Kongres Budaya Banjar VI, Barakat-rakat Gasan Kamajuan, Bamartabat Manjemput Zaman

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN  - Pembukaan Kongres Budaya Banjar VI dan Kongres Kerukunan Babuhan Banjar I tahun 2022 telah berlangsung pada Selasa (13/12/2022) malam.

Pembukaan acara tersebut berlangsung di Mahligai Pancasila, Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan.

Sederat tamu undangan terlihat hadir seperti pejabat pada Pemerintahan Daerah, peserta negeri jiran, yakni, dari Malaysia, Brunei Darussalam dan Singapura.

Termasuk HGP Rusdi Effendi AR, Pemimpin Umum Banjarmasin Post Group dan jajaran petinggi perusahan media ini.

Ketua Kerukunan Warga Banjar Pusat H Rudy Ariffin mengapresasi warga keturunan Banjar yang tinggal di berbagai Provinsi ataupun luar negeri yang telah mengikuti acara tersebut.

Bahkan Rudy pun berpesan kepada peserta kongres agar kepemimpinan selanjutnya figur baru.

"Karena saya menjadi ketua sudah sangat lama, 17 tahun, jadi baiknya ada figur baru. Digantikan yang muda yang bisa menyatukan, merukunkan dengan orang banjar ini," ujarnya.

Baca juga: Nataru 2023, Pemko Banjarmasin Pastikan Tak Ada Pengetatan di Pintu Masuk

Baca juga: Kendalikan Harga Bahan Pokok Jelang Nataru 2023, Pasar Murah Digelar di Sungai Miai Banjarmasin

Kongres tersebut dibuka Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor diwakilkan oleh Sekdaprov Kalsel Roy Rizali Anwar.

Roy Rizali Anwar turut menyampaikan Pemprov Kalsel sangat mendukung dan bangga atas terselenggaranya Kongres Budaya Banjar VI dan Kongres Kerukunan Bubuhan Banjar I di provinsi ini.

"Kongres juga sebagai melestarikan kebudayaan, yang dapat diteruskan ke genarasi selanjutnya. Sekaligus sebagai wadah memperkenalkan ragam budaya Banjar di tengah zaman yang sejarang," kata dia.

Sementara itu, Taufik Arbain, Ketua Panitia Kongres Budaya Banjar VI mengatakan, peserta yang hadir dalam kongres ini berkisar 300 orang.

Tema yang diusung kali ini, yakni “Barakat-rakat Gasan Kamajuan, Bamartabat Manjemput Zaman”.

Adapun menurut Taufik, tema tersebut dipilih agar mengingatkan sebagai bangsa pejuang.

Bermartabat tidak sekadar membaca apa yang menjadi tantangan budaya Banjar.

Tetapi kemampuan menjemput zaman itu, bersal dari sejarah yang telah diukir oleh para pendahulu bangsa kita budaya Banjar.

Baca juga: Kisah Perjuangan Warga Transmigrasi di Jejangkit Batola, Ada yang Bertahan Ada yang Menyerah

"Seperti warga pindah ke Sumatera dan tempat lainnya, mereka tidak sekedar meninggalkan kampung karena persoalan ekonomi. Tetapi karena persoalan harga diri. Karena itulah bangsa Banjar berkarakter dan selalu merasa terdepan termasuk membela kebenaran dan perjuangan," tuturnya.

Kegiatan ini akan berlangsung dari tanggal 13 - 15 Desember.

Kegiatannya turut menghadirkan beberapa narasumber, dari Prof UIN Antasari, Prof Riau, Prof dari Universitas Airlangga, ada narasumber dari Malaysia, dan owner kuliner Banjar.

Berbagai pembicara itu bisa memperkuat jaringan termasuk hubungan Banjar di berbagai negeri.

Peserta yang hadir dari para tokoh, seniman dan budayawan Kalsel, turut dihadiri oleh berbagai provinsi, di antaranya, dari Aceh, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Jambi, Jawa Barat, Jawa Timur, Jogja dan Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara dan Kalimantan Barat, Sumatra Barat, Riau, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Selatan.

(Banjarmasinpost.co.id/mim)