Religi

Ustadz Adi Hidayat Jabarkan Hal-hal Membuat Doa Bisa Tertolak, Imbau Tak Lakukan Hal Ini

Hal-hal yang membuat doa bisa tertolak atau tak dikabulkan Allah SWT diungkap Pendakwah Ustadz Adi Hidayat.

Penulis: Mariana | Editor: Edi Nugroho
Youtube Adi Hidayat Official
Pendakwah Ustadz Adi Hidayat menjabarkan hal-hal yang membuat doa bisa tertolak atau tak dikabulkan Allah SWT. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Pendakwah Ustadz Adi Hidayat menjabarkan hal-hal yang membuat doa bisa tertolak atau tak dikabulkan Allah SWT.

Di antara yang sebaiknya tidak dilakukan sebab berdampak pada doa yang tidak diijabah, diungkapkan Ustadz Adi Hidayat melakukan keharaman atau maksiat.

Ustadz Adi Hidayat menuturkan agar doa cepat dikabulkan hendaknya umat muslim bertaqwa kepada Allah, mengerjakan yang diperintahkan dan menjauhi larangan-Nya.

Doa adalah permintaan atau permohonan kepada Allah atas sesuatu yang dihajatkan, bisa untuk mewujudkan keinginan atau penyelesaian masalah.

Baca juga: Alasan Makanan Haram Bisa Berakibat Tertolaknya Doa, Ustadz Adi Hidayat: Sulit Dijawab Alllah

Baca juga: Ustadz Adi Hidayat Urai Hal yang Dilakukan agar Dipertemukan dengan Jodoh, Amalkan Doa Berikut

Ustadz Adi Hidayat menerangkan ada orang yang doanya sulit dijawab Allah SWT, ternyata terbiasa makan dari yang haram.

"Jaga makanan di rumahmu jangan kasih keluarga makanan yang haram, suami berikan makanan halal jangan berikan dari bahan yang haram," ucap Ustadz Adi Hidayat dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Adi Hidayat Official.

Ini sebab zaman sekarang membedakan bahan-bahan makanan yang haram dan halal tidak mudah, di pasar-pasar, supermarket, toko-toko tidak diketahui secara pasti pemotongan atau penyembelihan hewan secara benar sesuai syariat Islam.

Selanjutnya doa tertolak karena minuman haram, maka jangan pernah membuat makanan dan minuman dari yang haram.

"Kemudian pakaian yang Allah tidak suka, ketentuan pakaian sudah dijelaskan dalam Alquran, seorang ibu ingin Allah meridhoi anaknya namun sang ibu memakaikan pakaian yang tidak Allah sukai, tampak aurat, sesuai model sekarang, melekat ga keberkahan pada diri anak itu?" kata Ustadz Adi Hidayat.

Kain kafan muslimah ditutupkan hingga kepala, karena itu jangan sampai semasa hidup kepala atau aurat lainnya terbuka setelah meninggal justru ditutup.

Baca juga: Ustadz Adi Hidayat Ungkap Keutamaan Berbaik Sangka kepada Allah, Ini Dalil dan Pemaparannya

Bagi yang belum berhijab sempurna, Ustadz Adi Hidayat mengimbau agar umat muslim terlebih sesama muslimah saling mendoakan dan jangan merendahkan.

"Tidak diejek tapi diajak, didoakan, diberikan perhatian yang baik, ingat Allah lebih mencintai orang yang pernah bermaksiat lantas bertaubat dibandingkan orang yang merasa sholeh tapi tidak pernah merasa salah," jelas Ustadz Adi Hidayat.

Selain itu, alasan doa tidak dikabulkan lainnya adalah perangkat hidupnya haram, misalnya ada pakaian atau barang-barang yang tidak pernah dipakai untuk ibadah.

Contohnya ada sejumlah baju di lemari yang tidak pernah dipakai untuk sholat, Ustadz Adi Hidayat mengimbau hendaknya baju-baju tersebut sebelum dipakai digunakan terlebih dahulu untuk sholat.

"Hal ini agar hisabnya ringan, meskipun pakaian tersebut buat ke kondangan. Dan pakaian yang kita gunakan untuk sholat akan sungkan dipakai untuk maksiat, ada orang ghibah Anda tidak enak, diajak ke tempat yang tidak bagus Anda merasa tidak nyaman itu poinnya," terang Ustadz Adi Hidayat.

Ustadz Adi Hidayat menambahkan Allah menganugerahkan kepada setiap hamba yang beribadah berupa kemampuan berdoa.

"Doa selain untuk ketenangan jiwa, juga menjadi perangkat yang mengikat antara manusia dengan sang khalik, dengan Allah," kata Ustadz Adi Hidayat.

Di dalam Alquran dan hadist terdapat petunjuk yang mengarahkan hamba-Nya untuk dapat berdoa dengan baik dan sempurna.

Salah satu petunjuk berdoa terdapat pada Surah Al-Baqarah ayat 186

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِى عَنِّى فَإِنِّى قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِى وَلْيُؤْمِنُوا بِى لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

Wa iżā sa`alaka 'ibādī 'annī fa innī qarīb, ujību da'watad-dā'i iżā da'āni falyastajīb lī walyu`min bī la'allahum yarsyud n

Artinya: Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.

Dalam surah itu, Allah dekat dengan hamba-Nya dan akan mengabulkan doa-doa yang dipanjatkan kepada-Nya.

Ustadz Adi Hidayat menerangkan, bagi orang-orang yang ingin doanya dikabulkan dipercepat oleh Allah, maka harus menjalankan segala perintah, beriman, dan berada di jalan yang benar.

"Hak selalu bersanding dengan kewajiban, jika kita menuntut hak atau permintaan dari Allah SWT maka kita harus memenuhi kewajiban sebagai seorang hamba," imbuh Ustadz Adi Hidayat.

Kewajiban yang senantiasa wajib dilaksanakan seorang hamba telah tertuang dalam rukun Islam, meliputi shalat, zakat, dan puasa.

Shalat, puasa, dan zakat hendaknya dikerjakan atas dasar iman, bukan karena memenuhi perintah Allah semata.

"Iman itulah yang menjadikan kuasa Allah mempercepat pengabulan doa kita, atau bahkan menjawab sebelum kita memintanya," ujar Ustadz Adi Hidayat.

Allah SWT menyerukan agar hamba-hamba-Nya berdoa kepada-Nya dalam meminta sesuatu atau mendapatkan solusi dalam masalah di kehidupan sehari-hari.

Sesuai ajaran Nabi Muhammad SAW, Allah menyukai hamba-Nya yang saat memulai doa menyebutkan nama-nama sifat Allah yang Maha Tinggi.

"Nama Allah yang tertinggi adalah Tauhidnya, Al-Ahad, karena dengan nama ini Allah disembah dan dipertuhankan, yang kalau disebutkan nama itu di awal doa, maka semua doa yang disampaikan akan dikabulkan, semua permintaan akan dijawab," ucapnya.

Doa tersebut adalah sebagai berikut:

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِأَنِّي أَشْهَدُ أَنَّكَ أَنْتَ اللهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ الأَحَدُ الصَّمَدُ الَّذِي لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ

Allâhumma innî as’aluka bi annî asyhadu annaka antallâhu, lâ ilâha illâ antal ahadus shamad, alladzî lam yalid walam yûlad, walam yakullahû kufuwan ahad.

Artinya : Ya Tuhanku, aku memohon pertolongan kepada-Mu. Aku bersaksi bahwa Engkau adalah Allah. Tiada tuhan selain Engkau Yang Maha Esa, tempat bergantung yang tiada melahirkan dan tiada dilahirkan, serta tiada apapun yang menyamai-Nya.

(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved