Warga Mandarsari Bisa Beli Makanan Pakai Barang Bekas, Nasabah Bank Sampah Juga Dapat Diskon

“Kami seminggu sekali ke pasar untuk beli barang sesuai banyaknya permintaan. Jadi barangnya selalu baru. Telur, karena cepat busuk, belinya tidak banyak. Misal satu kilo saja sesuai kebutuhan,” jelasnya.

Mereka jugamenjual produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) masyarakat. Ada pula layanan pembayaran listrik, pulsa dan sejenisnya.

Waserda ini juga sebagai galeri dagang hasil kerajinan daur ulang sampah seperti sofa mini, tempat sesaji gelas, dakuan atau congklak. Semua bisa dibeli dengan menggunakan saldo bank sampah.

Menurut Ansari, tujuan dibangunnya bank sampah dan warung tersebut adalah untuk mengubah pemikiran masyarakat terhadap sampah.

Warga diharapkan tidak membuang sampah sembarang dan memanfaatkan sampah daur ulang. Sampah yang diterima bank sampah merupakan sampah anorganik seperti plastik, botol, kaleng, kardus dan kertas.

Baca juga: Paripurna Pengesahan Raperda Pengelolaan Sampah Gagal Digelar, Ini Alasan Anggota DPRD Tidak Hadir

Baca juga: Gegara Banyak Anggota DPRD Banjarbaru Bolos, Pengesahan Raperda Pengelolaan Sampah Gagal Digelar

Jumlah nasabah Bank Daur Sampah Purna Praja sebanyak 281 orang. Hampir setengahnya berbelanja pakai saldo tabungan di Waserda Manis.

Hasil penjualan Waserda Manis, menurut Ansari, untuk menambah barang kebutuhan pokok masyarakat yang disediakan di warung.

“Tidak hanya untuk menambah barang, hasil penjualan ini juga digunakan untuk keperluan Dompet Peduli Purna Praja (DP3) Mandarsari yakni mendonasi 221 anak asuh yang merupakan yatim piatu di Kertakhanyar, Martapura, Sungaitabuk dan Banjarmasin,“ kata dia.

Ansari juga berencana membikin inovasi baru. “Dari Waserda Manis, kami mau bikin Pakassam Si Manis (Paket Kredit Sembako Berbayar Sampah Inovasi Inovasi Ingin sejahtera),“ ujarnya.

(Banjarmasinpost.co.id/Nurholis Huda)