Berita Banjarmasin

Kejar Target, Pemko Banjarmasin Tambah Lokus Penanganan Stunting

Sebelumnya, hanya ada 14 lokus atau 14 kelurahan yang menjadi fokus pengentasan stunting di Kota Banjarmasin.

Penulis: Noor Masrida | Editor: Eka Dinayanti
banjarmasinpost.co.id/noor masrida
Sekretaris Daerah Kota Banjarmasin, Ikhsan Budiman memberikan makanan bergizi pada balita dalam acara peringatan Hari Gizi Nasional, Kamis (2/2/2023) 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Masyarakat (DPPKBPM) kembali menambah lokus penanganan stunting.

Sebelumnya, hanya ada 14 lokus atau 14 kelurahan yang menjadi fokus pengentasan stunting di Kota Banjarmasin.

Lokus ini bertambah menjadi 22 lokus di 2023 guna mempercepat target penurunan stunting menjadi 14 persen dari target pusat di 2024 nanti.

Kepala Dinas Pengendalian, Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Masyarakat (DPPKBPM) Kota Banjarmasin, Helfian Noor menjelaskan bertambahnya lokus bukan berarti angka stunting mengalami kenaikan.

"Kami ingin target yang dicapai bisa lebih cepat. Sejauh ini, upaya penurunan kasus stunting telah berhasil dilakukan, Mudah-mudahan angkanya terus turun," harap Helfi, Senin (1/5/2023).

Sebagaimana diketahui sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin baru saja menerima penghargaan salah satu kota terbaik dalam penanganan stunting.

Di sisi lain, tak dipungkiri Kadis, dalam upaya penanganan kasus stunting selalu ada tantangan yang cukup sulit dijangkau pihaknya.

Baca juga: Sore Ini, Mahasiswa dan Warga Sipil di Banjarmasin Gelar Unjuk Rasa Hari Buruh Sedunia

Misalnya saja, kebiasaan merokok di lingkungan keluarga.

Dimana keluarga berisiko stunting disebabkan oleh perokok aktif yang membuat keluarganya menjadi perokok pasif.

"Meskipun sudah ada aturan maupun larangan merokok. Namun untuk di kawasan miskin, hal tersebut masih tabu. Beda halnya di kawasan perkotaan yang memang larangan tersebut bisa berjalan efektif," jelas Helfi.

Melihat itu, tentu perlu upaya masif yang harus dilakukan agar kebiasaan merokok dalam lingkungan rumah dapat diatasi khususnya di kawasan miskin.

Dalam hal ini, pihaknya telah melakukan berbagai upaya pencegahan stunting sedini mungkin.

Salah satunya adalah membentuk Tim Pendamping Keluarga.

Tugas tim pendamping keluarga itu sendiri ialah melakukan pendampingan kepada calon pengantin yang akan menikah hingga mempunyai anak.

"Mereka akan mengisi data di aplikasi Elsimil (Elektronik Siap Nikah & Hamil). Dari aplikasi itu lebih efektif kita lakukan pemantauan," katanya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved