Kabar Kampus Politala 

Sendratari Perang Batakan Sanggar ABG Sukses 'Goyang' Tala, Hibur Penonton Hingga Akhir Pementasan

Pertunjukkan spektakuler Sendratari Perang Batakan sukses 'menggoyang' Kabupaten Tanah Laut (Tala)

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/Idda Royani
MEMUKAU - Para pemain dari Sanggar ABG tampil memukau pada pertunjukkan kolosal Sendratari Perang Batakan di Lapangan Monumen Revolusi Kemerdekaan, Desa Tanjung Dewa, Sabtu (20/5/2023) malam. 

Belanda kembali menginjakkan kakinya melalui bendera perdamaian pasukan bersama Inggris, Australia. Namun sebenarnya Belanda masih menguasai wilayah pesisir termasuk Batakan, Batu Lima, Kandangan Lama, Tabanio. 

Melalui perintah Panglima Besar Jenderal Sudirman, pascaperang 10 November 1946, Brigjen Hasan Basri dan Kapten Mustafa Ideham diperintahkan untuk segera merebut Tanah Banjar. 

Maka tak terelakkan lagi perang gerilya pun terjadi. Brigjen bertempur di Hulu Sungai dan Kapten Mustafa Idham dengan julukan Naga Bonar mengerahkan pasukan untuk menyerang di Puruk Cahu, Kalteng, serta ke Batakan untuk mengambil alih wilayah yang dikuasai Belanda. 

FOTO bersama para tamu undangan penting bersama seluruh kru Sanggar ABG seusai pementasan Sendratari Perang Batakan
FOTO bersama para tamu undangan penting bersama seluruh kru Sanggar ABG seusai pementasan Sendratari Perang Batakan (Banjarmasinpost.co.id/Idda Royani)

Sinopsis singkat Perang Batakan tersebut tergambar jelas oleh penampilan apik para pemain dari Sanggar ABG. Mereka mulai tampil sekitar pukul 20.00 Wita. 

Diceritakan, pada suatu pesta kemenangan dari patroli untuk penumpasan ekstremis pejuang rakyat semesta oleh para petinggi Belanda, mereka menggelar pesta minum dan tarian dengan para perempuan penghibur. 

Saat itulah Kapten Mustafa Ideham melakukan penyerangan kembali bersama pasukan secara mendadak tanpa diketahui oleh para tentara Belanda.

Penyerbuan itu pun membuahkan hasil. Salah satu petinggi Belanda (Kapten Belanda) tertangkap bersama pembantu-pembantunya yang terbunuh dan terluka.

Namun sebagian pengkhianat juga ada yang melarikan diri bersama pimpinan komandan tertingginya.

Dengan semangat Haram Manyarah Lawan Walanda (Belanda, red), para pejuang terus melakukan gerilya guna hingga akhirnya berhasil merebut kembali Tanah Leluhur Batakan.

SUASANA kemeriahan dan antusias warga menyaksikan Sendratari Perang Batakan.
SUASANA kemeriahan dan antusias warga menyaksikan Sendratari Perang Batakan. (Banjarmasinpost.co.id/Idda Royani)

Decak kagum penonton berulangkali terdengar selama pementasan Sendratari Perang Batakan berlangsung sejak awal hingga akhir.

Ratusan warga begitu antusias dan mendekat ke  sekitar area pentas di lapangan beralas karpet merah, di antara panggung dan tenda besar undangan.

Tepuk tangan warga, baik yang duduk di kursi undangan maupun di sekitar area pementasan membahana berkali-kali. Begitu pula dengan kalangan tamu undangan penting lainnya.

Pada barisan kursi terdepan antata lain ada Sekda Tala H Dahnial Kifli mewakili Bupati, Ketua YMID H Budiman Mustafa, Mayor M Arif mewakili Danlanal Banjarmasin, Wadir Politala Tekad Budiantoro, Staf Ahli Bupati Tala Gentry Yuliantono, Sihabuddin Chalid, perwakilan Kodim 1009/TLa, Camat Panyipatan M Hadiat Wicaksono, dan tamu undangan penting lainnya. 

Sebelum pementasan Sendratari Perang Batakan, juga tampil hiburan musik band kampus Politala yang juga tampil memukau. Salah satu pemainnya yakni Sihabuddin Chalid yang memagang gitar metode.

Dalam sambutannya sebelum pementasan Sendratari Perang Batakan, H Budiman Mustafa mengapresiasi tinggi jajaran Politala melalui Sanggar Seni ABG serta Pemdes Tanjung Dewa yaang bahu membahu bekerja keras demi terselenggaranya pememtasan dan kegiatan lainnya.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved