Berita HSS

Sulit Akses ke Pasar, 75 Keluarga di Dusun Paniungan Eksodus ke Lalapin Tapin

Sebanyuak 75 keluarga di Dusun Paniungan, Desa Malilingin, Kecamatan Padang Batung, HSS eksodus ke Tapin

Penulis: Hanani | Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/Hanani
Akses jalan di Dusun Paniungan Desa Malilingin, Kecamatan Padang Batung, Hulu Sungai Selatan yang sudah diperlebar dan segera dilakukan pengerasan melalui program TMMD ke 117. Program tersebut pendanaannya didukung Pemkab HSS. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, KANDANGAN - Penjabat Kepala Desa Malilingin, Syarifuddin mengakui, adanya 75 keluarga di Dusun Paniungan, Desa Malilingin, Kecamatan Padang Batung, Hulu Sungai Selatan (HSS)  yang eksodus (meningalkan tempat asalnya) ke desa tetangga, Lalapin, yang masuk wilayah Kecamatan Piani Kabupaten Tapin.

Hal tersebut terjadi pada tahun 2000-an, dimana warga kesulitan mengakses jalan maupun pasar untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari seperti sembako.

Waktu itu akses jalan sulit sehingga warga kesulitan mengangkut barang dan menjual hasil pertanian ke kota kecamatan.

“Sampai sekarang mereka tinggal di Desa Lalapin. Setelah berhasil membeli tanah di sana. Sedangkan warga yang tinggal di dusun ini sampai sekarang tinggal 25 keluarga,”jelas Kades, di sela mengikuti kunjungan Dandim 1003 HSS Letkol Inf Nurliwidie Nurdin Kanan Rabu (12/7/2023).

Baca juga: Puncak Festival Loksado 2023, Bupati HSS Ikut Balanting Setelah Mainkan Musik Kurung Kurung  

Baca juga: Resmikan TMMD ke-117 Kodim 1003 HSS, Bupati H Achmad Fikry Minta Partisipasi Masyarakat

Kunjungan itu untuk memantau pelebaran jalan akses Paniungan-Tapin, program TMMD ke 117.

Mereka yang bertahan di Paniungan, kata Kades tak punya lahan di kabupaten tetangga tersebut. Sedangkan mereka yang sudah eksodus, lahan mereka di Paniungan disewakan.

Kades berharap, melalui program TMMD ke 117 ini, akses trasportasi makin mudah. Khususnya berbelanja ke pasar Piani, yang jaraknya sekitar 5 kilometer dari Paniungan.

“Kami juga berharap, pemerintah daerah melanjutkan program membuka akses jalan yang sudah dilebarkan dan pengerasan melalui program TMMD ini hingga benar-benar terhubung, meskipun bertahap. Kami memahami keterbatasan anggaran daerah,”katanya.

Jika sudah benar-benar terhubung, kata Syarifuddin diharapkan warga yang eksodus kembali ke Paniungan meramaikan kampung asalnya.

Dusun Paniungan Desa Malilingin masuk daerah terpencil di ujung kecamatan Padang Batung, HSS.

Jarak dari ibukota Kabupaten, 25 kilometer dengan kondisi jalan belum beraspal, atau masih berupa pengerasan.

Rizani, warga dusun tersebut mengatakan, dia bersama warga lainnya, pilih memasarkan hasil pertanian ke Piani, karena dari segi jarak lebih dekat, yaitu 5 kilometer.

Sedangkan ke Pasar Padang Batung, 15 kilometer. Banun, sebagain warga tetap memasarkan ke Padang Batung, karena jalan ke PIani sendiri masih sulit diterabas.

Sebelum dilakukan pelebaran melalui program TMMD, akses ke desa Lalapin berupa jalan setapak, dan melewati jembatan dari batang kayu.

Baca juga: Jelang Haul ke-2 Guru Kapuh di HSS, Panitia Siapkan 50 Ribu Porsi Makanan untuk Jemaah

Akibat banyaknya warga meninggalkan kampung asalnya, sekolah SDN di dusun itupun kini ditutup. Empat anak yang ada bersekolah di SDN LOkbahan, dengan jarak 3 kilometer dari dusun.

Demikian pula untuk fasiitas Kesehatan, hanya ada di Dusun Lokbahan. Adapun mata pencaharian warga selain berladang di lereng penugungan, juga berkebun sayuran. Seperti kacang tanah, kacang buncis, cabai yang dijual ke Pasar Piani, Tapin. (Banjarmasinpost.co.id/Hanani)

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved