Selebrita

Sakit Ashanty buat Aurel dan Atta Halilintar Risau, Ini Kata Dokter FKUI Soal Alat Kotrasepsi Spiral

Ashanty sakit buat Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah ikut khawatir. Orangtua Ameena Hanna Nur Atta jenguk. Ini kata dokter FK UI soal KB spiral.

Editor: Murhan
Youtube Atta Family
Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar menjenguk Ashanty yang sakit. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Penyanyi Ashanty sakit. Pasangan artis Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah ikut khawatir.

Ayah dan ibu Ameena Hanna Nur Atta itu langsung jenguk Ashanty yang dirawat di rumah sakit.

Diketahui, Ashanty dilarikan ke rumah sakit lantaran mengalami sesak napas.

Ashanty harus mendapatkan perawatan di rumah sakit. Ini diketahui dari tayangan YouTube AH, Jumat (10/2/2023).

Pada tayangan itu, anak sambung Ashanty, Aurel Hermansyah bersama sang suami, Atta Halilintar datang menjenguk.

Atta Halilintar mengaku tiba-tiba mendapat kabar sang mertua sakit.

Baca juga: Status Asli Ayu Ting Ting dan Boy William Dikulik Keluarga, Oma Boy Restui Nikah

Baca juga: Menghilangnya Amanda Manopo dari Brownis Disorot, Fans Kulik si Pasangan Arya Saloka di Ikatan Cinta

"Sore ini baru aja pulang dari syuting, tiba-tiba dapat kabar kalau Bunda masuk rumah sakit," ungkap Atta.

Aurel menimpali ucapan sang suami dengan menyebut Ashanty masuk rumah sakit karena sesak napas.

"Tadi pagi Bunda dibawa ke rumah sakit gara-gara sesak napas," timpal Aurel.

Aurel belum tahu pasti penyebab ibu sambungnya itu alami sesak napas.

Ia mengira sakitnya Ashanty itu disebabkan dari hormon sang ibu yang sedang kacau, setelah mengganti alat kontrasepsinya beberapa waktu lalu.

Aurel menambahkan kemungkinan lain yang menjadi penyebab Ashanty sakit yaitu karena flu dan batuk.

"Karena hormonnya, apa karena flu batuk juga. Sekarang kan musim pancaroba," kata Aurel.

Masih menduga-duga penyebab sakit Ashanty, Atta pun mengatakan segera menjenguk dan memberikan semangat untuk ibu mertuanya itu.

Atta juga mendoakan Ashanty untuk segera sembuh.

"Kita doain Bunda biar cepat sembuh, sekarang kita mau nyamperin Bunda biar ngasih semangat dan doa buat Bunda. Supaya Bunda segera sembuh kembali," terang Atta.

Sesampainya di rumah sakit, Atta dan Aurel baru mengetahui penyebab Ashanty sampai harus berbaring di ranjang rumah sakit.

Suami Ashanty, Anang Hermansyah menyebut penyebab sesak napas istrinya itu karena tidak kuat tidur di ruang televisi yang ada di apartement mereka.

"Kita mau tidur di depan TV di apartement, sesak, nggak kuat," kata Anang.

Ashanty mengaku sesak napas lantaran terlalu banyak menghirup angin malam.

"Banyak angin, sesak," sambung Ashanty.

Baca juga: Beda Raffi Ahmad, Ini Nasib Yadi Sembako yang Juga Bantu Ressa Herlambang: Bangkrut dan Mati Suri

Kondisi Ashanty setelah Ganti Alat Kontrasepsi

Sebelumnya, Ashanty dikabarkan tidak mengalami menstruasi hampir enam tahun lamanya hingga baru-baru ini mengalami pendarahan.

Berdasarkan keterangan yang diberikan Aurel Hermansyah, hal tersebut disebabkan karena KB spiral yang dipakai Ashanty belum diganti.

Namun Ashanty baru-baru ini memutuskan untuk melepas alat kontrasepsi yang telah digunakannya selama enam tahun belakangan.

Sebagai anak, Aurel Hermansyah mengatakan ibu sambungnya itu telah memasang KB spiral saat berada di Singapura.

"Iya kemarin kan memang sempat spiral karena waktu itu di Singapura (pasangnya)," kata Aurel, dikutip dari YouTube Intens Investigasi, Jumat (10/2/2023).

Aurel Hermansyah menyebut proses pelepasan KB tersebut dibantu oleh dokter yang pernah menanganinya di Jakarta.

Menurut Aurel, Ashanty sudah enam tahun lamanya tak mengalami menstruasi, sejak menggunakan KB spiral itu.

"Karena kemarin dibantu sama dokter aku yang di sini, akhirnya kemarin diganti spiral-nya aja sih," jelas Aurel Hermansyah.

"Waktu pasang spiral itu tuh sampai nggak haid enam tahun kan," sambungnya.

Setelah mengganti KB spiral yang hampir enam tahun dipakai, Aurel mengatakan kini Ashanty kembali mengalami menstruasi.

Sehingga ketika diganti, sempat membuat Ashanty lemas dan tak bisa bergerak.

"Jadi makanya pas sekalinya haid tuh langsung lemas nggak bisa bergerak," terang Aurel.

Istri Atta Halilintar ini pun mengungkapkan kondisi terkini Ashanty sudah baik-baik saja.

"Tapi alhamdulillah tadi udah video call, udah baik-baik aja," pungkas Aurel Hermansyah.

KB Spiral Menurut Dokter dari FK UI

Saat ini, alat kontrasepsi tersedia dalam berbagai jenis dengan keunggulan masing-masing. Salah satunya intrauterine device (IUD), yang lebih dikenal dengan spiral.

Keuntungan menggunakan IUD, selain tak perlu sering diganti, juga nyaman, tahan lama, dan tidak mengganggu aktivitas seksual.

Terasa nyaman

"Memang, salah satu keunggulan IUD alias spiral adalah tidak perlu diminum tiap hari. Bahkan, kaum perempuan dapat terus menggunakan IUD selama sepuluh tahun hingga saatnya diganti yang baru," kata Dr dr Dwiana Ocvianty, Sp OG (K) dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dikutip Kompas.com (grup Banjarmasinpost.co.id).

IUD dipasang di dalam rongga rahim sehingga disebut alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR). Prinsip kerjanya menghambat gerakan sperma menuju sel telur. "Banyak yang mengira, cara kerja IUD adalah membunuh sperma dan sel telur. Itu tentu tidak benar," ujar Dr Dwiana.

Dia menjelaskan, cara kerja IUD yang benar adalah memanfaatkan reaksi alami rahim terhadap benda asing.

Maksudnya, jika ada benda asing dalam rahim, maka rahim secara otomatis akan memproduksi cairan kental. Cairan kental inilah yang menghambat gerakan sperma menuju sel telur sehingga pembuahan tidak terjadi.

Awalnya IUD berbentuk spiral dan terbuat dari bahan plastik. Ukurannya sangat kecil, sekitar 3 cm.

Saking kecilnya, pengguna tidak merasakan kalau sedang ber-KB. Alat ini juga tidak mengganggu aktivitas seksual dengan pasangan karena sifatnya yang lentur.

Seiring perkembangan dunia medis, kini terdapat IUD berbentuk huruf T yang dilapisi tembaga.

Lapisan tembaga ini berperan lebih baik dalam proses pengentalan cairan untuk menghambat sperma. Dikatakan, bentuk T dan lapisan tembaga ini lebih nyaman untuk penggunanya.

Sewaktu haid

Efektivitas IUD tak kalah bila dibandingkan dengan alat kontrasepsi lainnya. Menurut data Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, efektivitas IUD bisa mencapai 99,4 persen dan dapat digunakan hingga sepuluh tahun. Artinya, hanya sedikit pengguna IUD yang gagal.

Meski demikian, tetap ada faktor yang bisa menyebabkan kegagalan, misalnya masalah teknis, seperti pemasangan IUD yang tidak benar sehingga posisinya salah.

Bisa juga dari faktor nonteknis, misalnya sperma yang dihadang terlalu kuat.

"Kalau sperma yang dihadang sangat kuat dan bisa menembus, apa boleh buat. Ahli medis juga tidak bisa berbuat apa-apa," ujarnya.

Karena itu, pemasangan IUD haruslah dilakukan oleh ahli medis yang berpengalaman. Pemasangan bisa dilakukan kapan saja asal calon pemakai tidak sedang hamil. Banyak ahli medis menyarankan agar pemasangan dilakukan saat wanita sedang menstruasi. Alasannya, pemasangan jadi lebih mudah karena mulut rahim sedang terbuka.

Harus kontrol

Yang tak boleh dilupakan adalah mengontrol IUD secara berkala ke dokter kandungan.

Beberapa bulan setelah pemasangan IUD, seharusnya pasien memeriksakan diri. Kenyataannya, sering kali pasien lupa kontrol.

Hal lain yang tak kalah penting adalah mengganti IUD jika sudah waktunya.

Penggantian IUD juga kerap terlupakan oleh pasien. Karena sudah bertahun-tahun, pengguna jadi lupa mengganti atau mencabutnya.

Sebaiknya, kondisi ini segera ditindaklanjuti karena, bila telat mengganti IUD, maka dikhawatirkan bisa menimbulkan dampak yang tak diinginkan, seperti infeksi vagina.

Ada beberapa ketakutan seputar penggunaan IUD yang masih hinggap di masyarakat. Yang paling banyak adalah soal gangguan kesuburan. Menurut dokter Dwiana, IUD sangat aman dan tidak memengaruhi kesuburan.

"Jika ingin mempunyai anak, maka tinggal lepas IUD-nya. Biasanya dalam waktu sebulan, kesuburan sudah kembali normal," sebutnya.

Penggunaan IUD juga tidak ada kaitannya dengan keguguran. "Selama ini tidak ada catatan medis yang menyebutkan, penggunaan IUD bisa menyebabkan keguguran. Mungkin ada faktor lain yang menyebabkan keguguran. Karena itu, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter kandungan," katanya lagi.

(Banjarmasinpost.co.id/Tribun Style)

 

Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved