Perjuangan Petugas Lakukan Coklit, Lintasi Jalan Mendaki hingga Naik Perahu Terobos Sungai

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Saat ini Panitia Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) di seluruh wilayah Indonesia termasuk di Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), sibuk melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) calon pemilih untuk Pemilu 2024.

Tak mudah petugas Pantarlih dan petugas terkait lainnya melaksanakan tugas tersebut. Ini karena ada beberapa rumah warga yang berada di lokasi yang jauh dengan kondisi medan yang sarat tantangan.

Contohnya petugas Pantarlih di Desa Sambangan, Kecamatan Batibati. Mereka harus menaiki jukung (sampan) kecil menyusuri sungai berjarak ratusan meter untuk mendatangi calon pemilih.

Beberapa petugas terkait turut mendampingi kegiatan itu pun turut seperti anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS), Panwaslu Kecamatan, Panwaslu Desa serta dari aparat terkait.

Baca juga: Petugas Pantarlih Cek Data Bupati dan Wabup Tabalong, Penuhi Syarat Jadi Pemilih di Pemilu 2024

Baca juga: Pantarlih Lakukan Coklit, Ketua KPU Tanbu Ungkap Pemekaran Desa dan RT Jadi Masalah

Baca juga: Terkendala Jaringan Internet, Petugas Pantarlih di HSS Kesulitan Mengakses Aplikasi E-Coklit

Mereka mesti ekstra hati-hati karena jukung yang dinaiki berukuran kecil, hanya berkapasitas sekitar tiga hingga empat orang.

Dinding bagian atas jukung hanya berjarak sekitar 5-10 sentimeter dari permukaan air.

"Pada Senin kemarin ada dua rumah yang kami datangi dengan naik jukung di lingkungan RT 3 RW 2 karena memang aksesnya hanya lewat sungai. Jaraknya sekitar 200 meter, kami mulai naik jukung dari dermaga di belakang Makam Datu Insad," ucap Nurfatihatur Rahma, anggota PPS Sambangan, Kamis (16/2/2023).

Kamis hari ini pihaknya juga kembali melanjutkan coklit di lingkungan RT 3. Kali ini menuju rumah warga berjalan kaki setelah memarkir kendaraan dekat dermaga. Sekitar 15 rumah warga yang didatangi.

Ia mengatakan jika rumah warga mudah dijangkau, pihaknya berbagi tugas atau menyebar melakukan coklit. Tapi jika jauh dan medan sulit, pihaknya mendatangi bersama-sama dengan semua Pantarlih.

Di Desa Sambangan dikatakannya ada empat orang petugas Pantarlih. Tiap Pantarlih dalam sehari melakukan coklit antara sepuluh hingga 15  rumah warga.

Terpisah, anggota PPK Batibati Habiburrahman menerangkan sebagian rumah warga di wilayah Kecamatan Batibati saat ini memang tak mudah didatangi karena saat ini musim penghujan dan di sejumlah permukiman kebanjiran seperti di Desa Benuaraya dan Batibati.

Termasuk di Desa Pandahan karena wilayah desanya di tepi sungai sehingga kadang petugas harus menaiki jukung seperti di Desa Sambangan.

Di Desa Bentokdarat, sebut Habiburrahman, juga ada rumah warga yang tak gampang dijangkau karena berada di kawasan pegunungan. Petugas mesti menerobos jalan setapak yang di kanan kirinya semak belukar atau hutan.

"Lokasi sasaran coklit yang jauh di Bentokdarat seperti adanya di camp perusahaan dan jalan gunung yang licin. Jarak tempuhnya ada yang sampai lima kilometer," paparnya.

Sementara itu Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tala Arif Mukhyar mengakui sebagian rumah warga yang hendak di-coklit, kondisi aksesnya memang sarat tantangan.