Breaking News

Ramadhan 2023

24 Hari Menuju Ramadhan 2023, Buya Yahya Soal Konsekuensi Tak Mengqadha Puasa Hingga Meninggal Dunia

Buya Yahya berikan penjelasan mengenai utang puasa bagi yang masih memilikinya. Jelang Ramadhan 2023 bagi yang memiliki utang puasa wajib mengqadhanya

Penulis: Mariana | Editor: Irfani Rahman
kanal youtube Al-Bahjah TV
Buya Yahya menjelaskan konsekuensi seorang muslim yang tidak mengganti utang puasa Ramadhan hingga meninggal dunia. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Saat ini memasuki 24 hari menuju bulan suci Ramadhan 2023, masih ada waktu dan kesempatan untuk mengqadha puasa bagi yang punya utang puasa.

Penceramah Buya Yahya menjelaskan konsekuensi seorang muslim yang tidak mengganti utang puasa Ramadhan hingga meninggal dunia.

Dipaparkan Buya Yahya, umat muslim memiliki kewajiban melunasi atau qadha puasa Ramadhan yang tidak dikerjakan sesuai waktunya.

Bulan Ramadhan merupakan bulan suci yang Allah perintahkan kepada umat Islam untuk menunaikan puasa wajib selama sebulan penuh.

Namun pada kondisi tertentu atau uzur syar'i, tidak semua umat muslim dapat mengerjakan puasa Ramadhan, ada yang haid, hamil, melahirkan, dan menyusui, dan ada pula yang sakit serta sedang dalam safar.

Baca juga: Hukum Membayar Pajak bagi Umat Islam, Ceramah Buya Yahya Jelaskan Kewajiban Beragama dan Bernegara

Baca juga: Lafadz Sholawat Tibbil Qulub, Ceramah Ustadz Abdul Somad Jelaskan Keutamaan Istiqomah Bersholawat

Bagi orang-orang yang meninggalkan puasa Ramadhan karena uzur-uzur syar'i tersebut maka wajib mengqadhanya

Ada pula yang sengaja meninggalkan puasa Ramadhan karena fasik atau tak mengindahkan perintah Allah SWT, ada aturan khusus baginya yakni segera bertaubat dan mengqadha.

Buya Yahya menegaskan bagi kaum muslimin yang tidak mengerjakan puasa karena bandel, maka menggantinya harus dibereskan sesegera mungkin.

"Ingat, sebelum mengqadha Anda duduk dlu ambil pulpen, hitung-hitungan dulu, supaya Anda tidak masuk penyakit baru yang namanya was-was, sudah mengqadha tapi seperti belum qadha akhirnya stress," ujar Buya Yahya dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Al-Bahjah TV.

Utang puasa wajib dibayar, jika utang puasa belum dibayar hingga meninggal dunia, maka konsekuensinya diwajibkan membayar berupa fidyah sebesar satu mud oleh ahli waris.

Sehingga tak hanya harta saja yang diwariskan, namun juga utang orangtua meliputi utang puasa Ramadhan semasa hidup.

Buya Yahya menambahkan qadha puasa bisa digabung dengan puasa sunnah misalnya puasa Senin Kamis, namun niatnya qadha saja.

"Berpuasa di hari Senin dan Kamis atau hari lainnya dengan niat qadha hukumnya sah, asal yakin ada puasa wajib yang ditinggalkan," terang Buya Yahya.

Sehingga tata cara yang dilakukan bagi yang ingin mengqadha sekalian puasa sunnah Senin Kamis yakni melakukan niat qadha untuk berpuasa esok harinya.

Bagi yang mengerjakan qadha di bulan Rajab dan bertepatan hari Senin atau Kamis, akan mendapatkan tiga pahala sekaligus yaitu utang puasa lunas satu hari, serta dapat pahala puasa di bulan Rajab yang termasuk bulan mulia, serta puasa Senin Kamis.

Tata cara pengerjaan puasanya sama sebagaimana berpuasa di bulan Ramadhan, disunnahkan sahur di sepertiga malam dan wajib berniat qadha, kemudian puasa diakhiri dengan berbuka saat masuk waktu maghrib.

Baca juga: Membangun Ketaatan di Bulan Syaban, Ceramah Ustadz Adi Hidayat Tentang Persiapan Menuju Ramadhan   

Baca juga: Larangan Meminta-minta bagi Umat Islam, Ustadz Khalid Basalamah Jelaskan Keutamaan Raih Kesuksesan

Niat Puasa Qadha Ramadhan

Bagi Anda yang melafadzkan niat, berikut niat qadha puasa:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.

Niat Puasa Ramadhan

Bagi Anda yang melafadzkan niat, berikut niat puasa Ramadhan:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adaa’i fardhi syahri ramadhaana haadzihis sanati lillahi ta’ala.

Artinya: “Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta’ala.”

Tonton Videonya

(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved