Berita Banjarmasin
Aktivis di Kalsel Kampanyekan Isu Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak
Pimpinan PKBI Kalsel, GKE Banjarmasin dan LK3 gelar aksi Memperingati Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak, serta Hari AIDS di Taman 0 Km.
Penulis: Muhammad Syaiful Riki | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Sejumlah aktivis di Kalimantan Selatan (Kalsel) melakukan kampanye antikekerasan terhadap perempuan di kawasan Taman 0 Km Kota Banjarmasin, Minggu (11/12/2022).
Aksi itu digalang Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI Kalsel, Majelis Sinode Gereja Kalimantan Evangelis (GKE) Banjarmasin, serta Lembaga Kajian Keislaman dan Kemasyarakatan (LK3) Banjarmasin.
Kampanye tersebut masuk dalam momentum peringatan Hari AIDS dan 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (HAKTP).
Direktur Eksekutif Daerah PKBI Kalsel, Hapniah, mengatakan, aksi kampanye bertujuan agar memberikan kesadaran terhadap warga terkait kasua kekerasan terhadap perempuan dan anak.
"Upaya ini juga dalam tindakan pencegahan ihwal kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak," ucapnya, usai aksi kampanye.
Baca juga: Api Berkobar di HST Kalsel, Empat Rumah Warga di Desa Kalibaru Hangus Terbakar
Baca juga: Mobil Crew BPK Tajam di Tanjung Rema Kota Martapura Dibakar, Pelakunya Misterius
Dia menilai, daerah Kalsel sangat rentan terjadi kekerasan terhadap perempuan dan anak. Terlebih, provinsi ini menjadi salah satu penyumbang angka pernikahan dini paling tinggi di Indonesia.
Catatan Layanan UPTD PPA Kalsel, ada 352 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak pada 2022.
Angka itu didapat dari periode Januari hingga Oktober. Sedangkan catatan terbanyaknya, yakni pada kasus kekerasaan seksual.
Oleh karena itu, dia mengajak warga untuk peduli menyuarakan kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Sementara itu, Pelaksana Harian KPPer Sinode GKE Banjarmasin, Waredayani, merasa perlu banyak kolaborasi dan jejaring antar lembaga agar lebih menguatkan gerakan serupa.
Baca juga: Bawa Ular Saat Bertemu Petani, PPL di Balangan Ini Kenalkan Ular Pembasmi Hama Tikus, Ini Tujuannya
Baca juga: Pencinta Anggrek Anggrek Berkumpul, Refleksikan Program DPD PAI Kalimantan Selatan di 2022
Dengan begitu, dia ingin melakukan pendekatan agar mengentaskan persoalan yang terjadi atas kasus-kasus yang menimpa terhadap perempuan dan anak di Kalsel.
Ke depan, Waredayani berupaya agar terus melakukan sosialisasi terhadap masyarakat Kalsel agar terbangunnya kesadaran tersebut.
Melalui aksi-aksi kecil, menurutnya dapat menyadarkan langsung dengan orang-orang di sekitar.
Direktur LK3 Banjarmasin, Abdani Solihin, mengaku turut menyuarakan aspek keseteraan dalam hal ini mengkampanyekan isu marginal, perempuan dan anak, termasuk pengidap HIV/AIDS.
Dalam hal itu, dia mendorong agar bagaimana untuk mengurangi aspek kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta diskriminasi terhadap korban-korban yang terpinggirkan.
Baca juga: Jelang Pemilu 2024, 249 Calon PPK Jalani Tes Wawancara di KPU Banjar
Baca juga: Korupsi Pengadaan Lahan Bendungan Tapin, Penyidik Kejati Kalsel Pertimbangkan Pasal TPPU
