Ramadhan 2023

dr Zaidul Akbar Ungkap Khasiat Semangka dan Kurma untuk Menu Sahur, Dicontohkan Nabi Muhammad SAW

Salah satu menu sahur sesuai yang diajarkan Nabi Muhammad SAW, dikatakan dr Zaidul Akbar adalah kurma dan semangka.

|
Penulis: Mariana | Editor: Edi Nugroho
Youtube dr. Zaidul Akbar Official
Pendakwah Islam, konsultan, dan praktisi pengobatan sunah Indonesia, dr Zaidul Akbar, mengungkap khasiat semangka dan kurma untuk menu sahur pada ramadhan 2023 ini. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Ppendakwah Islam, konsultan, dan praktisi pengobatan sunah Indonesia, dr Zaidul Akbar, mengungkap khasiat semangka dan kurma untuk menu sahur pada ramadhan 2023 ini.

Zaidul Akbar menjelaskan Nabi Muhammad SAW terbiasa makan kurma dengan semangka.

Dijelaskannua, sSains menjelaskan ternyata Fe atau besi yang ada pada kurma akan terikat dengan sempurna dan bisa meningkatkan fungsi Fe itu ketika bertemu dengan vitamin C, maka makanlah kurma dengan semangka atau jeruk.

Setelah itu, agar tulang-tulang menjadi kuat maka bisa minum perasan air jeruk nipis dan madu.

Baca juga: Menu Sahur Sehat di Bulan Ramadhan 2023, dr Zaidul Akbar Manfaat Pakai Habbatussauda

Baca juga: Jalan Cerita Sinetron Preman Pensiun 8 Tayang di RCTI Kala Sahur Ramadhan Tadi, Kang Murad Ngamuk

Penggagas kesehatan ala Rasulullah SAW mengungkap menu sahur sesuai yang diajarkan Nabi Muhammad SAW.

dr Zaidul Akbar memberikan opsi resep menu sahur sehat di awal puasa Ramadhan 2023.

Ada banyak pilihan menu sahur yang sehat, dr Zaidul Akbar menyarankan sebaiknya konsumsi makanan yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW saat sahur.

Salah satu menu sahur sesuai yang diajarkan Nabi Muhammad SAW, dikatakan dr Zaidul Akbar adalah kurma dan semangka.

Kini sudah di ambang berakhirnya bulan Sya'ban 1444 Hijriyah, dan bersiap menuju datangnya bulan Ramadhan 2023.

Di bulan Ramadhan, puasa adalah ibadah wajib yang diperintahkan kepada umat Islam. Dalam berpuasa bertujuan menahan hawa nafsu, di antaranya tidak makan dan minum di siang hari.

Selain mendapat pahala, puasa juga memberikan efek menyehatkan tubuh sebab adanya pembatasan makanan yang masuk dapat mencegah berbagai penyakit.

Baca juga: Tidur Setelah Sahur Apakah Boleh, Ini Pendapat Para Ahli

Baca juga: Menu Sahur 2023 Simpel dan Cepat, Ada Telur Balado, Telur Kukus Bumbu Iris, dan Telur Dadar Sayuran

dr Zaidul Akbar menjelaskan Nabi Muhammad SAW terbiasa makan kurma dengan semangka.

"Sains menjelaskan ternyata Fe atau besi yang ada pada kurma akan terikat dengan sempurna dan bisa meningkatkan fungsi Fe itu ketika bertemu dengan vitamin C, maka makanlah kurma dengan semangka atau jeruk," jelas dr Zaidul Akbar dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Bisikan.com.

Setelah itu, agar tulang-tulang menjadi kuat maka bisa minum perasan air jeruk nipis dan madu.

Khasiat yang didapat tubuh akan kuat dan bugar sebab vitamin C dan enzim dapat diserap tubuh dari minuman tersebut.

Meski menyehatkan, dr Zaidul Akbar tetap mengimbau agar tidak berlebihan dalam mengkonsumsi kurma dan minuman tersebut.

"Makan kurma setiap hari boleh, namun maksimal tujuh butir sudah cukup, sehabis konsumsi kurma dan minum air jeruk nipis ditambah madu, Anda masih perlu energi dari protein, yang didapat dari minyak zaitun," terang dr Zaidul Akbar.

Secara sains, minyak zaitun mengandung MUFA yaitu medium unsaturated fatty acid, salah satu minyak terbaik yang bisa digunakan untuk meningkatkan fungsi jantung, apalagi kolesterol.

Konsumsi minyak zaitun dilakukan pada malam hari sebelum tidur sebanyak satu sendok makan, lalu pada saat sahurnya dilanjutkan dengan makan kurma dan minuman jeruk nipis.

"Setelah itu apalagi? Perbanyak doa, karena pada saat sahur dianjurkan umat Islam untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT," urai dr Zaidul Akbar.

Salah satu doa yang bisa dipanjatkan di antaranya meminta dikuatkan untuk beribadah, membaca Alquran.

"Di bulan Ramadhan adalah momen tetap untuk memaksa diri memperbanyak amalan, kalau bisa tembus 10 juz dalam sehari, kurang lebih butuh waktu lima jam, sebab satu juz kurang lebih menghabiskan waktu 30-40 menit," imbau dr Zaidul Akbar.

Ini sebab ibadah itu awalnya harus dipaksakan terlebih dahulu, jika tidak, maka akan susah dan selalu ada was-was setan.

dr Zaidul Akbar menambahkan banyak yang menjadikan bulan puasa malah bukan untuk menundukkan hawa nafsu.

"Tapi justru di bulan puasa sebagian orang memperturut hawa nafsunya. Saya membaca berbagai macam hadits, namun tidak terlalu banyak Nabi SAW jelaskan tentang makanan yang dikonsumsi saat Ramadhan," jelas dr Zaidul Akbar.

Namun demikian secara gamblang Nabi Muhammad SAW menyebutkan makanan yang baik untuk berbuka adalah kurma, meliputi kurma basah, kurma kering, dan air.

Hal tersebut tertuang dalam hadits Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu:

كَانَ رَسُو لُ اللِّهِ صَلَّى اللَّهً عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُفْطِرُ عَلَى رُطَبَاتٍ قَبْلَ أََنْ يُصَلِّيَ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَا تٌ فَعَلَى تَمَرَاتٍ فَإِنْ لَم تَكُنْ حَسَا حَسَواتٍ مِنْ مَاءٍ

Artinya: Adalah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berbuka dengan kurma basah (ruthab), jika tidak ada ruthab maka berbuka dengan kurma kering (tamr), jika tidak ada tamr maka minum dengan satu tegukan air.

Rasulullah SAW juga mengimbau untuk sekadar minum air putih saat sahur, demi mendapatkan keberkahan.

Dari anjuran Nabi Muhammad SAW tersebut, dapat dipetik pelajaran agar dapat menundukkan hawa nafsu selama bulan Ramadhan.

"11 bulan rasanya mungkin sudah cukup untuk makan yang enak atau bahkan tidak sehat. Saatnya di bulan Ramadhan untuk mengurangi makan dan memperbanyak amal ibadah," ucap dr Zaidul Akbar.

dr Zaidul Akbar menekankan, hal tersebut adalah esensi dari puasa di bulan Ramadhan, yakni mengurangi makanan fisik dan memperbanyak makanan non fisik berupa ibadah, tilawah, zikir, sedekah, dan segala kebaikan lain yang bisa dilakukan di bulan Ramadhan.

Hikmah yang dapat dipetik di bulan Ramadhan yakni belajar mengendalikan diri dari hawa nafsu. Sehingga beribadah lebih damai dan tenang.

Ia pun menganjurkan memperbanyak minum air putih, saat sahur maupun berbuka.

"Kita tidak disibukkan dengan pemikiran, buka nanti makan apa atau sahur nanti makan apa, tapi kita lebih memikirkan cara beribadah lebih optimal di bulan Ramadhan," imbuh dr Zaidul Akbar.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post\


(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved