Ramadhan 2023
Hukum Jual Beli Beras Zakat di Masjid, Ceramah Ustadz Abdul Somad Jelaskan Larangan & Solusinya
Ustadz Abdul Somad terangkan masalah hukum jual beli beras zakat fitrah di masjid. Simak ceramahnya di bawah ini
Penulis: Mariana | Editor: Irfani Rahman
BANJARMASINPOST.CO.ID - Ustadz Abdul Somad menjelaskan hukum jual beli beras zakat fitrah bagi umat Islam di dalam mesjid.
Kini kaum muslimin telah berada di bulan Ramadhan 1444 Hijriyah bertepatan di bulan Maret dan April 2023.
Pada bulan Ramadhan umat muslim diperintahkan menunaikan puasa dari terbit fajar hingga tenggelam matahari selama 30 hari atau satu bulan.
Selain puasa, umat Islam juga diwajibkan membayar zakat fitrah bagi yang memenuhi syarat.
Zakat fitrah adalah zakat wajib yang harus dikeluarkan sekali setahun yaitu saat bulan Ramadhan menjelang Idul Fitri.
Baca juga: Bolehkah Korek Telinga dan Ngupil ketika Puasa? Simak Penjelasan Ustadz Abdul Somad dalam Ceramahnya
Baca juga: Amalan Menyambut Nuzulul Quran Bulan Ramadhan 2023, Ustadz Adi Hidayat Imbau Perbanyak Baca Alquran
Selain untuk mensucikan diri setelah menunaikan ibadah di bulan Ramadhan, zakat fitrah juga dapat dimaknai sebagai bentuk kepedulian terhadap orang yang kurang mampu.
Sebagaimana diketahui, pembayaran zakat fitrah biasanya menggunakan bahan makanan pokok yakni beras atau gandum.
Penyebaran zakat fitrah biasanya dilakukan di mesjid. Lalu bagaimana jika beras zakat fitrah diperjualbelikan di mesjid? Bagaimana hukumnya?
Maraknya praktik jual beli beras zakat fitrah di mesjid kala bulan Ramadhan tiba, Ustadz Abdul Somad memberi tanggapan.
Ustadz Abdul Somad mengatakan adanya jual beli beras untuk zakat fitrah di mesjid dilarang dalam Islam.
Ustadz Abdul Somad menerangkan, Allah secara jelas melarang dan tidak memberi keuntungan bagi pelaku jual beli di rumah Allah.
"Allah tak memberikan keuntungan pada jual belinya, itu larangan jual beli dalam mesjid,” jelas Ustadz Abdul Somad.
Akan tetapi, Ustadz Abdul Somad memberikan saran jika ingin melakukan jual-beli khususnya beras untuk zakat fitrah boleh di luar dari ruangan mesjid.
"Kalau mau jual beli di pekarangan masjid boleh,” imbuhnya.
Larangan jual beli di masjid atau di lingkungan masjid berdasarkan hadist dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا رَأَيْتُمْ مَنْ يَبِيْعُ أَوْ يَبْتَاعُ فِيْ الْمَسْجِدِ فَقُولُوا: لاَ أَرْبَحَ اللهُ تِجَارَتَكَ وَإِذَا رَأَيْتُم مَنْ يُنْشِدُ فِيْهِ ضَالَةً فَقُولُوا: لاَ رَدَّ اللَّهُ عَلَيْكَ
Artinya: “Bila engkau mendapatkan orang yang menjual atau membeli di dalam masjid, maka katakanlah kepadanya, ‘Semoga Allah tidak memberikan keuntungan pada perniagaanmu.’ Dan bila engkau menyaksikan orang yang mengumumkan kehilangan barang di dalam masjid, maka katakanlah kepadanya, ‘Semoga Allah tidak mengembalikan barangmu yang hilang.”
Selai itu, Ustadz Abdul Somad mengimbau pelaku amil (tim penerima zakat fitrah) tidak boleh lagi menjual beras dari orang yang menunaikan zakat sebab beras itu sudah hak asnaf (penerima zakat).
"Tidak boleh menjual barang yang pemiliknya tidak jelas, kalau ada orang sudah membayar zakat fitrah kepada amil berarti itu milik asnaf, amil tidak boleh menjual lagi karena belum dibagi lagi,” imbuh Ustadz Abdul Somad.
Baca juga: Hukum Penukaran Uang Baru Dalam Islam, Buya Yahya Ingatkan Hati-hati dan Waspada Riba
Baca juga: Jawa Barat Diguncang Gempa Siang Ini 1 April 2023, BMKG: Berkekuatan M 3,1 Berpusat di Darat
Untuk keluar dari polemik itu, Ustadz Abdul Somad menyarankan agar seseorang segera menunaikan zakat fitrah tanpa ada akad jual-beli lain.
Seseorang yang membayar zakat ke mesjid, bisa membawa beras atau uang, hendaknya tidak membawa uang untuk membeli beras hasi dari zakat fitrah, sebab itu belum jelas siapa pemiliknya.
Hal ini keliru, karena jika beras yang sudah dizakat fitrahkan oleh seseorang dan diambil amil maka beras itu sudah menjadi hak fakir miskin yang siap dibagikan, terkecuali si amil memang pedagang beras.
“Kalau mau bayar pake beras, bawa dari rumah beras. Kalau mau bayar pake duit, bayar pake duit. Jangan dari rumah bawa duit (maka) jangan pergi bawa duit lalu beli beras yang tidak jelas akadnya, maka batal zakat fitrahnya,” pungkas Ustadz Abdul Somad.
Niat Zakat Fitrah
Bagi Anda yang terbiasa melafadzkan niat, berikut niat zakat selengkapnya:
1. Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri
ﻧَﻮَﻳْﺖُ أَﻥْ أُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ ﻧَﻔْسيْ ﻓَﺮْﺿًﺎ ﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri ‘an nafsi fardhan lillahi ta’ala
Artinya: “Saya niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku sendiri fardhu karena Allah Ta’ala.”
2. Zakat Fitrah untuk Istri
ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِﻋَﻦْ ﺯَﻭْﺟَﺘِﻲْ ﻓَﺮْﺿًﺎ ﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri ‘an zaujati fardhan lillahi ta’ala
Artinya: “Saya niat mengeluarkan zakat fitrah untuk istriku fardhu karena Allah Ta’ala.”
3. Zakat Fitrah untuk Anak Laki-laki
ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ ﻭَﻟَﺪِﻱْ … ﻓَﺮْﺿًﺎ ﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri ‘an waladi fardhan lillahi ta’ala
Artinya: “Saya niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak laki-lakiku (sebutkan nama), fardhu karena Allah Ta’ala.”
4. Zakat Fitrah untuk Anak Perempuan
ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِﻋَﻦْ ﺑِﻨْﺘِﻲْ … ﻓَﺮْﺿًﺎ ﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri ‘an binti fardhan lillahi ta’ala
Artinya: “Saya niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak perempuanku (sebutkan nama), fardhu karena Allah Ta’ala.”
5. Zakat Fitrah untuk Semua Keluarga
ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَنِّيْ ﻭَﻋَﻦْ ﺟَﻤِﻴْﻊِ ﻣَﺎ ﻳَﻠْﺰَﻣُنِيْ ﻧَﻔَﻘَﺎﺗُﻬُﻢْ ﺷَﺮْﻋًﺎ ﻓَﺮْﺿًﺎ ﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri anni wa an jami’i ma yalzimuniy nafaqatuhum syar’an fardhan lillahi ta’ala
Artinya: “Saya niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku dan seluruh orang yang nafkahnya menjadi tanggunganku fardhu karena Allah Ta’ala.”
Tonton Videonya
(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post
Ustadz Abdul Somad
Zakat Fitrah
beras zakat fitrah
hukum jual beli beras zakat fitrah di masjid
Ceramah Ustadz Abdul Somad
Banjarmasinpost.co.id
Ramadhan 1444 Hijriyah
Pengujung Ramadhan 2023, Warga Binaan Lapas Amuntai di Kabupaten HSU Gelar Khataman Al-Qur'an |
![]() |
---|
Ditutup dengan Khataman Alquran, Perputaran Ekonomi di Pasar Ramadan Banjarbaru Capai Rp 6 M |
![]() |
---|
Anggota Pramuka Kwarcab Kabupaten HSU Bagikan Takjil Gratis kepada Masyarakat |
![]() |
---|
Takaran Beras Zakat Fitrah, Ustadz Adi Hidayat Terangkan Bisa Ditambahkan Infaq Pendamping |
![]() |
---|
BEM FK ULM Tebar Berkah, Bagikan Paket Sembako dan Sahur Bersama |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.