Berita Internasional
Ahli Bongkar Rahasia Bangunan Romawi Bisa Bertahan Ribuan Tahun, Ternyata Ada Bahan Ini
Ahli mulai mengungkap kenapa bangunan Romawi Kuno bisa bertahan selama ribuan tahun.Ternyata ada bahan ini
BANJARMASINPOST.CO.ID -Para ahli mulai berhasil mengungkap kenapa bangunan Romawi Kuno bertahan meski ribuan tahun lamanya. Tak hanya itu kekuatan bangunan Romawi Kuno mempunyai kekuatan yang tak diragukan lagi.
Dari hasil penelitian ternyata para ahli menemukan ada bahan rahasia yang bisa memperkuat bangunan yang dibangun.
Tak heran hingga kini banyak bangunan Romawi Kuno masih bertahan meski berusia ribuan tahun.
Salah satu contohnya adalah bangunan The Colosseum (Flavian Amphitheatre) di Roma, Italia. Bangunan beton yang dibangun pada abad ke-1 Masehi tersebut masih berdiri dengan baik hingga saat ini.
Baca juga: Harga Telur Ayam Sabtu 14 Januari 2023, Kalimantan Utara Tembus Rp 41 Ribu per Kg, Aceh Rp 26 Ribu
Baca juga: Anies Baswedan Toreh Prestasi Internasional, Jadi Anggota Dewan di Universitas Oxford
Para ilmuwan pun telah lama mencari rahasia dibalik ketahanan struktur beton Romawi kuno, yang tidak hanya bertahan dalam ujian waktu dan kondisi ekstrem.
Awalnya penggunaan abu vulkanik dari daerah Pozzuoli, di Teluk Napoli diyakini sebagai elemen kunci dari ketahanan beton tersebut.
Jenis abu khusus ini bahkan dikirim ke seluruh kekaisaran Romawi yang luas untuk digunakan dalam konstruksi sehingga diklaim sebagai bahan utama pembuatan beton saat itu.
Namun para peneliti dari MIT, Universitas Harvard, dan laboratorium di Italia dan Swiss, baru saja mengumumkan bahwa kekuatan beton di zaman Romawi Kuno juga dipengaruhi oleh kehadiran bongkahan kapur berdiameter mini, yang disebut “lime clasts” atau klas kapur.
Dalam wawancara bersama MIT News, Profesor teknik sipil dan lingkungan MIT Admir Masic yang juga merupakan bagian dari tim peneliti mengatakan klas kapur ini tidak ditemukan dalam formulasi beton modern.
Sebelumnya, material ini hanya dianggap sebagai sisa campuran atau bahan mentah berkualitas rendah.
Namun Admir dan rekan-rekannya menunjukkan bahwa pecahan kapur kecil tersebut memberi kepada beton kemampuan memperbaiki diri.
Klas kapur sendiri bisa tercipta dalam proses produksi beton menggunakan teknik pencampuran panas.
Selama proses tersebut, klas kapur akan mengembangkan arsitektur partikel nano yang rapuh, menciptakan sumber kalsium yang mudah retak dan reaktif. Namun, dapat memberikan fungsi perbaikan struktur.
Baca juga: Teknologi Bongkar Penyebab Kematian Dua Mumi Pria Berusia 1.000 Tahun, Dipukul Hingga Tewas
Baca juga: Kapolsek di NTT Diperiksa dan Dinonaktifkan, Dilaporkan Wanita Hamil, Ini Kata Kapolres TTS
Untuk membuktikan teori mereka, para peneliti pun membuat sampel beton dengan metode campuran panas yang menggabungkan formulasi kuno dan modern.
Sampel beton sengaja dipecahkan dan kemudian bisa dialiri oleh air. Dalam dua minggu retakan telah sembuh total dan air tidak bisa lagi menembus beton.
Bongkahan beton identik yang dibuat tanpa pemberian klas kapur tidak pernah membaik dan air terus mengalir.
| Diakui Mayoritas Negara di Dunia, Pemimpin Palestina akan Pidato Virtual di PBB, AS Menentang |   | 
|---|
| Respon Donald Trump Usai Penembakan Charlie Kirk hingga Tewas di Kampus Utah |   | 
|---|
| Kisah Menyentuh 5 Orang Koma Terlama di Dunia dan Penyebabnya, Ada 40 Tahun Lebih |   | 
|---|
| Amerika Ikut Campur Lumpuhkan Fordow, Natanz, dan Isfahan, Perang Israel vs Iran Berpotensi Membesar |   | 
|---|
| Rencana Evakuasi WNI di Israel Lewat Jalur Darat Amman Yordania, Ada 192 Orang |   | 
|---|


 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					![[FULL] Ulah Israel Buat Gencatan Senjata Gaza Rapuh, Pakar Desak AS: Trump Harus Menekan Netanyahu](https://img.youtube.com/vi/BwX4ebwTZ84/mqdefault.jpg) 
				
			 
											 
											 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.