Bus Masuk Jurang
Polisi Dalami Isu Rem Tangan Dilepas Anak-anak, Bus di Wisata Guci Tegal Masuk Sungai
Polisi melakukan pendalaman untuk mencari tahu penyebab kecelakaan bus rombongan peziarah yang terjun
BANJARMASINPOST.CO.ID- Polres Tegal mendalami informasi adanya anak kecil memainkan rem tangan pada kecelakaan bus rombongan peziarah yang terjun ke sungai di wisata Guci Tegal, Jawa Tengah
Kapolres Tegal Mochammad Sajarod Zakun mengatakan, informasi adanya anak kecil memainkan rem tangan masih dalam pendalaman betul atau tidak.
Ia mengatakan, total penumpang berjumlah 50 orang.
Tetapi yang sudah naik ke atas bus baru 37 orang.
Baca juga: Syarat dan Cara Daftar Kuliah Beasiswa Penuh Kemnaker 2023, Khusus Untuk Lulusan SMK/SMA Sederajat
Baca juga: Viral Sosok Kakek Sebatang Kara Tinggal di Kamar Kumuh Penuh Sampah di Rusun, Sudah 10 Tahun
Dari jumlah tersebut, di antaranya ada orangtua, dewasa, dan anak-anak.
Sementara 13 orang lainnya belum naik ke bus.
Polisi melakukan pendalaman untuk mencari tahu penyebab kecelakaan bus rombongan peziarah yang terjun ke sungai di wisata Guci Tegal, Jawa Tengah, Minggu (7/5/2023).
Diketahui, bus rombongan peziarah asal Tangerang Selatan yang tengah parkir dan bersiap melanjutkan perjalanan tiba-tiba meluncur ke sungai sedalam lima meter.
Bus meluncur ke sungai saat sopir bus tidak berada di dalam bus.
Kecelakaan itu menyebabkan satu orang meninggal dunia dan 31 orang mengalami luka-luka.
Pasalnya, saat bus meluncur ke sungai, sebagian besar penumpang sudah naik ke dalam bus.
Romyani (55), sopir bus mengklaim sudah menggunakan rem tangan sebelum dirinya keluar dari bus untuk berganti pakaian.
Selain itu, Romyani juga mengaku sudah mengganjal ban dengan batu besar.
Baca juga: Viral Kisah Seorang Ibu Anggap Boneka Sebagai Anaknya Selama 18 Tahun, Gendong Kesana Kemari
Karena itu, Romyani mengaku heran mengapa bus yang tengah dipanasi mesinnya itu tiba-tiba meluncur.
"Saya di belakang mobil. Habis mandi saya salin (ganti baju,-Red), itu kan mau berangkat. Saya ngobrol sama panitia."
"Saya kaget, saya bengong (bus berjalan sendiri)," katanya, dikutip dari TribunJateng.
Bus pariwisata terperosok masuk ke sungai di area Objek Wisata Guci Kabupaten Tegal pada Minggu (7/5/2023) pagi sekitar pukul 08.30 WIB.
Terkait penyebab bus meluncur ke sungai, muncul isu rem tangan bus tersebut dilepas oleh anak-anak yang berada di dalam bus.
Menanggapi itu, Kapolres Tegal Mochammad Sajarod Zakun mengatakan, informasi adanya anak kecil memainkan rem tangan masih dalam pendalaman betul atau tidak.
Ia mengatakan, total penumpang berjumlah 50 orang.
Tetapi yang sudah naik ke atas bus baru 37 orang.
Dari jumlah tersebut, di antaranya ada orangtua, dewasa, dan anak-anak.
Sementara 13 orang lainnya belum naik ke bus.
"Untuk saat ini terkait informasi tersebut (red, anak-anak main rem tangan) sedang kami dalami, apakah betul atau tidak," katanya, dikutip dari TribunJateng.
AKBP Sajarod mengatakan, pendalaman akan dilakukan setelah bus berhasil dievakuasi.
Pihaknya akan melakukan olah TKP.
"Nanti kami lakukan penyelidikan dan olah TKP. Setelah itu kita bisa mengetahui penyebab kendaraan tersebut bisa turun ke bawah," ungkapnya.
Daftar 14 penumpang bus yang dirawat di Puskesmas
14 penumpang bus rombongan ziarah yang kecelakaan di jalur Objek Wisata Guci, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Minggu (7/5/2023) dirawat di Puskesmas Bumijawa.
Keempatbelas korban tersebut adalah Warga Serpong Utara, Tangerang Selatan, Banten.
Berikut nama-nama korban:
1. Maryani (48), Ibu rumah tangga
2. Dala (56), Perempuan
3. Buang, (60), Laki laki
4. Lianti (42)
5. Suherman Belani (43)
6.Ustad Mizan (60)
7. H Madali (60)
8. Maariyah (50), perempuan
9. H Tiamah (55)
10. Sapurah (55), perempuan
11.Wasir (35), laki laki, alamat : Ds. Rembul rt 03 rw 03 kec. Bojong Tegal
12. Mamah (58), perempuan
13. Mamih (55), perempuan
14. Korban meninggal Maja Bin H Sitem (60).
Bus angkut 50 penumpang
Rusli, Ketua RT.004/022 Kayu Gede, Kelurahan Paku Jaya, Kecamatan Serpong Utara membenarkan beberapa korban kecelakaan bus di Guci, Tegal merupakan warganya.
Rusli mengatakan, ada dua bus rombongan ziarah.
Lanjutnya, hanya satu bus yang mengalami kecelakaan terjun ke jurang.
Jumlah penumpang di dalam bus yang terjun ke jurang tersebut berjumlah sekira 50 orang.
"2 bus. Saya juga yang bus kedua itu (bus selamat) enggak tahu jumlahnya (penumpang). Tapi yang saya dapat tadi yang bus kecelakaan itu penumpangnya sekitar 50 orang," kata Rusli, saat ditemui, Minggu (7/5/2023).
Rusli mengatakan, peziarah yang berangkat mayoritas merupakan jamaah dari Musholla Baiturrahman, Kayu Gede, Paku Jaya, Serpong Utara.
Adapun jamaah lainnya merupakan warga yang berasal dari masjid lain di sekitaran Kampung Kayu Gede, Paku Jaya, Serpong Utara.
"Campur (peziarah dari masjid lain). Yang penting jamaah. Jamaah itu kan bisa dari RT lain. Tapi ini pakai nama Musholla Baiturrahman, juga jemaahnya lebih banyak dari sini (Musholla Baiturrahman). Jadi fokusnya ke sini," ucapnya.
"Sebenarnya ada 3. Musholla Baiturrahman, Masjid Baitul Hanif, kemudian Masjid Nurul Hikmah. Kebetulan emang pas yang kejadian kecelakaan itu busnya pakai nama pengurus Musholla Baiturrahman," sambungnya.
Lebih lanjut, Rusli menjelaskan, bus rombongan peziarah berangkat, pada hari Sabtu, 6 Mei 2023.
"Hari Sabtu, tanggal 6. Pagi. Kurang lebih pagi jam 06.00 WIB," ucapnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Soal Penyebab Kecelakaan Bus di Wisata Guci Tegal, Polisi Dalami Isu Rem Tangan Dilepas Anak-anak,
Hasil Investigasi KNKT Soal Penyebab Bus Masuk Sungai di Guci Tegal, Posisi Rem Tangan Terkunci |
![]() |
---|
Alasan Kuat Polisi Tetapkan Tersangka Sopir dan Kernet Bus Angkut 50 Penumpang hingga Masuk Sungai |
![]() |
---|
Isi Video Call Romyani Sopir yang Busnya Masuk Sungai di Tegal, Menangis Lihat Wajah Anak |
![]() |
---|
Fakta Asli Kondisi Rem Tangan Bus Bawa 50 Penumpang yang Masuk Sungai, Tergolong Baru Tahun 2020 |
![]() |
---|
Daftar Nama Korban Luka Bus Rombongan Ziarah Asal Tangerang yang Masuk Sungai, Dirawat di Puskemas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.