Tajuk

Antisipasi Api di Perumahan

Berdasar data Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Banjarmasin, dari Januari hingga Juni 2023, terjadi 68 kebakaran.

Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID/RIFKI SOELAIMAN
Warga yang kehilangan tempat tinggal, setelah kebakaran menghanguskan 15 rumah, saat mengungsi sementara di musala di dekat lokasi musibah, yakni Jalan Belitung Darat, Gang Simpang Pilot RT 17, Kelurahan Kuin Cerucuk, Kecamatan Banjarmasin Barat, Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan, Rabu (12/7/2023) pagi. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Hanya dalam kurun waktu kurang dari 15 hari, lima peristiwa kebakaran terjadi di Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).

Terbaru, yakni Rabu (12/7/2023), terjadi dua kebakaran yang cukup besar di Simpang Pilot, Belitung dan di Teluk Tiram. Sebelumnya si jago merah mengamuk di Jalan HKSN, wilayah Rawasari dan Gatot Subroto.

Berdasar data Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Banjarmasin, dari Januari hingga Juni 2023, terjadi 68 kebakaran.

Secara dampak, selain kerugian hingga ratusan juta rupiah, kemudian luka-luka, ada puluhan jiwa harus kehilangan tempat tinggal.

Mereka untuk sementara harus tinggal di tempat keluarga atau menempati bangunan yang masih tersisa.

Baca juga: Enam Rumah Hangus, 19 Jiwa Terdampak Kebakaran di Jalan Teluk Tiram Gang II Indrapura Banjarmasin

Baca juga: Puluhan Jiwa Terdampak Kebakaran di Simpang Pilot Banjarmasin, Warga Terima Bantuan Sandang Pangan

Baca juga: Keheroikan Ibu Rumah Tangga Selamatkan 3 Bocah dari Kurungan Api di Simpang Pilot Banjarmasin

Dampak sosial dan ekonomi jelas sangat berat bagi warga, apalagi bagi mereka yang rumahnya juga menjadi lokasi mencari nafkah.

Dari kenyataan banyaknya kasus kebakaran, Pemko Banjarmasin perlu menyisihkan anggaran secara khusus, layaknya dana asuransi, untuk membantu warga yang menjadi korban kebakaran.

Entah apa nomenklaturnya, bantuan dari pemerintah akan sangat membantu warga yang terkena musibah.

Kemudian, dari sisi penyebab memang selama ini kebakaran didominasi adanya hubungan pendek arus listrik (korsleting).

Sosialisasi bahaya korsleting listrik harus kembali digiatkan, khususnya oleh jajaran PLN.

Baca juga: BREAKING NEWS Kebakaran di Simpang Pilot Banjarmasin Ludeskan 15 Bangunan

Baca juga: Alami Luka Bakar, Karyawan Kebakaran RM Bakoel Kemangi Banjarmasin Ini Dengar Suara Gas Mendesis

Baca juga: Kebakaran di Jalan Rawasari Banjarmasin, Warga Sempat Dengar Suara Tangisan

Praktik penyambungan listrik tak sesuai standar, pemasangan jaringan dalam rumah yang asal-asalan, umpamanya, bisa menjadi pemicu yang kadangkala tak disadari oleh warga.

Penyebab berikutnya, yaitu kelalaian, apakah itu kompor, lilin, putung rokok dan sebagainya. Kondisi-kondisi tersebut tidak lepas dari peran kita untuk ikut mengantisipasi dan mencegah.

Dua penyebab utama ini dipermudah lagi dengan kondisi rumah yang berdempetan dan sebagian besar terbuat dari papan.

Jelas diperlukan usaha keras untuk mencegah meluasnya kebakaran.

Selain antisipasi dari kita, guna mencegah kebakaran, pembuatan hidran di lokasi-lokasi padat penduduk sudah layak dijadikan alternatif solusi.

Baca juga: Jelang Idul Adha 2023, Warga Komplek DPR Banjarmasin Geger Kebakaran Lahap Rumah Bedakan

Baca juga: Seorang Menderita Luka Bakar, Kebakaran di Karang Mekar Kota Banjarmasin Kalsel

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Desentralisasi MBG

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved