Berita Viral

Viral Video Jumlah Uang Jajan Anak SD di Papua: Harga Air Putih Rp5 Ribu, Nasi Bungkus Rp20 Ribu  

Beru-baru ini Viral di TikTok jumlah Uang Jajan anak sekolah SD di Pupua, Dimana uang jajan anak ada yang mencapai ratusan ribu, ini sebabnya

|
Penulis: Danti Ayu Sekarini | Editor: Irfani Rahman
TikTok @efarista25
Viral jumlah jajanan anak SD di Papua capai ratusan ribu, ternyata ini penyebabnya 

"Ini berapa nak? Rp 20 ribu? kau bawa uang jajan hari ini berapa?" tanya Efa.

Meski harga makanan yang dijual di sekolah mereka relatif mahal, anak - anak tersebut memiliki solidaritas tinggi dengan membagikan jajanan mereka pada teman yang lain.

 

Potret Pendidikan di Pedalaman Papua, Sekolah Sempat Tutup, Siswa Belajar Tanpa Seragam

Kampung Atti, Distrik Minyamur, merupakan kampung di pedalaman Kabupaten Mappi, Papua. Di kampung itu hanya terdapat satu Sekolah Dasar (SD) yang sempat tutup dua tahun. Siswa di sekolah itu belajar dengan kondisi seadanya.

Kabupaten Mappi merupakan salah satu daerah yang terletak di Provinsi Papua bagian selatan. Sebagian besar wilayahnya merupakan kawasan perairan dan rawa.

Baca juga: Innalillahi, Ponirah Istri Mbah Maridjan si Juru Kunci Gunung Merapi Meninggal Dunia Pagi Ini

Letak antar kampung, kecamatan atau distrik di Mappi biasanya berjauhan, sehingga butuh waktu cukup panjang untuk berpindah dari satu kampung ke kampung lainnya.

Merupakan bagian pemekaran dari Kabupaten Merauke, dunia pendidikan di Mappi perlahan mulai berkembang, meski belum merata.

Seperti yang terlihat di Kampung Atti, Distrik Minyamur, yang letaknya masih sangat pelosok. Fasilitas pendidikan di kampung itu masih minim. Hanya terdapat satu Sekolah Dasar (SD) yang sempat tidak berjalan selama dua tahun.

Sekolah itu baru buka kembali pada tahun ajaran 2021-2022, setelah Pemerintah Kabupaten Mappi selasai membangun perumahan guru.

Akses sulit

Diana Da Costa, salah satu guru yang bertugas di SD Negeri Atti mengaku senang meski harus tinggal di pelosok. Menurutnya, siswa di sekolah itu memiliki minat belajar yang tinggi.

Diana yang merupakan guru tenaga kontrak mengakui bahwa keberadaan sekolah itu sulit diakses. Untuk menuju Kampung Atti, Diana harus menempuh perjalanan dua hari dari Distrik Keppi yang merupakan ibu kota Kabupaten Mappi.

Dari Pelabuhan Agham yang berada di Keppi, Diana bersama dua rekannya, Fransisca E Berre dan Oktobianus Halla, harus mencarter perahu motor seharga Rp 500.000 menuju Kampung Kaumi.

Situasi sekolah di SDN Atti, tampak para siswa sekolah tanpa seragam dan alas kaki, Mappi, Papua(Dok Pribadi Diana Da Costa)
Karena aksesnya yang cukup jauh, Diana biasanya membawa segala keperluan saat menuju Kampung Atti. Seperti bahan makanan hingga keperluan untuk siswanya bersekolah.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved