Berita Viral

Viral Video Jumlah Uang Jajan Anak SD di Papua: Harga Air Putih Rp5 Ribu, Nasi Bungkus Rp20 Ribu  

Beru-baru ini Viral di TikTok jumlah Uang Jajan anak sekolah SD di Pupua, Dimana uang jajan anak ada yang mencapai ratusan ribu, ini sebabnya

|
Penulis: Danti Ayu Sekarini | Editor: Irfani Rahman
TikTok @efarista25
Viral jumlah jajanan anak SD di Papua capai ratusan ribu, ternyata ini penyebabnya 

"Kita biasa dari Keppi itu sekaligus bawa bahan makanan dan keperluan sekolahnya anak-anak (siswa), jadi di Kampung Kaumi kita harus bermalam di rumah warga karena barang bawaannya banyak," ujar Diana saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (6/6/2022).

Dari Kampung Kaumi, Diana lantas menuju Kampung Atti. Jarak tempuh yang dilalui membutuhkan waktu sekitar dua jam. Biasanya, Diana meminta warga atau siswa agar membantu memikul barang bawaannya.

"Itu biasanya kami panggil sampai 15 anak untuk bawa barang," kata Diana.

Sekolah tanpa seragam

Total, ada 80 siswa yang diajar oleh ketiga guru di SDN Atti, mulai dari kelas 1 hingga kelas 6.

Namun, kondisi para siswa dan sekolah tersebut cukup memprihatinkan. Para siswa tidak memiliki seragam dan sepatu, sedangkan beberapa kelas tidak terdapat fasilitas meja dan kursi.

"Mereka kalau sekolah pakai baju rumah tanpa sepatu," ungkap Diana.

Terdapat dua kelas yang tidak tersedia fasilitas meja dan kursi dan kini digunakan oleh para siswa kelas 3 dan 4.

Untuk kebutuhan alat tulis, terang Diana, ia dan rekan-rekannya membuka donasi dari banyak pihak untuk membantu aktivitas para siswa di SDN Atti.

Honor yang mereka terima tidak cukup untuk menanggung biaya untuk membeli alat tulis sehingga diperlukan bantuan dari pihak luar yang peduli atas perkembangan dunia pendidikan di Kampung Atti.

"Ini sudah satu tahun berjalan dan sampai sekarang kami masih buka donasi," ungkapnya.

Siswa tinggal di hutan

Dari 80 siswa yang kini sekolah di SDN Atti, terdapat lima orang anak yang tinggal di dalam hutan. Kelima anak tersebut setiap harinya harus berjalan kaki selama satu jam untuk menuju sekolah.

Salah satu dari siswa yang tinggal di hutan tersebut, dianggap Diana memiliki kemampuan akademis yang cukup bagus dan kini telah selesai mengikuti ujian.

"Ada siswa namanya Sanpiter Sili Pasim, dia termasuk yang paling pintar. Tahun ajaran baru nanti dia sudah SMP," tuturnya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved