Banjir di Pelaihari
Rumah Tergenang, Warga Sawahan Pelaihari Kalsel Naikan Barang di Apar-apar
Warga di kawasan Sawahan, Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanahlaut menaikan barang di rumahnya yang terendam banjir ke atas apar-apar
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Warga di kawasan Sawahan, Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), telah terbiasa menghadapi banjir. Karena itu ketika banjir kembali melanda, mereka tak terkejut.
Meski begitu tetap saja aktivitas mereka menjadi terhambat karena rumah, halaman dan bahkan jalan di depan rumah kebanjiran.
Pantauan Minggu (25/12/2022), ketinggian genangan di dalam rumah bervariasi yakni sekitar belasan sentimeter.
Di rumah Umar Mayah-Nani di lingkungan RT 25 RW 7 misalnya, genangan di atas lantai rumahnya sekitar 25-30 sentimeter atau sekitar lutut orang dewasa. Begitu pula di rumah H Ali Undang-Hj Siti Fatimah.
Baca juga: BREAKING NEWS : Banjir Rendam Pelaihari Kalsel, Ini Sebaran Rumah Warga Terdampak
Baca juga: Dampak Banjir Rob, Kawasan Siring Pagatan Tanbu Dua Hari Tenggelam, Sampah Penuhi Jalanan
Baca juga: Banjir Rendam Permukiman di Pelaihari, BPBD Tanahlaut Waspadai Desa Panjaratan
Keduanya menuturkan banjir mulai naik sejak Sabtu dinihari. Menjelang siang hingga sore genangan kian naik hingga ketinggian genangan di atas lantai rumah di atas lutut.
Menjelang malam air mulai susut dan pagi ini telah susut sekitar 15 sentimeter.
"Alhamdulillah sudah mulai surut, mudahan cuaca terus membaik agar banjirnya cepat kering," ucap Nani.
Warga Sawahan pun menaikkan harta benda ke apar-apar atau meja dan kursi agar tak terpapar air. Umumnya warga setempat memiliki apar-apar (loteng sederhana) yang berfungsi untuk meletakkan barang saat banjir melanda.
Begitu juga pantauan di rumah Hj Siti Fatimah. Apar-aparnya yang berada di kamar tengah penuh barang. Sebagian barang lainnya dinaikkan ke meja dan kursi, termasuk kulkas.
"Cuma mesin cuci saja yang tidak sempat lagi dinaikkan. Mudah-mudahan saja masih baik mesinnya," harap Fatimah.
Meja kursi jati yang berada di ruang tamunya pun juga diangkat ke meja dan bangku lainnya agar tak terpapar air.
Halaman rumahnya juga masih tergenang setinggi lutut orang dewasa. Sedangkan genangan di atas lantai rumah sekitar 15-20 sentimeter karena posisinya agak tinggi.
Sementara itu jalan poros di depan rumahnya telah kering.
Baca juga: BREAKING NEWS - Dampak Banjir Rob di Tanbu, Kuburan di Kampungbaru Mattone Ada yang Terbongkar
"Kalau sore kemarin hingga malam tadi masih calap (kebanjiran) meski tak dalam," sebut Fatimah.
Ia menuturkan banjir yang terjadi kali ini tak seberapa dibanding banjir besar yang terjadi pada pertengahan Januari 2021 lalu. Saat itu genangan di dalam rumahnya setinggi dada orang dewasa.
"Ini padahal cuaca baik sejak hari Sabtu kemarin. Hujannya cuma Hari Jumat pagi hingga siang. Banjir di Sawahan ini pasti air kiriman dari wilayah atas," sebutnya. (Banjarmasinpost.co.id/Idda Royani)
