Religi

Ustadz Adi Hidayat Urai Hal yang Dilakukan agar Dipertemukan dengan Jodoh, Amalkan Doa Berikut

Hal-hal yang dilakukan agar dipertemukan dengan jodoh bagi umat muslim yang belum memiliki pasangan atau jodoh diungkap Ustadz Adi Hidayat.

Penulis: Mariana | Editor: Edi Nugroho
kanal youtube Adi Hidayat Official
Penceramah Ustadz Adi Hidayat menguraikan hal-hal yang dilakukan agar dipertemukan dengan jodoh bagi umat muslim yang belum memiliki pasangan atau jodoh. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Penceramah Ustadz Adi Hidayat menguraikan hal-hal yang dilakukan agar dipertemukan dengan jodoh bagi umat muslim yang belum memiliki pasangan atau jodoh.

Disampaikan Ustadz Adi Hidayat, tidak ada amalan khusus mengenai jodoh, namun amalan soal jodoh terdapat isyarat umum yang disebutkan di Alquran dan hadits.

Salah satu ayat yang bisa dibaca dan diamalkan para pencari jodoh, Ustadz Adi Hidayat mengungkapkan Surah Al-Baqarah ayat 201.

Jodoh adalah bagian dari takdir yang sudah diatur dan ditetapkan Allah SWT kepada kaum muslimin.

Baca juga: Ustadz Adi Hidayat Ungkap Keutamaan Berbaik Sangka kepada Allah, Ini Dalil dan Pemaparannya

Baca juga: Doa Mendapatkan Syafaat di Hari Kiamat, Ustadz Adi Hidayat Jelaskan Dibaca di Waktu Ini

Namun banyak dari umat Islam yang tak kunjung bertemu jodohnya, sehingga merasa galau dan khawatir berkepanjangan.

Lantas, apakah ada doa dan amalan khusus agar cepat bertemu jodoh?

Ustadz Adi Hidayat mengatakan tidak ada doa khusus bagi umat Islam dalam mempercepat usaha bertemu jodoh.

"Tapi sesungguhnya banyak isyarat umum, dari Alquran ataupun hadits untuk mendapatkan jodoh, misal berdoa kepada Allah minta didekatkan dengan yang halal daripada haram," jelas Ustadz Adi Hidayat dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Ceramah Pendek.

Ketika berdoa dan meminta kepada Allah agar didekatkan dengan yang halal dan dijauhkan dari yang haram, bermakna termasuk di dalamnya memohon diberikan jodoh yang terbaik untuk diri sendiri.

Surah dalam Alquran juga bisa dijadikan doa dan diamalkan bagi kaum muslimin yang sedang ikhtiar mendapatkan jodoh, yakni Surat Al-Baqarah Ayat 201.

Baca juga: Hukum Menyandang Gelar Haji Sepulang Ibadah di Tanah Suci, Ustadz Adi Hidayat: Cek Esensi Ibadah

Surat Al-Baqarah Ayat 201

وَمِنْهُم مَّن يَقُولُ رَبَّنَا ءَاتِنَا فِى ٱلدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى ٱلْءَاخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ

Arab-Latin: Wa min-hum may yaq lu rabbanā ātinā fid-dun-yā asanataw wa fil-ākhirati asanataw wa qinā 'ażāban-nār

Artinya: Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka".

"Di antara tafsir hasanah itu, ialah mendapatkan yang terbaik dalam kehidupan, termasuk jodoh, dalam berdoa lewat ayat ini dan diniatkan mendapatkan jodoh yang terbaik maka dibolehkan membaca ayat ini," ujar Ustadz Adi Hidayat.

Selanjutnya surah atau ayat Alquran yang berkaitan dengan jodoh adalah Surat Al-Hujurat Ayat 13.

Surat Al-Hujurat Ayat 13

يَ أَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَ كُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَى وَجَعَلْنَ كُمْ شُعُوبًا وَقَبَا ئِلَ لِتَعَارَفُو ا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ ٱللَّهِ أَتْقَى كُمْ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

Yā ayyuhan-nāsu innā khalaqnākum min żakariw wa un ā wa ja'alnākum syu' baw wa qabā`ila lita'āraf , inna akramakum 'indallāhi atqākum, innallāha 'alīmun khabīr

Artinya: Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

"Ayat itu bisa diamalkan, diciptakan manusia berbeda suku bangsa, agar berikhtiar saling mengenal satu sama lain, bagi laki-laki yang belum mendapatkan jodoh, berdoa di mesjid, lalu ke luar berikhtiar mencari yang terbaik sesuai sifat-sifat yang disampaikan Nabi Muhammad SAW," ucap Ustadz Adi Hidayat.

Demikian berlaku pula bagi perempuan, bisa berikhtiar ketika datang ke suatu majelis pengajian namun tetap berpatokan pada tuntunan Rasulullah SAW.

"Harta, mahar, dan niat sudah ada, yang dilakukan adalah ikhtiar, mulai berdoa kepada Allah SWT untuk bisa meniatkan nikah itu sebagai ibadah dalam rangka menaati Allah," terang Ustadz Adi Hidayat.

Jika sudah berdoa dan diniatkan, Allah akan mengatur ikhtiar kita untuk mendapatkan yang sesuai dengan niat.

Hanya berniat menikah karena cinta bukan karena Allah, maka pernikahan terjadi dengan cara-cara lain yang tidak berlandaskan syariat.

"Kalau niatnya bukan menjadikan patokan agama sebagai prioritas, pernikahan akan terjadi dengan cara apa saja, tidak sedikit sekarang terjadi meninggalkan agamanya untuk mewujudkan cinta palsunya, karena tidak abadi sampai akhirat, kejadian itu nampak," kata Ustadz Adi Hidayat.

Maka yang harus diniatkan, berdoa memohon kepada Allah, bahwa dalam menikah itu dalam rangka mematuhi Allah dan Rasul-Nya, Allah akan membimbing nantinya.

Dalam bimbingan itu berikhtiar, apabila menaati Allah dan Rasul-Nya maka cari di tempat-tempat yang mendekatkan diri kepada Allah.

"Mulai mendatangi majelis ilmu, akan didorong suasana yang akan dipertemukan oleh Allah SWT, kalau sedang mencari tak usah malu, bisa tanyakan dengan teman misalnya, di pesantren-pesantren ahli Alquran masuk silaturahmi dan tanya dengan kiainya," papar Ustadz Adi Hidayat.

Sampaikan maksud dan tujuan bahwasanya sudah matang dalam usia dan berniat menikah, lalu berikhtiar mencari dari salah satu santriwati yang ada di pesantren itu.

Jika Allah sudah berkehendak, sang Maha Pencipta akan mengirimkan jodoh lewat jalan-jalan yang terbaik, bahkan istri yang sholehah.

(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved