Pemilu 2024

Terkendala Jaringan Internet, Petugas Pantarlih di HSS Kesulitan Mengakses Aplikasi E-Coklit

Jaringan internet menjadi kendala yang dihadapi petugas Pantarlih. Mereka kesulitan mengakses aplikasi E-Coklit

Penulis: Hanani | Editor: Hari Widodo
KPU HSU
Sambangi Rumah Warga, 765 Petugas Pantarlih KPU HSU Mulai Lakukan Coklit. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, KANDANGAN- Panitia pendaftaran pemilih (Pantarlih) di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) mulai melakukan pencocokan dan penelitian (Coklit) terhadap warga yang terdata sebagai pemilih.

Namun, sebagian anggota Pantarlih masih kesulitan mengakses aplikasi E-Coklit karena terkendala masalah jaringan.

“Sampai sekarang belum bisa ke lapangan, karena belum bisa membuka E-Coklit. Selain lewat E-Coklit sebenarnya bisa juga secara manual, tapi saya belum menerima passwordnya,”kata Heriati, salah satu anggota Pantarlih di Kecamatan Kandangan. Kondisi yang sama juga terjadi di kecamatan lainnya.

Najmi Asfary, anggota Pantarlih lainnya dari Kecamatan Daha Selatan menginformasikan, beberapa rekannya di kecamatan lain, juga terkendala masalah jaringan. Seperti di Desa Bajayau, Daha Barat serta desa-desa di pelosok lainnya.

Baca juga: Verifikasi Faktual Bakal Calon DPD RI di HST Baru Dilaksanakan Hari Ini, Begini Penjelasan KPU

Baca juga: Jelang Pemilu 2024, Harapan Ketua KPU Kabupten Tapin pada 630 Orang Pantarlih yang Telah Dilantik

“Saya sendiri di Daha Selatan. Tapi, kami mulai turun ke lapangan serentak besok (Kamis). Semoga saja lancar,”katanya.

Dijelaskan, untuk hari ini, di Daha Selatan masih tahap pendistribusian logistik, berupa alat untuk coklit, berkas dan stiker. Selain kendala membuka aplikasi, kendala lainnya adalah adanya pemilih acak.

“Misalnya ada muncul nama A di Daha Selatan. Ternyata masuk ke ke wilayah  lain, atau tak sesuai wilayah. Jika seperti itu, kami menunggu arahan PPS dan PPK,”kata Najmi.  

Coklit di Daha Selatan dimulai dengan mendatangi pejabat pemerintahan, tokoh agama agama dan tokoh masyarakat. Coklit sendiri dimulai sejak 12 Februari 2022 hingga dua bulan ke depan.

Najmi sendiri mengatakan, sudah menyiapkan diri menghadapi beragam sikap masyarakat. Khususnya masyarakat yang pesimis.

“Masyarakat pesimis di sini, dalam arti mereka yang sudah sering di data, baik oleh BPS, Dinas Sosial, KB dan lain-lain. Kadang ada saja yang mengatakan, pendataan tersebut tak jadi hasil. Apalagi untuk Pemilu. Disini kami juga akan menjelaskan tugas kami dan pentingnya mengikuti Pemilu untuk memilih pemimpin,”jelasnya.

Baca juga: Jelang Pemilu 2024, KPU Kalsel Gelar Nobar Pemilihan Umum dan Melaksanakan Pendidikan Pemilih

Ditambahkan, tantangan lainnya yang mungkin saja terjadi adalah warga yang di Coklit tidak ada di rumah, dan sulit ditemui karena bekerja.

“Bahkan kemungkinan ada yang menolak di data seperti warga yang pesimis tadi. Saya pikir itu saja tantangan yang dihadapi pantarlih,”pungkasnya. (banjarmasinpost.co.id/Hanani)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved