Religi

Manfaat Lain Wudhu Bagi Umat Islam, Ustadz Khalid Basalamah Jabarkan Bisa Jadi Penolong di Akhirat

Tak cuma menyucikan diri, wudhu juga rupanya memiliki kemuliaan lain. Ustadz Khalid Basalamah paparkan manfaatnya.

Penulis: Mariana | Editor: Achmad Maudhody
Youtube Khalid Basalamah Official
Wudhu rupanya bukan hanya sebatas cara untuk menyucikan diri sebelum melaksanakan shalat. Ustadz Khalid Basalamah menjabarkan tentang wudhu sebagai penolong seorang muslim di akhirat. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Pendakwah Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan kemuliaan wudhu yang dilakukan secaa benar bagi umat Islam.

Berwudhu memiliki keutamaan tersendiri sebagaimana diterangkan Ustadz Khalid Basalamah, yakni menjadi penolong di Akhirat.

Orang yang berwudhu secara benar dan rutin, Ustadz Khalid Basalamah mengatakan, maka Ia akan bersinar di padang mahsyar.

Wudhu adalah salah satu cara menyucikan anggota tubuh dengan air dan wajib dilakukan setiap muslim setiap akan melaksanakan shalat.

Secara bahasa, pengertian wudhu adalah berasal dari kata wadha'ah yang artinya hasan (baik, bagus) dan bahjah (indah atau elok).

Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan, wudhu memiliki keutamaan seperti dijelaskan dalam hadist yang diriwayatkan Muslim No 245.

"Kata Nabi Muhammad SAW siapapun yang berwudhu dengan menyempurnakan wudhu tersebut maka akan berjatuhan bersama tetesan air terakhir dari tubuhnya seluruh dosa-dosanya," jelas Ustadz Khalid Basalamah dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Ustadz Khalid Basalamah.

Baca juga: Awal Tahun 2023 Jangan Lupa Puasa Ayyamul Bidh, Simak Penjelasan Ustadz Khalid Basalamah

Hadist wudhu dapat melebur dosa anggota tubuh yang terkena air wudhu:

مَنْ تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ خَرَجَتْ خَطَايَاهُ مِنْ جَسَدِهِ، حَتَّى تَخْرُجَ مِنْ تَحْتِ أَظْفَارِهِ

Artinya: Barang siapa yang berwudhu dengan bagus maka gugurlah kesalahan-kesalahannya dari badannya hingga gugur keluar dari bawah kuku-kukunya.

Keutamaannya lainnya dijelaskan Ustadz Khalid Basalamah dapat dikenali Nabi Muhammad SAW karena mengeluarkan cahaya yang terang dan menjadi pembeda dengan umat-umat lainnya.

Hal tersebut diriwayatkan hadist Muslim No 249 yang berbnunyi:

"Aku senang apabila aku dapat bertemu dengan saudara-saudaraku. "Para sahabat bertanya: 'Bukankan kami saudaramu wahai Rasulullah?' Beliau menjawab: "Engkau adalah sahabat-sahabatku, sedangkan saudara-saudara kita adalah orang-orang yang datang setelahku. "Mereka bertanya: 'Bagaimana engkau dapat mengenal umatmu yang belum datang?' Beliau berabda, "Tahukah engkau, seandainya seseorang memiliki kuda yang muka, kaki dan tangganya bersinar, kuda itu berada di antara kuda-kuda hitam legam, dapatkah ia mengenali kudanya? Mereka menjawab: 'Tentu wahai Rasulullah.'Beliau bersabda, "Sesungguhnya umatku akan datang dengan wajah, kaki dan tangan yang bersinar karena bekas wudhu. Aku menyambut mereka di telaga."

Keutamaan wudhu lainnya disebutkan dalam hadist riwayat Muslim No 250 yang berbunyi:

تَبْلُغُ حِلْيَةُ الْمُؤْمِنِ حَيْثُ يَبْلُغُ الْوُضُوءُ

Hiasan seorang mukmin (di akhirat kelak) adalah sampai mana badannya terbasuh air wudhu.

"Perhiasan yang dimaksud hanya Allah SWT yang tahu, namun kita dijanjikan yang seperti itu," tukas Ustadz Khalid Basalamah.

Bacaan Niat Wudhu

Bagi yang terbiasa melafadzkan niat, berikut adalah niat wudhu:

Niat wudhu dilafazkan ketika sesorang membasuh muka.

Adapun niat wudhu yakni:

نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَصْغَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى

Nawaitul whuduua liraf'il hadatsil asghari fardal lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku niat berwudhu untuk menghilangkan hadats kecil, fardhu karena Allah Ta'ala"

Doa Sesudah Wudhu

Bacaan doa sesudah wudhu, yaitu:

اَشْهَدُاَنْ لَااِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ. وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًاعَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنِىْ مِنَاالتَّوَّابِيْنَ، وَجْعَلْنِيْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ، وَجْعَلْنِىْ مِنْ عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ

"Asyhadu allaa ilaaha illallaah wahdahu laa syariikalahu. Wa asyhadu anna Muhammadan'abduhu wa rasuuluhu. Allahumma-j 'alnii minattawwaabiina waj 'alnii minal mutaththohiirina waj 'alnii min 'ibaadikashshaalihiin."

Artinya: "Aku bersaksi tiada Tuhan melainkan Allah Yang Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya. Yaa Allah jadikanlah aku (bagian dari) orang-orang yang ahli taubat, dan jadikanlah saya orang yang suci, dan jadikanlah aku (bagian dari) golongan hamba-hamba Mu yang shaleh."

Baca juga: Bentuk-bentuk Tasyabbuh di Perayaan Tahun Baru Masehi, Ustadz Khalid Basalamah Beri Penjelasan

(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved