Berita Tanahlaut
Tak Bisa Jangkau Pulau Datu, Pengunjung Pilih Bersantai di Pantai Labuan Tanahlaut
Sejak Kamis kemarin kondisi perairan setempat tidak memungkinkan dilintasi kelotok penyedia jasa angkutan penyeberangan ke Pulau Datu Tanahlaut
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Sejak beberapa hari lalu hingga saat ini kondisi perairan laut masih belum bersahabat.
Angin kencang kadang masih berembus sehingga gelombang pun belum aman dijelajahi.
Kondisi itu turut berimbas terhadap kunjungan ke Makam Keramat di Pulau Datu di Desa Tanjungdewa, Kecamatan Panyipatan, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel).
Sejak Kamis kemarin kondisi perairan setempat tidak memungkinkan dilintasi kelotok penyedia jasa angkutan penyeberangan ke Pulau Datu.
Pengunjung yang datang pun terpaksa balik kanan.
Baca juga: Diterjang Puting Beliung, Rumah Tukang Urut di Bumimakmur Tanahlaut Kalsel Roboh Total
Baca juga: Dermaga Pantai Batakan Baru Kabupaten Tala Hancur, Penanganan Darurat Libatkan Pokdarwis
Sebagian pengunjung lainnya ada juga yang duduk-duduk santai sambil minum dan makan makanan ringan di warung di sekitar area parkir setempat sembari menikmati panorama perairan dan alam sekitar.
Ada juga yang berbelanja jajanan seperti amplang dan kerupuk ikan maupun ikan asin laut yang dijual di kios-kios di sekitar area parkir setempat.
Selain itu ada juga yang turun ke pesisir jalan-jalan di Pantai Labuan setempat.
"Sabtu kemarin saya dan keluarga bermaksud ziarah ke Makam Datu Pamulutan di Pulau Datu, tapi ternyata motoris kelotok belum berani menyeberangkan karena gelombang belum aman," papar Bahrudin, warga Pelaihari, Senin (26/12/2022).
Dirinya pun akhirnya duduk-duduk santai di pesisir Pantai Labuan.
"Pesisirnya khas berupa bebatuan. Jadi, kaki tidak kotor. Enak juga duduk-duduk di bebatuannya sambil memandang Pulau Datu dari kejauhan," ucapnya.
Begitu pula dengan H Sugito yang berasal dar Maliku, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah.
Sabtu kemarin dirinya bersama rombongan sekitar 20 orang menaiki satu unit bus besar tak bisa menjangkau Pulau Datu.
Lantaran tak bisa menyeberang, lelaki tua itu bersama rombongan akhirnya bersantai di warung di sekitar area parkir sembari menikmati panorama perairan dan Pantai Labuan.
(banjarmasinpost.co.id/roy)