Berita Banjarmasin

Antisipasi Penyakit LSD, Komisi II DPRD Kalsel Ingatkan Distriibusi Sapi Lebih Selektif

Sekretaris Komisi II, M Iqbal Yudiannor mengatakan virus Lumpy Skin Disease (LSD) tetap harus jadi perhatian Pemprov setempat.

Penulis: Rifki Soelaiman | Editor: Edi Nugroho
Muhammad Syaiful Riki
Ilustrasi-Komisi II DPRD Kalsel memberi atensi terkait penyakit LSD pada sapi. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Wabah penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) pada sapi di beberapa daerah yang kian meluas diwanti-wanti Komisi II DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).

Sekalipun belum ada temuan di Kalsel, Sekretaris Komisi II, M Iqbal Yudiannor mengatakan virus LSD tetap harus jadi perhatian Pemprov setempat.

Terlebih, kebutuhan daging sapi di Kalsel menjelang lebaran Idul Fitri dan Idul Adha biasanya cukup banyak.

Data dari Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalsel pada 2022, kebutuhan daging sapi di Bumi Lambung Mangkutat mencapai 6,9 juta kilogram atau setara 52 ribu sapi.

Baca juga: Jelang Haul ke-3 Guru Zuhdi, Kapolda Kalsel Serahkan 2 Ekor Sapi

Baca juga: Dinas Koperasi UKM Perindag Tabalong Sediakan 600 Paket Sembako Murah

Iqbal mengimbau warga agar jangan lengah dan tetap waspada dengan distribusi sapi antarpulau.

Para pedagang diminta lebih cermat dalam memilih daerah asal pengiriman sapi ke Kalsel.

"Sebagai daerah yang dinyatakan sebagai zona hijau jangan sampai dimasuki oleh sapi-sapi yang memiliki penyakit," kata politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini.

Selain distributor dan penjual, pembeli juga harus cermat memilih serta memilah sapi yang ingin dibeli.

Iqbal menyebut biasanya, sapi yang terjangkit LSD ditandai dengan adanya benjolan di kulit akibat vektor yang ditransfer oleh nyamuk atau lalat.

Karenanya, Iqbal mendorong dinas terkait di Kalsel untuk memberikan edukasi dan sosialisasi kepada warga.

"Walau sejauh ini belum ada keterangan lebih lanjut terkait dampak kepada manusia yang mengonsumsi daging sapi yang terkena LSD, kita berharap jangan sampai daging sapi yang kita konsumsi juga daging yang berpenyakit dan berkualitas buruk," pungkasnya.

Kamis (30/3/2023) lalu, Komisi II DPRD Kalsel juga sempat bertandang ke Kantor Kementerian Pertanian di Jakarta.

Tujuannya untuk mencermati lebih dalam terkait virus LSD serta mengambil langkah antisipasi yang konkret.

(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Syaiful Riki)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved