Religi

Anjuran Bersiwak bagi Umat Islam, Buya Yahya Jelaskan Siwak Ideal

Buya Yahya terangkan mengenai anjuran untuk bersiwak. Untuk membersihkan mulut dan gigi, simak juga cara bersiwak

Penulis: Mariana | Editor: Irfani Rahman
kanal youtube Al-Bahjah TV
Buya Yahya terangkan anjuran untuk bersiwak, untuk bersihkan mulut dan gigi 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Penceramah Buya Yahya menerangkan anjuran bersiwak bagi kaum muslimin.

Sesuai sunnah Nabi Muhammad SAW, Buya Yahya mengatakan membersihkan mulut dan gigi sebaiknya dengan bersiwak.

Diterangkan Buya Yahya, bersiwak yang benar adalah sesuai dengan cara yang dilakukan Nabi Muhammad SAW.

Siwak atau miswak adalah dahan atau akar dari pohon Salvadora persica yang digunakan untuk membersihkan gigi, gusi dan mulut.

Buya Yahya menjelaskan bersiwak yaitu membersihkan mulut dengan sesuatu yang kasar, meskipun seseorang yang tidak mempunyai gigi.

"Apapun yang kasar bisa digunakan untuk bersiwak, sampai para ulama berpendapat kalau ada orang punya jari kasar, namun tidak elok pakai jari sendiri bisa pakai jari suami atau keluarga, atau dengan sesuatu yang kasar bisa pakai kain yang dibungkus atau kayu dibungkus kain yang penting kasar," terang Buya Yahya dikutp Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Al-Bahjah TV.

Baca juga: Waktu Shalat Isyrag Dijabarkan Buya Yahya, Berikut Keutamaan Mengerjakan Shalat Sunnah Ini

Baca juga: Cara Mudah Menggugurkan Dosa Sebab Amalan Ini, Buya Yahya Sebut Harus Konsisten

Yang paling afdhol dalam bersiwak adalah menggunakan kayu yang biasa digunakan Rasulullah SAW yakni kayu arak, kayu yang khas untuk siwak sebagaimana sudah diketahui hingga saat ini.

Kesunahan siwak yakni digunakan pada saat kita ingin melakukan shalat, membaca hadist, sebelum berwudhu, bangun tidur, dan mau masuk rumah.

"Kayu arak yang digunakan bersiwak ukurannya bebas, kalau tidak punya bisa bekas pulpen dibungkus kain, tidak apa-apa, tetap dapat kesunnahan 70 shalat tanpa siwak sudah didapatkan biarpun tak menggunakan kayu arak," paparnya.

Namun jika ingin mendapat kesunnahan yang afdhol menggunakan kayu arak, meski dianjurkan tapi tidak harus bisa menggunakan bahan lain yang kasar.

Tidak mudah orang menemukan siwak yang ideal, sebaiknya tidak lebih panjang dari sejengkal dan tidak lebih pendek dari empat jemari, jangan lebih besar dari jempol, dan tidak lebih kecil dari kelingking.

Cara memegang siwak tidak ada tuntunan khusus dari Nabi SAW, namun berdasarkan ijtihad para ulama selalu ingin membedakan antara kebiasaan dan ibadah.

"Tiga jari di atas sementara jari kelingking dan ibu jari di bawah siwak, kalau ideal sesuai ukuran yang disebutkan maka nyaman untuk memegangnya," kata Buya Yahya.

Cara menggunakannya yakni siwak diarahkan ke tengah pada gigi lalu ke arah kanan bawah dan diteruskan ke gigi atas. Berikutnya ikuti langkah ke gigi bagian kiri.

Baca juga: Terjerumus Musyrik Sebab Perbuatan Ini, Ustadz Adi Hidayat Sebut Pengobatan Alternatif yang Dilarang

Baca juga: Amal Ibadah Gugur Karena Lisan, Ustadz Khalid Basalamah Ingatkan Tak Remehkan Orang Lain

Tonton Videonya

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved