Religi

Hukum Membelikan Barang untuk Orang Sudah Meninggal, Buya Yahya Beri Penjelasan

Penceramah Buya Yahya menjelaskan hukum membelikan barang untuk orang yang sudah meninggal dunia.

Penulis: Mariana | Editor: M.Risman Noor
Youtube Al Bahjah TV
Buya Yahya jelaskan mengenai membelikan barang untuk orang yang sudah meninggal dunia. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Penceramah Buya Yahya menjelaskan hukum membelikan barang untuk orang yang sudah meninggal dunia.

Dipaparkan Buya Yahya, orang yang sudah meninggal tidak akan mungkin bisa menerima pemberian orang yang masih hidup.

Meski demikian, Buya Yahya mengungkapkan ada cara istimewa agar orang yang telah tiada mendapatkan pahala dari keluarga atau kerabat yang ditinggalkan, yakni dengan cara bersedekah yang dilakukan pihak keluarga.

Setiap manusia di dunia telah memiliki ketentuan ajal masing-masing, sebab itu diperintahkan bertaqwa kepada Allah SWT semasa hidup.

Baca juga: Amalan Sunnah di Bulan Rajab Tak Hanya Puasa, Buya Yahya Serukan Dzikir dan Shalawat

Baca juga: Kekeliruan Wanita Muslim Dipaparkan Ustadz Khalid Basalamah, Memakai Parfum Berlebihan

Orang terdekat yang ditinggalkan hendaknya tetap tabah dan berlapang dada atas ketetapan Allah dan tak berlarut dalam kesedihan.

Buya Yahya menjelaskan tak ada dalam Islam membelikan barang untuk orang yang sudah meninggal dunia.

"Tidak ada orang yang sudah meninggal dibelikan baju songko, koko dan sebagainya, yang benar adalah barang itu disedekahkan lalu diniatkan untuk orang yang meninggal, misal suami atau orangtua," terang Buya Yahya dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Al-Bahjah TV.

Bahkan ada yang diberi makan atau biasa dikenal dengan sesajen, kebetulan makanannya hilang, padahal sebenarnya diambil kucing misalnya.

Orang-orang yang ada di alam barzah menanti doa dan menikmati amal shaleh yang dilakukan sepanjang hidup.

"Kalau ada kesalahan yang dilakukan sepanjang hidup, maka orang terdekat memohonkan pengampunan lewat doa, bukan barang-barang," papar Buya Yahya.

Alangkah baiknya barang-barang itu disedekahkan, misalnya membeli baju koko untuk dibagi-bagikan diniatkan untuk orang yang meninggal maka sah-sah saja, justru berpahala karena untuk kebaikan.

"Bukan membeli baju kesukaan, ukuran, dan warna sesuai dengan orang yang meninggal itu lalu disimpan, tidak ada dalam Islam yang demikian, entah budaya atau kebiasaan dari mana hal itu," tutur Buya Yahya.

Buya Yahya menambahkan untuk berbakti kepada orangtua atau guru yang telah mendahului kita, setidaknya ada tiga hal yang dapat dilakukan.

"Yang pertama adalah jangan berdoa kecuali ayah dan bunda Anda bawa dalam doa Anda, ini penting, yang dibutuhkan beliau doa-doa Anda dari anak shaleh, kadang doa panjang-panjang namun lupa dengan orangtua," ucap Buya Yahya.

Baca juga: Kapan Waktu Puasa Rajab? Simak Ceramah Ustadz Abdul Somad dan KH Maimoen Zubair

Selain menyertakan orangtuda dalam doa yang dipanjatkan, ada bacaan doa yang bisa diamalkan setiap saat. Doa tersebut adalah meminta pengampunan atas dosa-dosa orangtua.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved