubah pola makan juga tak mudah. Perlu kesabaran," ucap Isna.

Pihaknya juga terus memberi edukasi kepada pihak keluarga agar memperhatikan pola makan Sukma.

"Makanan yang banyak kandungan lemak dan kebiasaan ngemil mesti dikurangi," tandasnya.

Pasalnya selama ini Sukma gemar ngemil dan marah jika tak dikabulkan.

Karena itu pihak keluarga juga mesti sabar dan konsisten memperbaiki pola makan Sukma.

Penuturan sang adik, Siti Mahpujah, beberapa hari lalu, Sukma gemar makan pentol.

Meski tak banyak hanya porsi sedikit seharga Rp 5.000, namun tiap hari menyantap makanan itu.

Selain itu juga suka ngemil jajanan ringan serta minuman manis.

Baca juga: Workshop Las BLK Kabupaten Tanahlaut Kebanjiran, Begini Langkah Disnakerind

Lebih lanjut Isna berharap pihak keluarga juga bersabar dan menenangkan Sukma agar tetap betah dirawat di RSHB agar bobot badan dapat segera diturunkan.

"Harapan kami paling tidak sepuluh hari lah dirawat di sini (RSHB), sembari diperbaiki dan dibiasakan mengonsumsi makanan sehat bergizi," paparnya.

Pengaturan gizi sangat penting agar nutrisi yang masuk ke dalam tubuh seimbang sesuai keperluan tubuh. Contohnya kalori diatur agar tak terus menerus melampaui dari kebutuhan tubuh.

"Kalau menu bisa apa saja, yang utama adalah menghitung jumlah kalorinya," papar Isna.

Misalnya, lanjut Isna, untuk sarapan pagi cukup roti gandum dan dua lembar roti tawar gandum dengan sesendok selai buah.

"Itu nilai kalori satu lembar roti tawar gandum sekitar 70-80 kalori saja," jelas Isna.

(Banjarmasinpost.co.id/roy)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved