Religi

Tanda-tanda Iman yang Bermasalah, Ustadz Adi Hidayat Jelaskan Iman Sudah Sampai ke Hati

Ustadz Adi Hidayat ungkap ciri-ciri Iman yang bermasalah, simak juga cara meningkatkan Iman di diri kita

Penulis: Mariana | Editor: Irfani Rahman
kanal youtube Adi Hidayat Official
Ustadz Adi Hidayat jelaskan mengenai iman bermasalah, simak cara meningkatkan iman kita 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Pendakwah Ustadz Adi Hidayat menjelaskan tanda-tanda Iman yang bermasalah.

Bagi umat Islam yang keimanannya sudah sampai ke hati, Ustadz Adi Hidayat mengatakan akan ada getaran dalam hati orang tersebut ketika nama Allah disebut.

Ustadz Adi Hidayat pun menjabarkan tingkatan keimanan seseorang yang bisa dilihat dari waktu shalat fardhu tiba.

Keimanan seseorang tumbuh dari rasa percaya dan keyakinan kepada Allah SWT, yang dibuktikan dengan pengerjaan amalan dan ibadah kepada sang pencipta.

Tak hanya keimanan yang kuat, seseorang yang keimanannya sedang bermasalah juga dapat diketahui dari pertanda-pertanda yang dapat dirasakan sendiri.

Baca juga: Cara Atasi Kesulitan Ketika Menghafal Alquran, Ustadz Adi Hidayat Beri Penjelasan

Baca juga: Anjuran Memberi Makan Anak Yatim, Ustadz Abdul Somad Jabarkan Ganjaran Pahalanya

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan sebagian orang ketika mendengar nama Allah disebut misalnya pada waktu adzan maka hatinya bergetar.

"Hal itu konfirmasi iman sudah sampai ke hati, kecuali bagi orang yang tidak punya iman tidak akan memiliki getaran yang demikian. Karena berbeda getaran iman, getaran cinta, getaran apabila ada polisi di depan ketika kita melanggar lalu lintas," terang Ustadz Adi Hidayat dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Adi Hidayat Official.

Tingkatan iman dipaparkan Ustadz Adi Hidayat di antaranya ada iman standar, contoh konfirmasinya begitu disebutkan nama Allah langsung bergetar.

Orang yang demikian ketika masuk waktu shalat, shubuh misalnya akan cepat bangun dan menunaikan shalat shubuh.

Dalilnya termaktub dalam Surat An-Nisa Ayat 103

فَإِذَا قَضَيْتُمُ ٱلصَّلَوٰةَ فَٱذْكُرُوا۟ ٱللَّهَ قِيَٰمًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِكُمْ ۚ فَإِذَا ٱطْمَأْنَنتُمْ فَأَقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ ۚ إِنَّ ٱلصَّلَوٰةَ كَانَتْ عَلَى ٱلْمُؤْمِنِينَ كِتَٰبًا مَّوْقُوتًا

Fa iżā qaḍaitumuṣ-ṣalāta fażkurullāha qiyāmaw wa qu'ụdaw wa 'alā junụbikum, fa iżaṭma`nantum fa aqīmuṣ-ṣalāh, innaṣ-ṣalāta kānat 'alal-mu`minīna kitābam mauqụtā

Artinya: Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.

Sedangkan iman yang kuat, cenderung menunggu sebelum waktu shalat tiba, misalnya shalat shubuh pada pukul 04.06 maka orang itu bangun 03.00.

"Tapi kalau masih ingat shalat, masih ada konfirmasi iman, yang bahaya itu mengaku muslim di KTP Islam, namun tidak ada getaran di jiwanya, shalat tak dikerjakan, puasa dilewatkan," papar Ustadz Adi Hidayat.

Baca juga: Jenis Utang Orangtua yang Harus Dibayar Ketika Telah Tiada, Begini Penjelasan Buya Yahya 

Baca juga: Keutamaan Shalat Berjamaah di Masjid, Ustadz Abdul Somad Beri Penjelasan  

Masing-masing kaum muslimin dapat menilai sendiri keimanan dalam diri, apakah imannya kuat, standar, atau di bawah standar.

Bahkan ada yang sudah menyiapkan shalat sebelum waktunya, selalu memantau waktu masuk shalat, selagi ada getaran demikian maka masih ada iman di hati.

Cara melatih iman semakin kuat hingga meninggal dunia, dalam bentuk amalan shalat yang khusyuk.

"Maka jika ingin masuk surga firdaus, harus berupaya mengerjakan shalat secara khusyuk, walaupun bagi umat muslim yang mengerjakan shalat juga diganjar surga," jelas Ustadz Adi Hidayat.

Selanjutnya selalu menghindari atau menjauhi hal-hal yang tidak penting atau perbuatan sia-sia dalam hidup.

Hal ini sebagaimana firman Allah pada Surat Al-Mu’minun ayat 1-2

قَدْ أَفْلَحَ ٱلْمُؤْمِنُونَ

ٱلَّذِينَ هُمْ فِى صَلَاتِهِمْ خَٰشِعُونَ

Qad aflaḥal-mu`minụn, Allażīna hum fī ṣalātihim khāsyi'ụn.

Artinya: Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya,

Tonton Videonya

(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved