Berita Viral

Viral di TikTok, Ibu-Ibu Girang Temukan Uang Dolar Singapura Saat Beli Tas Bekas, Auto Heboh

Viral di TikTok, seorang wanita yang berhasil menemukan uang ratusan dolar Singapura kala membeli tas bekas di Pasar Jodoh Batam

Penulis: Danti Ayu Sekarini | Editor: Edi Nugroho
TikTok @affra281988
Viral di TikTok, seorang wanita yang berhasil menemukan uang ratusan dolar Singapura kala membeli tas bekas di Pasar Jodoh Batam 

"Cakra GT/ CREATIVEPS : 50 dollar brp njer,"

"DISICOB : itu rejeki ibu,"

* Sejarah Pasar Jodoh

Jika Anda ke Batam, akan mendengar kata Jodoh. Jodoh bukan kata sifat dalam pelajaran mata pelajaran bahasa Indonesia. Tapi Jodoh adalah, salah satu nama daerah yang di Batam.

Jodoh di Batam merupakan salah tempat wisata Batam. Konon katanya, Jodoh salah satu pasar tertua yang menjual berbagai kebutuhan masyarakat.

Mulai dari kebutuhan sandang, pangan maupun kebutuhan tersier lainnya. Sehingga, Sei Jodoh menjadi salah satu pusat perekonomian masyarakat Kota Batam.

Mau cari apapun mulai pasar basah, pasar seken, pasar elektronik bahkan barang-barang sparepart untuk mekanik ada di daerah ini.

Lantas, bagaimanakah awal mula nama Jodoh disematkan pada daerah ini. Pasar Jodoh dulunya tepatnya sebelum tahun 1980 adalah sungai.

Tetapi sungai di pasar Jodoh bukan sungai besar melainkan perkumpulan beberapa sungai kecil dari Seraya, dan Pelita. Sebelum tahun 1980 pasar Jodoh adalah perkampungan pelantar masyarakat Batam.

Sejarah Pasar Jodoh Batam

Disebut pasar Jodoh yakni Sei Jodoh tersebut menjadi tempat perdagangan. Para pedagang dari Indragiri Hilir, Rengat dan beberapa daerah di Batam, membawa jualannya ke Sei Jodoh, tepatnya di lokasi Hotel Pasific saat ini.

Selain pedagang dari lokal, Sei Jodoh menjadi pusat pertemuan seluruh pedagang baik dari lokal dan Singapura. Di Sei Jodoh tersebut pedagang lokal menukar barang dagangan mereka dengan pedagang dari Singapura.

Pedagang lokal menukar Karet, Sagu, dan barang lainnya dengan Sembako dan elektronik yang dibawa pedagang dari Singapura.

Namun pada tahun1980 Pelantar Jodoh mengalami musibah kebakaran hebat dan mengakibatkan semua pelantar terbakar. Setelah pelantar Sei Jodoh terbakar, masyarakat kembali membangun rumah mereka.

Tujuh tahun kemudian tepatnya di tahun 1987 pasar daratan Jodoh mengalami musibah kebakaran hebat. Pada saat kebakaran, kedua kalinya Batam sudah menjadi kota Administratif dan Otorita Batam sudah mulai menggalakkan pembangunan di Kota Batam.

Tahun 1987 masyarakat Jodoh yang menjadi korban kebakaran dipindahkan pemerintah dengan memberikan kaveling ukuran 20 X 15 di blok dua, blok enam, Seraya, Pelita dan Bengkong Harapan.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved