Religi

Dahulukan Qadha Ramadhan atau Puasa Syawal, Buya Yahya Beberkan Pendapat Mazhab Syafi'i

Buya Yahya terangkan mengenai pendapat Mazhab Syafi'i mengenai apakah Puasa Syawal dan qadha puasa Ramadhan

Penulis: Mariana | Editor: Irfani Rahman
capture kanal youtube Al-Bahjah TV
Penceramah Buya Yahya menjelaskan cara menjalankan Puasa Syawal sesuai aturan Islam bagi kaum muslimin. 

“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim, no. 1164).

Baca juga: Jangan Lupakan Puasa Syawal, Ceramah Ustadz Abdul Somad Jabarkan Mengenai Keutamaan Puasa Sunnah Ini

Baca juga: Cara Mudah Mengobati Penyakit Hati, Ustadz Khalid Basalamah Lakukan Ibadah Hati

Niat Qadha Puasa Ramadhan

Bagi Anda yang terbiasa melafadzkan niat, berikut niat qadha puasa:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.

Niat Puasa Syawal

Bagi Anda yang terbiasa melafadzkan niat, berikut niat puasa Syawal:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

"Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.
Artinya, “Aku berniat puasa sunah Syawal esok hari karena Allah SWT.”

Untuk puasa sunah, niat boleh dilakukan di siang hari sejauh yang bersangkutan belum makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh.
Ia juga dianjurkan untuk melafalkan niat puasa Syawal pada siang hari.

Berikut ini lafalnya :

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

"Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.

Artinya, “Aku berniat puasa sunah Syawwal hari ini karena Allah SWT.”

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved