Berita HSU

Permintaan Sedotan Purun Tinggi, Pengrajin di HST Terkendala Pengemasan

Pemasaran Sedotan purun yang dihasilkan pengrajin di Kabupaten HSU hadapi kendala proses pengemasan

Penulis: Reni Kurnia Wati | Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/Reni Kurniawati
Pengrajin melakukan pengerjaan kerajinan purun di kelompok Kembang Ilung, Rabu (4/1/2023). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, AMUNTAI - Sedotan purun yang dihasilkan pengrajin di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Provinsi Kalsel yang sudah mulai dikenalkan secara luas di luar daerah diterima dengan baik oleh konsumen.

Namun,  pengrajin di Kabupaten HSU kesulitan memenuhi keinginan pembeli yang meminta adanya kemasan yang lebih baik.

Sebelum adanya pandemi Covid 19 penjualan sedotan purun sangat tinggi, bukan hanya di sekitar Kalimantan namun juga penjualan hingga ke Jawa dan Bali. 

Supianur pemilik kelompok usaha bersama Kembang Ilung di Desa Banyu Hirang Kecamatan Amuntai Selatan mengatakan, saat ini permintaan untuk sedotan purun kemasannya harus ada bungkus satu persatu. 

Baca juga: Warga Pulantani Kabupaten Hulu Sungai Utara Kini Mengelola Mesin Penumbuk Tanaman Purun

Baca juga: Pilih Kualitas Terbaik, Pengrajin Anyaman di HSU Ini Datangkan Purun dari Kalteng

"Satu sedotan dibungkus dengan kertas sehingga menjamin kebersihan sedotan, sedangkan untuk alat pembungkusnya masih belum tersedia," ujarnya, Rabu (4/1/2023).

Selain itu juga perlu adanya sertifikat higienis agar ada pihak yang menjamin bahwa sedotan yang dijual tersebut memang aman untuk minuman. 

Saat ini pihaknya masih kesulitan untuk mendapatkan sertifikat higienis agar bisa menembus pasar luar daerah. berbagai upaya telah dilakukan seperti berkoordinasi dengan pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan dan Disperindag namun masih belum menemukan jalan keluar.

"Mesin untuk pembungkus sedotan cukup mahal, sudah diusulkan nmun belum disetujui," ujarnya. 

Baca juga: Berkah Kerajinan Purun, IKM Binaan PLN Lesatkan Omset hingga 50 Persen

Jika memiliki mesin untuk kemasan sedotan Supiani yakin banyak pengrajin yang bisa membuat sedotan ini. Karena purun yang dimiliki oleh Kabupaten HSU saat ini juga sudah banyak yang baik kualitasnya. 

"Sebelum adanya covid 19 banyak sekali pesanan sedotan dari purun karena mendukung dalam program ramah lingkungan mengganti sedotan plastik dengan sedotan yang tidak meninggalkan limbah plastik," ujarnya. (Banjarmasinpost.co.id/Reni Kurniawati)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved