Religi
Lafadz Doa Iftitah dan Maknanya, Ustadz Khalid Basalamah Jelaskan Sesuai Tuntunan Nabi Muhammad SAW
Ustadz Khalid Basalamah terangkan lafadz doa Iftitah yang dibaca umat Islam ketika melaksanakan shalat. Simak ceramahnya dibawah ini
Penulis: Mariana | Editor: Irfani Rahman
Artinya: “Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan kesalahanku sebagaimana Engkau telah menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, sucikanlah kesalahanku sebagaimana pakaian yang putih disucikan dari kotoran. Ya Allah, cucilah kesalahanku dengan air, salju, dan air dingin”
"Doa Iftitah ini memiliki makna yang sangat agung, maksudnya adalah supaya umat Islam tak terjerumus dosa kedua kalinya, jangan sampai ada peluang melakukannya, sehingga tidak akan pernah berpikir, tidak ada yang goda, tidak akan sampai ke dosa-dosa itu lagi," papar Ustadz Khalid Basalamah.
Baca juga: Adab Menerima Tamu yang Bukan Mahrom, Buya Yahya Beri Penjelasan Lewat Ceramahnya
Baca juga: Amalan-amalan di Bulan Syaban, Ceramah Ustadz Adi Hidayat Mengenai Keistimewan Bulan Ini
Selain itu, makna selanjutnya adalah memohon agar dosa-dosa yang ada disaring dan disedot hingga bersih sampai ke akar.
Ia menambahkan orang-orang mengulangi dosa karena bekas dosa yang sebelumnya.
"Makna dari Ya Allah bersihkanlah kesalahanku dengan air, salju, dan air dingin adalah setiap berwudhu baik di musim biasa arinya tidak dingin, maupun di musim dingin airnya dingin, serta turunnya salju di musim salju semua tetap bisa membersihkan dosa-dosa hamba-Nya," urainya.
Selain dua doa Iftitah di atas, doa Iftitah yang biasa dibaca yakni:
اللهُ اَكْبَرُ كَبِرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَشِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا . اِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَالْااَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ . اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلهِ رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ . لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَ لِكَ اُمِرْتُ وَاَنَ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
Allaahu akbar Kabiroo Walhamdulillaahi Katsiiraa, Wa Subhaanallaahi Bukratan Wa’ashiilaa, Innii Wajjahtu Wajhiya Lilladzii Fatharas Samaawaati Wal Ardha Haniifan Musliman Wamaa Anaa Minal Musyrikiin. Inna Shalaatii Wa Nusukii Wa Mahyaaya Wa Mamaatii Lillaahi Rabbil ‘Aalamiina. Laa Syariikalahu Wa Bidzaalika Umirtu Wa Ana Minal Muslimiin.”
Artinya: “Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah pada waktu pagi dan petang. Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan atau dalam keadaan tunduk, dan aku bukanlah dari golongan orang-orang yang menyekutukan-Nya. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah Tuhan Semesta Alam, yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Dengan yang demikian itulah aku diperintahkan. Dan aku adalah termasuk orang-orang muslim (Orang-orang yang berserah diri).”
Tonton Videonya
(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post
https://www.youtube.com/watch?v=ZJhEOVm5wjY
https://www.youtube.com/watch?v=Chn7TlvcIZU
Ustadz Khalid Basalamah
Doa Iftitah
makna doa Iftitah
lafadz doa Iftitah
ceramah ustadz khalid basalamah
Banjarmasinpost.co.id
Hukum Merayakan Maulid Nabi SAW, Ustadz Khalid Basalamah Jabarkan Asal-usulnya |
![]() |
---|
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh di Bulan Maulid Nabi 2025, Ustadz Adi Hidayat Paparkan Ketentuan |
![]() |
---|
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh September 2025, Buya Yahya Sebut Boleh Geser Hari Karena Udzur |
![]() |
---|
Jadwal 1 Rabiul Awal 1447 Hijriyah, Ustadz Adi Hidayat Urai Amalan Sholawat bagi Umat Muslim |
![]() |
---|
Hukum Merayakan Maulid Nabi bagi Umat Islam, Ini Kata Ustadz Adi Hidayat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.