Religi

Cara Mengejar Cinta dan Ridho Allah, Berikut Penjelasan Ustadz Adi Hidayat dalam Ceramahnya

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan cara mengejar cinta dan Ridho Allah SWT. Simak ceramahnya alam satu video di bawah ini

Penulis: Mariana | Editor: Irfani Rahman
kanal youtube Adi Hidayat Official.
Ustadz Adi Hidayat. Dalam satu ceramahnya Ustadz Adi Hidayat menjelaskan cara mengejar cinta dan ridho Allah SWT 

Artinya: Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku,
masuklah ke dalam surga-Ku.

"Maknanya adalah dia ridho dengan pemberian Allah, Allah ridho dengan kepulangannya. Ketika Allah ridho digolongkannya orang itu ke dalam hamba-hamba yang shaleh dan disiapkan surga untuknya, surganya sudah ditampakkan sebelum wafat makanya tenang," urai Ustadz Adi Hidayat.

Hal ini sebagaimana tafsir yang meriwayatkan Sayyidah Asiyah istri Firaun meminta kepada Allah minta bangunkan satu tempat yang dekat dengan Allah di surga.

Surga tersebut ditampakkan oleh Allah sebelum wafatnya, begitu Firaun ingin menyiksanya kala itu Sayyidah Asiyah diikat di tiang, saat ingin dihabisi Aisyah meminta kepada Allah ditampakkan surga dan memohon tiba ajalnya sebelum disiksa Firaun.

Yang terjadi adalah Allah tampakkan surga dan Asiyah pun senyum, melihat hal itu Firaun bingung dan mencela senyuman Asiyah.

"Karena perkara iman bukan yang tampak pada mata secara langsung tapi yang dirasakan di dalam hati, dan Allah akan menampakkan sesuatu yang tidak biasa tampak di dunia," kata Ustadz Adi Hidayat.

Banyak ayat yang mengajarkan syukur kepada umat Islam, di antaranya Surat Ali ‘Imran Ayat 190-191

إِنَّ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَٱخْتِلَٰفِ ٱلَّيْلِ وَٱلنَّهَارِ لَءَايَٰتٍ لِّأُو۟لِى ٱلْأَلْبَٰبِ

ٱلَّذِينَ يَذْكُرُونَ ٱللَّهَ قِيَٰمًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَٰطِلًا سُبْحَٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ

Inna fī khalqis-samāwāti wal-arḍi wakhtilāfil-laili wan-nahāri la`āyātil li`ulil-albāb. Allażīna yażkurụnallāha qiyāmaw wa qu'ụdaw wa 'alā junụbihim wa yatafakkarụna fī khalqis-samāwāti wal-arḍ, rabbanā mā khalaqta hāżā bāṭilā, sub-ḥānaka fa qinā 'ażāban-nār

Artinya: Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.

"Ayat tersebut sunnahnya dibaca saat bangun tidur, yakni yang dilakukan Nabi SAW setelah bangun tidur sehingga ketika melihat apapun tersambung dengan Allah," ucap Ustadz Adi Hidayat.

Sebab itu, ridho Allah adalah nomor satu jika sudah dapat ridho Allah surga manapun mudah didapatkan. Untuk menggapainya dengan amal shaleh, maka berusahalah beramal untuk menarik perhatian Allah dan menjadi insan yang berperilaku sangat baik atau muhsin yang mendapat cinta Allah SWT.

Simak Videonya

(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved