Religi
Cara Mengingatkan Keluarga Untuk Hijrah, Buya Yahya Jelaskan Bisa Lakukan Secara Tertulis
Buya Yahya terangkan cara mengajak orang untuk berhijrah, penceramah ini ingatkan waktu yang tepat dan juga caranya
Penulis: Mariana | Editor: Irfani Rahman
BANJARMASINPOST.CO.ID - Pendakwah Buya Yahya menjelaskan cara mengingatkan orang terdekat yakni keluarga untuk berhijrah.
Dalam berhijrah, Buya Yahya mengatakan sebaiknya mempunyai akhlak teladan supaya mampu mendorong hijrahnya orang lain.
Membawa serta keluarga untuk berhijrah atau menuju kebaikan, Buya Yahya mengatakan harus ada strategi tersendiri, misalnya secara tertulis.
Hijrah adalah berpindah dari suatu kondisi, keadaan, tempat dan lainnya yang krang baik atau buruk ke suatu hal yang baik dan disukai Allah SWT.
Baca juga: Aturan Membaca Doa di Dalam WC, Buya Yahya Jabarkan Bisa Makruh Bahkan Haram Karena Hal Ini
Baca juga: Anjuran Adzan dan Iqamah Ketika Hendak Shalat, Buya Yahya Imbau Bukan Rekaman Radio
Buya Yahya menjelaskan penampilan, tutur kata, dan perilaku akan lebih bisa menarik seseorang untuk dapat berhijrah.
"Pastikan kalau Anda sudah hijrah dari sisi pakaian, maka tutur kata Anda harus lebih lembut. Karena itu akan menarik hati mereka untuk berhijrah. Yang jadi masalah hijrah bajunya saja, omongan cenderung kasar dan menghakimi," jelas Buya Yahya dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Al-Bahjah TV.
Hijrah tidak boleh nyeleneh, berubahnya baju atau pakaian menjadi lebih baik maka berubahlah juga tutur kata dan perilaku juga berubah menjadi baik.
Dalam mengingatkan keluarga, misalnya ada yang tidak shalat, hal yang harus dilakukan pertama yang harus dipahami kebenaran tidak harus diucapkan saat Anda melihat kejadian yang buruk.
"Saat melihat tidak langsung Anda ingatkan, tapi maksudnya Anda harus pandai memilih waktu yang tepat untuk ngomong. Siapapun yang lagi melanggar dan ditegus maka orang yang ditegus itu kemungkinan besar akan protes untuk tidak mengurusi urusan dia," terang Buya Yahya.
Bisa dilakukan saat makan bersama, atau sedang memijit, atau sambil memeluk orang tersebut. Atau sambil dimanjakan dengan barang misalnya membelikannya sesuatu yang diinginkan misalnya baju.
Hal ini adalah pas momennya ketika membeli baju dan menasihati masalah aurat.
"Yang kedua kebenaran tidak harus diucapkan oleh lisan Anda, kadang-kadang kita terburu-buru harus ngomong. Abu Hanifah Imam besar, bahkan tidak dianggap alim oleh Ibunya, kalau mau cari tahu fatwa Ibunya mencari sosok alim yang lain, faktor kedekatan Ibu dengan anak kadang memang seperti itu, bukan meremehkan," tuturnya.
Baca juga: Amalan agar Taubat Diterima Allah SWT, Ustadz Abdul Somad Beri Penjelasan
Baca juga: Hukum Bertaubat Namun Tak Meminta Maaf kepada yang Dizalimi, Ustadz Adi Hidayat Beri Penjelasan
Karena itu terkadang, anak-anak tidak gampang untuk menasihati. Anda bisa tolong orang lain untuk memberi tahu Ibu atau orangtua Anda.
Kalau tidak bisa menemukan orang yang tepat, maka bisa dilakukan secara tertulis menggunakan surat bisa diawali dengan kalimat cinta yang menyentuh.