Berita Internasional

Ahli Bongkar Rahasia Bangunan Romawi Bisa Bertahan Ribuan Tahun, Ternyata Ada Bahan Ini

Ahli mulai mengungkap kenapa bangunan Romawi Kuno bisa bertahan selama ribuan tahun.Ternyata ada bahan ini

Editor: Irfani Rahman
wikipedia
The Colosseum,Roma Italia yang masih berdiri kokoh hingga kini 

BANJARMASINPOST.CO.ID -Para ahli mulai berhasil mengungkap kenapa bangunan Romawi Kuno bertahan meski ribuan tahun lamanya. Tak hanya itu kekuatan bangunan Romawi Kuno mempunyai kekuatan yang tak diragukan lagi.

Dari hasil penelitian ternyata para ahli menemukan ada  bahan rahasia yang bisa memperkuat bangunan yang dibangun.

Tak heran hingga kini banyak bangunan Romawi Kuno masih bertahan meski berusia ribuan tahun.

Salah satu contohnya adalah bangunan The Colosseum (Flavian Amphitheatre) di Roma, Italia. Bangunan beton yang dibangun pada abad ke-1 Masehi tersebut masih berdiri dengan baik hingga saat ini.

Baca juga: Harga Telur Ayam Sabtu 14 Januari 2023, Kalimantan Utara Tembus Rp 41 Ribu per Kg, Aceh Rp 26 Ribu

Baca juga: Anies Baswedan Toreh Prestasi Internasional, Jadi Anggota Dewan di Universitas Oxford 

Para ilmuwan pun telah lama mencari rahasia dibalik ketahanan struktur beton Romawi kuno, yang tidak hanya bertahan dalam ujian waktu dan kondisi ekstrem.

Awalnya penggunaan abu vulkanik dari daerah Pozzuoli, di Teluk Napoli diyakini sebagai elemen kunci dari ketahanan beton tersebut.

Jenis abu khusus ini bahkan dikirim ke seluruh kekaisaran Romawi yang luas untuk digunakan dalam konstruksi sehingga diklaim sebagai bahan utama pembuatan beton saat itu.

Namun para peneliti dari MIT, Universitas Harvard, dan laboratorium di Italia dan Swiss, baru saja mengumumkan bahwa kekuatan beton di zaman Romawi Kuno juga dipengaruhi oleh kehadiran bongkahan kapur berdiameter mini, yang disebut “lime clasts” atau klas kapur.

Dalam wawancara bersama MIT News, Profesor teknik sipil dan lingkungan MIT Admir Masic yang juga merupakan bagian dari tim peneliti mengatakan klas kapur ini tidak ditemukan dalam formulasi beton modern.

Sebelumnya, material ini hanya dianggap sebagai sisa campuran atau bahan mentah berkualitas rendah.

Namun Admir dan rekan-rekannya menunjukkan bahwa pecahan kapur kecil tersebut memberi kepada beton kemampuan memperbaiki diri.

Klas kapur sendiri bisa tercipta dalam proses produksi beton menggunakan teknik pencampuran panas.

Selama proses tersebut, klas kapur akan mengembangkan arsitektur partikel nano yang rapuh, menciptakan sumber kalsium yang mudah retak dan reaktif. Namun, dapat memberikan fungsi perbaikan struktur.

Baca juga: Teknologi Bongkar Penyebab Kematian Dua Mumi Pria Berusia 1.000 Tahun, Dipukul Hingga Tewas

Baca juga: Kapolsek di NTT Diperiksa dan Dinonaktifkan, Dilaporkan Wanita Hamil, Ini Kata Kapolres TTS

Untuk membuktikan teori mereka, para peneliti pun membuat sampel beton dengan metode campuran panas yang menggabungkan formulasi kuno dan modern.

Sampel beton sengaja dipecahkan dan kemudian bisa dialiri oleh air. Dalam dua minggu retakan telah sembuh total dan air tidak bisa lagi menembus beton.
Bongkahan beton identik yang dibuat tanpa pemberian klas kapur tidak pernah membaik dan air terus mengalir.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved