Liga Inggris

Graham Potter Soal Posisinya Pelatih Terancam di Liga Inggris, Hasil Akhir Chelsea vs Leeds Penentu

Pelatih Chelsea Graham Potter telah mengakui bahwa pekerjaannya berada di bawah ancaman menjelang pertandingan Liga Inggris melawan Leeds

Penulis: Aprianto | Editor: Khairil Rahim
Graham Potter
Pelatih Chelsea Graham Potter telah mengakui bahwa pekerjaannya berada di bawah ancaman menjelang pertandingan Liga Inggris melawan Leeds 

Potter berkata berada di dalamnya bersama-sama. Dia tidak merasa kehilangan apa pun. Dia merasakan dukungan para pemain dan merasakan dukungan semua orang di Chealse.

"Saya memahami rasa frustrasi secara eksternal tetapi di antara para pemain, itu adalah keinginan kami semua untuk melakukan yang lebih baik dan itu adalah hal yang menyenangkan. Hasilnya tidak bagus tetapi kami masih berjuang satu sama lain," ujarnya.

Setelah menghadapi Leeds, Chelsea akan mengalihkan perhatian mereka ke leg kedua babak 16 besar Liga Champions melawan Dortmund, yang dapat berdampak signifikan pada masa depan Potter.

Chelsea harus bangkit dari ketertinggalan jika ingin melaju ke perempat final setelah kalah 1-0 di Jerman menyusul gol di babak kedua dari Karim Adeyemi.

Kekalahan Chelsea dari Tottenham Hotspur menjadi kekalahan kesembilan the Blues di Liga Inggris, membuat masa depan Graham Potter kian suram.

Chelsea terpaut 14 poin dari posisi empat besar klasemen Liga Inggris 2022-2023 dan
Graham Potter memahami pertanyaan tentang masa depan Chelsea setelah kalah dari Tottenham.

Graham Potter sedang berjuang untuk menghentikan Chelsea tergelincir dari klasemen Liga Premier yang kian terpuruk.

Gol di babak kedua dari Oliver Skipp dan Harry Kane membuat Chelsea menelan kekalahan kesembilan mereka di Liga Premier musim ini, membuat mereka terpaut 14 poin dari empat besar.

Sejumlah fans chelsea terus mendesak pemecatan Graham Potter dan mencari pelatih baru.

Namun sumber mengatakan kepada ESPN, bahwa pemilik klub, yang dipimpin oleh Todd Boehly dan Clearlake Capital, tetap mendukung Potter tetapi menyadari keresahan yang berkembang di dalam basis penggemar klub.

Tekad itu dapat diuji karena kemungkinan lolos ke Liga Champions musim depan terus surut.

Tetapi Potter menyebut masa-masa sulit yang dialami Mikel Arteta dan Jurgen Klopp di Arsenal dan Liverpool masing-masing sebagai contoh yang harus diikuti klub.

"Selalu ada pertanyaan atas loyalitas pemilik, tentu saja," kata Potter.

Dia tidak dapat menghentikan pertanyaan itu sementara hasilnya seperti ada dan dia menerimanya.

"Itu adalah bagian dari pekerjaan. Kami berbicara sebelum pertandingan tentang menonton film dokumenter Amazon, All or Nothing dan Arsenal. Dua tahun setelah Mikel's pemerintahan dia hampir mendapatkan karung, orang ingin dia keluar dan itu adalah bencana," bebernya.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved