Pemilu 2024

Gelar Uji Publik Dapil Legislatif, Begini Opsi Rancangan Dapil Disusun KPU Batola

KPU Batola gelar Uji Publik pertama Penataan Dapil dan alokasi kursi untuk DPRD Pemilu 2024

Penulis: Muhammad Tabri | Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Tabri
KPU Batola saat menggelar Uji Publik terkait Penataan Dapil dan Alokasi Kursi DPRD pada Pemilu 2024 mendatang, Rabu (14/12/2022). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARABAHAN - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Barito Kuala (Batola) gelar Uji Publik pertama Penataan Dapil dan alokasi kursi untuk DPRD Pemilu 2024 mendatang, Rabu (14/12/2022). 

Kegiatan yang berlangsung di Aula Bahalap, Setdakab Batola ini dihadiri sejumlah perwakilan. Baik dari Pemkab Batola, DPRD, parpol, ormas hingga insan pers. 

Disampaikan Rusdiansyah Ketua KPU Batola, uji publik ini sendiri akan dilakukan sebanyak tiga kali, setelah hari ini, besok akan kembali digelar dengan peserta perwakilan parpol yang menjadi kontestan Pemilu 2024.

"Tujuannya, kita menyerap saran dan masukan dalam menentukan Dapil dari 17 kecamatan yang ada di Batola dengan menyesuaikan 35 kursi legislatif yang tersedia," terang Rusdiansyah. 

Baca juga: Jelang Pemilu 2024, Panwaslu Kecamatan Martapura Timur Sosialisasi Rekrutmen Pengawas Desa

Baca juga: Pemilu 2024 Diterpa Isu Tak Sedap, Ketua Bawaslu Kalsel : Kami Pasti Tindaklanjuti Bila Ada Laporan

Baca juga: KPU RI Tetapkan Peserta Pemilu 2024 Hari Ini, Ketua DPW Partai Ummat : Kami Hanya Bisa Berdoa

Adapun rancangan Dapil yang sudah disusun KPU Batola, saat ini ada dua opsi. Pertama tetap mengacu pada Dapil Pemilu 2019, dengan empat Dapil. 

Kemudian opsi kedua dengan lima Dapil, yakni dengan menjadikan Kecamatan Alalak menjadi satu Dapil tambahan berkenaan dengan padatnya jumlah penduduk di kawasan penyangga Banjarmasin ini. 

"Untuk hari pertama uji Publik ini, dominan parpol melalui perwakilannya menghendaki penataan Dapil tetap mengikuti yang terdahulu atau opsi pertama," ujar Rusdiansyah. 

Ia pun mengatakan, pihaknya hanya menyusun sesuai ketentuan dan yang lebih banyak berkepentingan. Mana pun yang dipilih akan turut mengaminkan. 

Meski demikian, Rusdiansyah meyakini jika tetap menggunakan opsi pertama maka tidak akan ada kekhawatiran maupun perdebatan panjang, karena sejauh Pemilu sebelumnya berjalan baik dan lancar. 

"Masih ada dua kali uji publik, setelah itu akan diplenokan dan apa yang menjadi saran maupun persetujuan perwakilan parpol maupun lainnya, akan disampaikan ke KPU Provinsi Kalsel dan KPU Pusat.

Sementara itu, dikatakan Ahkmad Wahyuni, Kepada Disdukcapil Batola, opsi kedua yang ditawarkan memang sedikit complang. 

Hal ini berkenaan jumlah penduduk yang terlampau banyak di kawasan Kecamatan Alalak, sehingga secara syarat terpenuhi dijadikan satu Dapil. 

Namun kondisi ini sangat bertolak belakang dengan Dapil lain yang secara geografis sangat luas, sehingga berpotensi calon legislatif lebih sulit untuk menyasar konstituen nya. 

"Jadi semacam tidak berimbang, jika di Dapil lain kontestan harus menempuh jarak yang jauh bahkan menyusuri sungai, kalau di Kecamatan Alalak modal sepeda motor saja bisa menyambangi 16 desa dan dua kelurahan di situ," ungkap Kadis yang akrab disapa Wawah Ini. 

Di lain sisi, Basuki, perwakilan PDIP Barito Kuala mengatakan keinginan penetapan Dapil tetap pada opsi pertama. 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved