Berita Nasional
Kemenkes Pastikan Pengobatan Keracunan Ciki Ngebul Ditanggung BPJS, Wajib Anggota JKN
Kasus keracunan akibat mengonsumsi ciki ngebul jadi fenomena yang mengkhawatirkan orangtua. Kemenkes pastikan pengobatan ditanggung BPJS Kesehatan.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Beberapa waktu belakangan, fenomena ciki ngebul yang menyebabkan sejumlah anak - anak sakit membuat banyak orangtua khawatir.
Tak sedikit anak - anak yang mengalami sakit pasca mengonsumsi ciki ngebul sampai membutuhkan perawatan medis.
Terkait hal ini, Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI menyatakan pengobatan kasus keracunan ciki ngebul bagi para peserta JKN masuk dalam tanggungan BPJS Kesehatan.
Direktur Penyehatan Lingkungan (PL) Kemenkes, dr. Anas Ma'ruf mengungkap, keracunan cikbul mengikuti pembiayaan penyakit yang lain.
Alasannya, kasus cikbul saat ini belum kategori Kejadian Luar Biasa atau KLB dan baru terjadi dibeberapa daerah.
"Maka pembiayaan tertentu mengikuti pola seperti yang biasa. Kalau ada yang menggunakan asuransi lain (bisa pakai) atau pun pakai BPJS atau metode yang lain," ujar dr Anas dalam konferensi pers beberapa waktu lalu.
"Penetapan kasus KLB itu, kan, melihat dari banyaknya kasus dan itu disesuaikan dengan aturan yang ada. Kemudian, ditetapkan pemerintah daerah dan saat ini memang terjadinya baru masih sedikit di beberapa tempat saja tersebar," sambung dia.
Diketahui, puluhan anak-anak di Ponorogo, Tasikmalaya dan Jakarta mengalami keracunan panganan berasap atau ciki ngebul
Ciki Ngebul atau Chikbul memakan korban. puluhan anak ekracunan. Korban ada yang mengalami perforasi atau adanya lubang di saluran cerna sehingga membutuhkan operasi.
Baca juga: Heboh Keracunan Chiki Ngebul, Kadinkes Kalsel Diauddin Sebut Tak Ada Laporan Kasus
Baca juga: VIDEO Keracunan Chiki Ngebul, Kemenkes: Orangtua Supaya Teliti pada Jajanan Anak
Kementerian Kesehatan mencatat, kasus pertama ditemukan pada Juni 2022.
Hingga 12 Januari 2023, ada 25 anak dilaporkan mengalami keracunan akibat konsumsi ciki ngebul.
Sebanyak 10 anak bergejala, sementara sisanya tidak bergejala. Mayoritas pasien sudah sembuh dan telah beraktivitas seperti biasa.
Bahkan 2 anak harus dirujuk ke rumah sakit, dimana satu pasien mengalami lambung terbakar.
Sementara kebanyakan gejalanya ringan, seperti mual, muntah, pusing dan sakit perut.
Orang Tua Diminta Lebih Awasi Anak
Sejumlah Gedung Dewan Hangus, Staf Humas DPRD Makassar Abay Tewas Saat Hendak Selamatkan Rekan |
![]() |
---|
Massa Rusak Rumah Sahroni, dari Patung Ironman Sampai Jam Rp11,7 Miliar Dijarah |
![]() |
---|
Jabatan Sahroni di DPR Diturunkan, Partai NasDem Sebut Rotasi Rutin |
![]() |
---|
Siswa SD Kreativitas Bikin Robot dari Barang Bekas, Ada Kurir Paket hingga Pemain Bola |
![]() |
---|
Jenazah Korban Brimob Dimakamkan, Iring-iringan Ojol Antar Affan ke Peristirahatan Terakhir |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.