Religi

Lafadz Sholawat Ibrahimiyah, Lafal Latin dan Terjemahan, Ustadz Adi Hidayat Kuak Bagian dari Taqwa

Pendakwah Ustadz Adi Hidayat menjelaskan cara mendekatkan diri kepada Allah dengan washilah memperbanyak ibadah atau taqwa.

Penulis: Mariana | Editor: Edi Nugroho
Youtube Adihidayat
Pendakwah Ustadz Adi Hidayat menjelaskan cara mendekatkan diri kepada Allah dengan washilah memperbanyak ibadah atau taqwa. 

"Maknanya yakni carilah taqwa itu dengan wasilah, yang artinya disini adalah tawassul, mencari wasilah untuk bisa menarik wasilah itu dalam rangka memohon kepada Allah supaya Allah cepat mengabulkan doa tersebut, ternyata kata Alquran wasilah terbaik itu adalah dengan menggunakan taqwa," jelas Ustadz Adi Hidayat dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Adi Hidayat Official.

Baca juga: Ketentuan Mengulang Sholat Fardhu, Ustadz Adi Hidayat Jelaskan Macam-macam Penyebabnya

Jenis-jenis perbuatan taqwa bermacam-macam, misalnya ritual ibadah meliputi shalat, dalilnya Surah Al-Baqarah ayat 2-3.

Surat Al-Baqarah Ayat 2-3

ذَ لِكَ ٱلْكِتَ بُ لَا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ

ٱلَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِٱلْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ ٱلصَّلَو ةَ وَمِمَّا رَزَقْنَ هُمْ يُنفِقُونَ

żālikal-kitābu lā raiba fīh, hudal lil-muttaqīn. Allażīna yu`min na bil-gaibi wa yuqīm na - alāta wa mimmā razaqnāhum yunfiq n

Artinya: Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka.

"Makanya banyak orang bertawassul menggunakan shalat, tawassul disini menggunakan wasilah," urai Ustadz Adi Hidayat.

Di Alquran banyak sekali contoh tawassul, Nabi Zakaria as misalnya ketika memohon kepada Allah keturunan, sudah berobat sana-sini, memohon di mihrab shalat, dan dengan tawassul shalatnya itu dijawab oleh Allah, termaktub di surah Ali Imran ayat 3.

Surat Ali ‘Imran Ayat 38-39

هُنَالِكَ دَعَا زَكَرِيَّا رَبَّهُ ۖ قَالَ رَبِّ هَبْ لِى مِن لَّدُنكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً ۖ إِنَّكَ سَمِيعُ ٱلدُّعَا ءِ

فَنَادَتْهُ ٱلْمَلَ ئِكَةُ وَهُوَ قَا ئِمٌ يُصَلِّى فِى ٱلْمِحْرَابِ أَنَّ ٱللَّهَ يُبَشِّرُكَ بِيَحْيَى مُصَدِّقً ا بِكَلِمَةٍ مِّنَ ٱللَّهِ وَسَيِّدًا وَحَصُورًا وَنَبِيًّا مِّنَ ٱلصَّ لِحِينَ

Hunālika da'ā zakariyyā rabbah, qāla rabbi hab lī mil ladungka żurriyyatan ayyibah, innaka samī'ud-du'ā`. Fa nādat-hul-malā`ikatu wa huwa qā`imuy yu allī fil-mi rābi annallāha yubasysyiruka biya yā mu addiqam bikalimatim minallāhi wa sayyidaw wa a raw wa nabiyyam mina - āli īn

Artinya: Di sanalah Zakariya mendoa kepada Tuhannya seraya berkata: "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa". Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakariya, sedang ia tengah berdiri melakukan shalat di mihrab (katanya): "Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang puteramu) Yahya, yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah, menjadi ikutan, menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang Nabi termasuk keturunan orang-orang saleh".

"Bisa dengan ibadah-ibadah yang lain, misalnya puasa, karena puasa bagian dari ketaqwaan, taqwa itu wujudnya amal shaleh yang dikerjakan dengan iman," terang Ustadz Adi Hidayat.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved