Kabar Kampus Politala
Sendratari Perang Batakan Sanggar ABG Sukses 'Goyang' Tala, Hibur Penonton Hingga Akhir Pementasan
Pertunjukkan spektakuler Sendratari Perang Batakan sukses 'menggoyang' Kabupaten Tanah Laut (Tala)
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Pertunjukkan spektakuler Sendratari Perang Batakan sukses 'menggoyang' Kabupaten Tanah Laut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), Sabtu (20/5/2023) malam.
Para pemain dari Sanggar Seni Akademi Borneo Gunkay (ABG) mampu tampil all out, ekspresif, dan atraktif.
Para penonton yang sedikitnya mencapai ratusan orang pun terpukau, semuanya bergeming hingga akhir pertunjukkan.
"Luar biasa, keren abis pokoknya. Mudah-mudahan tahun depan ada lagi pertunjukkan sendratarinya," ucap Aina Syifa, salah seorang penonton dari Pelaihari.
Pertunjukkan yang bertempat di Lapangan Monumen Revolusi Kemerdekaan (Gunung Timah), di Desa Tanjung Dewa, Kecamatan Panyipatan, itu juga menambah wawasannya mengenai sejarah bangsa.
Selama ini dirinya hanya sebatas tahu adanya tugu monumen sejarah yang berdiri di tengah ruas jalan poros setempat, arah ke Pantai Batakan itu.

Setelah menyaksikan sendratari Perang Batakan yang dimainkan para mahasiswa Politala (Politeknik Negeri Tanah Laut) itu, Aina akhirnya mengetahui sejarah besar tersebut.
"Ternyata luar biasa perjuangan pejuang di Banua ini. Pementasannya juga luar biasa, gak rugi saya jauh-jauh datang dari Pelaihari ke Tanjung Dewa," tandasnya.
Sendratari Perang Batakan tersebut digelar untuk memperingati Pendaratan Divisi IV ALRI Pertahanan Kalimantan (Batakan).
Dalam rangka Hari Proklamasi ke-74 Pemerintahan Gubernur Tentara ALRI Divisi IV Pertahanan Kalimantan.
Kegiatan tersebut dipersembahkan oleh Yayasan Mustafa Ideham (YMID) Kalsel berkolaborasi dengan Sanggar ABG Politala, Kodim 1099/TLa, Lanal Banjarmasin, dan Pemdes Tanjung Dewa.
Selain persembahan sendratari, rangkaian kegiatan lainnya yang dilaksanakan yakni bazar UKM, kegiatan bakti sosial, donor darah, dan penanaman pohon penghijauan bersama masyarakat.

Karena itu tema besar yang diusung pada kegiatan tersebut yakni Mengenang Sejarah Pejuang Rakyat, Aksi Peduli Lingkungan dan Doa Bersama. YMID Kalsel berupaya memfasilitasi hadirnya kegiatan kemasyarakatan tersebut sebagai apresiasi perjuangan rakyat di Batakan.
Sendratari Perang Batakan Kapten Mustafa dalam pembebasan tanah leluhur Desa Batakan dari Kolonial Belanda tersebut karya Dr H Sihabuddin Chalid, tokoh pendidikan/cendekiawan ternama Tala.
Kisah besar tersebut, papar Sihabuddin, didasarkan pada masa perjuangan untuk merebut wilayah Batakan dan sekitarnya yang masih dikuasai Belanda pascakemerdekaan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.