Ekonomi dan Bisnis

Mengadu ke Dishub, Driver Online di Kalsel Berharap Penyesuaian Tarif 300 Rupiah Per Kilometer

Sejumlah perwakilan driver online di Kalsel mengadu ke Dishub Kalsel. Mereka meminta penyesuaian tarif naik sebesar 300 rupiah perkilometer

Penulis: Mia Maulidya | Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/Mia Maulidya
Perwakilan Komunitas Driver Online di Kalsel mengadu ke Dishub Kalsel. Mereka meminta penyesuaian tarif, Selasa (13/12/2022). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN -  Merasa penyesuaian tarif yang diterapkan oleh aplikator terlalu kecil, sejumlah perwakilan driver online mengadu ke Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Kalimantan Selatan, Selasa (13/12/2022). 

Driver online dari LSM Driver Online Kalsel Bersatu, Koperasi Mitra Banua Sejahtera (MBS), dan LSM Organisasi Angkutan Sewa Khusus Indonesia (Oraski SB) Kalsel mengeluhkan tarif bagi driver online yang ditetapkan tidak sebesar persentasi kenaikan BBM dan kenaikan UMP Kalsel 2023.

Joni Raflianoor, Seketraris Dewan Perwakilan Derah ORASKI Kalsel (Organisasi Angkutan Sewa Khusus Indonesia) mengharapkan Pemerintah daerah mendukung atas penyesuaian tarif, sehingga teman driver online bisa menjalankan tugasnya dengan baik.

"Kami juga telah memikirkan efek tersebut, dan dilihat itu sangat realistis dengan keadaan di lapangan nantinya, yang mana kenaikan tarif ini berdasarkan BBM yang naik, dan UMP yang naik pula di tahun 2023," kata dia.

Baca juga: Driver Online Siap Turun ke Jalan Jika Tak Ada Penyesuaian Tarif

Baca juga: Imbas Kenaikan BBM, Ini Upaya Komunitas Driver Online Kalsel Jaga Kondusifitas

Selain itu, menurut Joni kenaikan tarif yang diminta pihaknya penyesuaian tarif untuk batas bawah sebesar tidak terlalu tinggi hanya Rp 300, dari tarif sebelumnya Rp 3.700 menjadi Rp 4.000 per kilometer. 

Senada dengan Joni, Agus Kla Ketua Koperasi Mitra Banua Sejahtera (MBS), menilai kenaikan tersebut sudah sesuai dengan perhitungan mereka.

Dan perkumpulan mereka pun telah melakukan pendekatan kepada tiga pihak aplikator online yang ada di Kalsel. 

"Mereka selalu beralasan karena ada kompetesi persaingan usaha, mereka hanya bertahan di ketentuan yang lama. Sedangkan itu sudah tidak masuk akal bagi kami," imbuhnya. 

Agus berharap, pihak pemerintah dan Gubernur Kalsel dapat mendukung aspirasi mereka. 

Baca juga: VIRAL Dapat Orderan Malam Jumat, Driver Online Kaget saat Jemput Mobilnya Sudah di Pinggir Jurang

Sementara itu, Ardiansyah sebagai Koordinator Driver Online Kalsel Bersatu, turut menyampaikan bahwa dengan tarif yang dirasakan tidak sesuai dengan pendapatan sekarang. 

"Saat ini BBM sudah naik, dan belum dihitung dengan maintance perbaikan angkutan, dan pihak kami pun hanya minta penyesuaian tarif, dinaikan Rp 300 perkilometernya," ucap Ardiansyah, yang juga driver online. 

(Banjarmasinpost.co.id/Mia Maulidya) 

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved