Religi

Ustadz Adi Hidayat Ungkap Keutamaan Berbaik Sangka kepada Allah, Ini Dalil dan Pemaparannya

Ustadz Adi Hidayat mengungkap keutamaan seorang muslim yang husnudzon kepada Allah SWT. Simak dalil dan pemaparannya ini.

Penulis: Mariana | Editor: Achmad Maudhody
Youtube Adi Hidayat Official
Ustadz Adi Hidayat paparkan keutamaan husnudzon kepada Allah SWT. Simak dalil dan pemaparannya. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Pendakwah Ustadz Adi Hidayat memaparkan keutamaan bagi setiap muslim agar selalu berbaik sangka kepada Allah SWT di segala situasi terlebih keadaan yang tidak diinginkan.

Dalil berhusnudzon atas segala sesuatu yang diberikan Allah SWT, disampaikan Ustadz Adi Hidayat telah dijelaskan dalam Alquran yakni Surah Al-Baqarah.

Ustadz Adi Hidayat mengatakan, yang terjadi di muka bumi semua ada hikmahnya dan Allah Maha Mengetahui atas semua baik dan buruk sesuatu, maka yang dilakukan umat Islam sabar dan menerimanya.

Berprasangka baik atau husnudzon merupakan suatu sikap mulia, terlebih kepada Allah, hendaknya selalu ditanamkan dalam diri.

Namun ada kalanya husnudzon kepada Allah menjadi goyah ketika seseorang diberikan ujian atau cobaan yang berat, atau bisa jadi keinginan belum terwujud.

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan cara berhusnudzon telah Allah beri petunjuk melalui firman-Nya di Alquran, yakni Surat Al-Baqarah Ayat 216.

Baca juga: Doa Mendapatkan Syafaat di Hari Kiamat, Ustadz Adi Hidayat Jelaskan Dibaca di Waktu Ini

Surat Al-Baqarah Ayat 216

كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَّكُمْ ۖ وَعَسَىٰٓ أَن تَكْرَهُوا۟ شَيْـًٔا وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۖ وَعَسَىٰٓ أَن تُحِبُّوا۟ شَيْـًٔا وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

Kutiba 'alaikumul-qitālu wa huwa kur-hul lakum, wa 'asā an takrahụ syai`aw wa huwa khairul lakum, wa 'asā an tuḥibbụ syai`aw wa huwa syarrul lakum, wallāhu ya'lamu wa antum lā ta'lamụn

Artinya: Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.

"Jika Anda merasakan satu harapan yang menurut pandangan Anda tidak atau belum terwujud, maka yang pertama dilakukan adalah perangi perasaan negatif pada dirimu dulu, prasangkalah baik kepada Allah, perangi itu dulu," papar Ustadz Adi Hidayat dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Adi Hidayat Official.

Biasanya memerangi jiwa atau hawa nafsu tidak lebih mudah daripada memerangi musuh yang tampak.

Ada kata kutiba dalam kalimat di ayat tersebut yang menekankan pentingnya kesabaran, sebab itu sabar untuk menjalaninya dan mengendalikan keadaan hati.

"Boleh jadi yang Anda tidak sukai itu, dibalik itu ada yang lebih baik Allah siapkan untuk Anda, boleh jadi Anda mendambakan sesuatu tapi dibalik itu ada yang tidak bagus buat Anda, karena Anda meminta dengan doa kepada Allah, Anda minta kepada yang Maha Baik, karena Allah Maha Baik, Allah hanya memberikan yang terbaik harus sesuai dengan kebutuhan Anda," jelas Ustadz Adi Hidayat.

Bisa jadi pula yang diharapkan tidak sesuai dengan maslahat seseorang, mungkin ada sesuatu yang tidak baik, logikanya adalah makna dari ayat terakhir Surat Al-Baqarah Ayat 216 yakni Allah Maha mengetahui segala sesuatu kini dan di masa depan, sedangkan pengetahuan manusia sebagai hamba terbatas.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved