Ibadah Haji 2023
Cek Persiapan Haji 2023 di Saudi, Menag Bertolak ke Bandara Soekarno-Hatta
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Quomas tengah mengecek persialan layanan haji 2023 di Arab Saudi
BANJARMASINPOST.CO.ID - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Quomas tengah mengecek persialan layanan haji 2023 di Arab Saudi. Yaqut dan rombongan bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (10/3/2023) malam.
Yaqut didampingi oleh Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Hilman Latief dan Juru Bicara Kemenag Anna Hasbie. Rombongan tiba di Bandara International King Abdul Aziz, Jeddah, Sabtu (11/3) dini hari waktu Saudi.
Anna mengatakan ibadah haji 2023 menjadi perhatian serius, terutama saat kedatangan jemaah di Saudi. Pasalnya, tahun ini merupakan penyelenggaraan haji dengan kuota normal pertama sejak pandemi Covid-19 terjadi pada 2020.
“Tahun ini sudah kembali normal kuotanya 100 persen. Ini perlu perhatian serius setelah terakhir kali penyelenggaraan haji dengan kuota normal digelar pada 2019,” ujar Anna.
Baca juga: Haji Plus Tunggu Tujuh Tahun, Bipih Khusus Minimal Rp 123,3 Juta
Baca juga: Cara Mudah Cek Estimasi Keberangkatan Haji 2023, Kuota Kembali Normal
Terlebih, menurut Anna, jemaah lanjut usia (lansia) lebih dari 64 ribu orang. “Ini menjadi perhatian serius Menag,” kata Anna.
Layanan Ramah Lansia menjadi salah satu fokus pengecekan.
“Menag ingin penyediaan layanan di Saudi dilakukan dalam semangat memberikan yang terbaik kepada jemaah, termasuk Ramah Lansia,” sambungnya.
Kemenag bersama otoritas Arab Saudi juga sepakat untuk menggunakan Aplikasi Visa Bio untuk jemaah haji Indonesia.
Aplikasi ini digunakan dalam proses penerbitan visa melalui pendaftaran fitur biometrik wajah, sidik jari, serta fotokopi paspor.
Kesepakatan ini dihasilkan dalam pertemuan antara Tim Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag dengan delegasi Arab Saudi di Kantor Kedutaan Besar Arab Saudi di Kuningan, Jakarta, Kamis (9/3).
“Penggunaan aplikasi ‘Saudi Visa Bio’ akan diterapkan pada semua jemaah haji Indonesia tahun 1444 H/2023 M untuk memberikan kemudahan dan kecepatan pemeriksaan jemaah saat datang di bandara Arab Saudi,” terang Dirjen PHU Hilman Latief dalam siaran pers, Jumat.
Hilman menuturkan, penggunaan aplikasi “Saudi Visa Bio” memungkinkan jemaah melakukan pendaftaran secara mandiri, tanpa perlu mengunjungi kedutaan dan konsulat Arab Saudi atau pusat penerbitan visa di Indonesia.
Hilman bilang, aplikasinya sudah tersedia dan dapat diunduh bagi yang membutuhkan.
“Aplikasi ini dapat diunduh melalui gawai masing-masing jemaah dan semua identitas, termasuk sidik jari dan wajah jemaah direkam pada aplikasi tersebut,” ucap Hilman.
Baca juga: Penerbitan Visa Haji, Jemaah di Atas 80 Tahun tak Perlu Rekam Biometrik Lagi
Rapat koordinasi dua negara ini juga membahas implementasi Mecca Route atau fast track. Tahun ini, fast track kembali dilaksanakan di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), bagi jemaah dari DKI Jakarta, Banten, Lampung, dan sebagian Jawa Barat.
Layanan fast track, kata Hilman, sudah dimulai sejak 2018. Melalui layanan fast track, proses imigrasi jemaah haji dilakukan sejak di bandara Indonesia. Sehingga, mereka tidak perlu diperiksa paspor dan visanya lagi saat tiba di Arab Saudi. “Jumlah jemaah yang akan dilayani oleh fasilitas fast track sebanyak 55.321 jemaah,” tegasnya. (kompas/detik)
Masih di Arab Saudi, Empat Jemaah Haji asal Embarkasi Banjarmasin Jalani Perawatan Intensif |
![]() |
---|
773 Jemaah Haji Indonesia Wafat di Tanah Suci, 77 Masih di Rawat di Arab Saudi, 1 Hilang |
![]() |
---|
Tiba di Masjid Hijau Nurul Anwar Marabahan, Jemaah Haji Batola Disambut Ratusan Warga |
![]() |
---|
Hari Ini Sampai di Syamsudin Noor, Jamaah Haji HSU Keloter 18 Dijadwalkan Besok Pagi Tiba di Amuntai |
![]() |
---|
Tiba di Banjarmasin, Jemaah Haji Ini Bahagia Bisa Kembali Berkumpul Keluarga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.