Ekonomi dan Bisnis

Budi Daya Ikan Papuyu Diharapkan Bisa Dikembangkan Warga Kabupaten Banjar

Rumah makan Banjar pasti perlu papuyu untuk menu yang disajikan, sehingga jadi peluang untuk bisa membudidayakan ikan ini.

Penulis: Nurholis Huda | Editor: Alpri Widianjono
SAUKANI UNTUK BPOST
Papuyu atau ikan betok hasil memancing di rawa-rawa di Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Budi daya papuyu atau ikan betok mulai digerakkan kembali.  Diharapkan. warga di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel), bisa melakukan hal ini. 

Apalagi, papuyu memiliki habitat utama di daerah rawa-rawa. Umumnya, ada pula di persawahan, sungai kecil. Habitat ini berkesesuaian di areal Kabupaten Banjar

Menurut Saukani, warga Sungai Sipai, Kota Martapura, Kabupaten Banjar, dirinya berkeinginan untuk budi daya papuyu ini.

"Ini menarik juga karena rumah makan Banjar pasti perlu papuyu. Bisa dibakar dan digoreng, sama enak, buat lauk," kata dia.

Baca juga: Truk Tangki Angkut Air Bersih untuk ke Pelanggan PTAM di Banjarbaru dan Kabupaten Banjar

Baca juga: Warga Kertakhanyar Keluhkan Air PTAM tidak mengalir, Ternyata Imbas Pipa Bocor di Zona Bandara

Terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Banjar, Ahmadi, melalui Kabid Budidaya Perikanan,  Sipliansyah, Sabtu (15/7/2023), mengungkapkan, teknik budi daya ikan papuyu dimulai dari mempersiapkan indukan. 

"Induk jantan dan betina dipelihara dalam bak terpisah dengan pemberian pakan 2 kali sehari hingga induk siap pijah. Adapun ciri-ciri induk betina siap pijah adalah perut ikan yang membesar ke arah anus dan terasa lembek saat diraba, serta lubang genital yang kemerahan, sementara induk jantan siap pijah yakni saat lubang genital ditekan perlahan akan mengeluarkan cairan putih susu,” bebernya.

Kemudian, mempersiapkan bak atau baskom pemijahan dengan mencuci bersih dan dikeringkan kemudian diisi dengan air.

Penebaran benih dilakukan secara perlahan dengan meletakkan kantong plastik berisi ikan dan mendiamkannya dalam kolam selama 5 sampai 10 menit guna menyesuaikan kondisi suhu air.

Baca juga: Truk Tangki Angkut Air Bersih untuk ke Pelanggan PTAM di Banjarbaru dan Kabupaten Banjar

Baca juga: Warga Kertakhanyar Keluhkan Air PTAM tidak mengalir, Ternyata Imbas Pipa Bocor di Zona Bandara

Baca juga: Perjuangan Petani Sungai Bamban Batola, 15 Hari Jaga Padi Dari Serangan Burung dan Monyet

Pemeliharaan dilakukan dalam jangka waktu 8 bulan, untuk kemudian dapat dilakukan proses panen.

“Proses panen sebaiknya dilakukan di pagi hari sekitar pukul 07.00 pagi atau di sore hari sekitar pukul 16.00 sore,” ucap pejabat DKPP Kabupaten Banjar ini.

Pada proses panen, dilakukan secara bertahap.

Pertama, menangkap secara bertahap ketika tingkat kepadatan ikan di kolam masih tinggi.

Baca juga: Rincian Gaji PNS Part Time Pengganti Tenaga Honorer Mulai 28 November 2023, Satpam Mulai Rp 5,6 Juta

Baca juga: Inilah Skema PNS Part Time Pengganti Tenaga Honorer Mulai Per 28 November 2023, tak Akan Dipecat

Tahap kedua, yaitu panen secara total dengan cara pengeringan kolam, saat tingkat kepadatan sudah berkurang.

(Banjarmasinpost.co.id/Nurholis Huda)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved