Religi

Ceramah Ustadz Khalid Basalamah Terangkan Bahaya Fitnah dan Ghibah, Ini Ganjaran dari Allah SWT

Ustadz Khalid Basalamah dalam satu ceramahnay terangkan mengenai bahaya fitnah dan dosa ghibah, simak ceramahnay dibawah ini

Penulis: Mariana | Editor: Irfani Rahman
Youtube Islam Terkini
Ustadz Khalid Basalamah. Dalam satu ceramahnya terangkan mengenai masalah bahaya fitnah dan dosa ghibah 

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ اللَّهَ يَرْضَى لَكُمْ ثَلاَثًا وَيَكْرَهُ لَكُمْ ثَلاَثًا فَيَرْضَى لَكُمْ أَنْ تَعْبُدُوهُ وَلاَ تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَأَنْ تَعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلاَ تَفَرَّقُوا وَيَكْرَهُ لَكُمْ قِيلَ وَقَالَ وَكَثْرَةَ السُّؤَالِ وَإِضَاعَةَ الْمَالِ

Artinya: "Sesungguhnya Allah meridhai tiga hal dan membenci tiga hal bagi kalian. Dia meridhai kalian untuk menyembah-Nya, dan tidak menyekutukan sesuatu pun dengan-Nya, serta berpegang teguhlah kalian dengan tali Allah dan tidak berpecah belah. Dia pun membenci tiga hal bagi kalian, menceritakan sesuatu yang tidak jelas sumbernya, banyak bertanya yang tidak ada gunanya, dan membuang-buang harta." (HR. Muslim no. 1715)

Baca juga: Waktu Afdol Berhubungan Badan dengan Istri, Apakah Malam Jumat?  Ini Kata Ustadz Adi Hidayat

Baca juga: Jangan Lupa Qobliyah Ashar, Ini Kata Buya Yahya Mengenai Keutamaan Sholat Sunnah Rawatib

Dari hadits tersebut tergambar makna, Allah mensyaratkan tiga perkara yang dibenci, yaitu menceritakan sesuatu yang tidak jelas sumbernya.

"Menceritakan, katanya, katanya, saya dengar begini, semua yang didengar diceritakan kepada orang lain, ini bahaya, karena Nabi SAW mengatakan cukup besar dosa seseorang kalau dia menyampaikan semua yang dia dengar tanpa memastikan kebenarannya," papar Ustadz Khalid Basalamah.

Sesuatu yang didengar hendaknya disaring, ini karena kita tidak bisa menutup kuping saat berada di suatu tempat, apabila tidak sengaja mendengar sesuatu harus dikontrol dulu sebelum diucapkan. Allah memberikan dua telinga dan satu mulut agar kita lebih banyak dengar daripada berucap.

Kemudian seseorang yang banyak bertanya atau berbicara tapi bukan pada kebenaran atau terkait dengan agama.

"Bertanya pun di majelis ilmu bukan karena tidak tahu, melainkan untuk menunjukkan diri hebat atau pamer minta dipuji sama orang lain, untuk apa hal demikian," tukas Ustadz Khalid Basalamah.

Tonton Videonya

(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post

 

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved