Religi

Kapan Jadwal Puasa Ayyamul Bidh di Bulan Muharram 2023? Ustadz Khalid Basalamah Urai Nilai Pahalanya

Ustadz Khalid Basalamah terangkan mengenai Puasa Ayyamul Bidh, simak Berikut jadwal Puasa Ayyamul Bidh di Muharram 2023

|
Penulis: Mariana | Editor: Irfani Rahman
kanal youtube Khalid Basalamah Official
Ustadz Khalid Basalamah.Dalam satu ceramahnya Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan nilai pahala Puasa Ayyamul Bidh 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Pendakwah Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan nilai pahala Puasa Ayyamul Bidh bagi umat muslim yang istiqomah menunaikannya.

Jadwal Puasa Ayyamul Bidh bulan Muharram 1445 Hijriyah bertepatan di akhir Juli dan awal Agustus 2023 selengkapnya ada di artikel ini.

Puasa Ayyamul Bidh salah satu yang dianjurkan rutin setiap bulan dalam kalender Islam, Ustadz Khalid Basalamah menuturkan terlebih di bulan Muharram salah satu bulan mulia yang disunnahkan memperbanyak ibadah puasa bagi kaum muslimin.

Dituturkan Ustadz Khalid Basalamah, puasa Ayyamul Bidh disebut juga puasa hari-hari putih yang dilaksanakan setiap bulan hijriyah.

Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa sunah yang dilaksanakan pada pertengahan bulan, tepatnya setiap tanggal 13, 14, dan 15 Hijriyah tiap bulannya.

Baca juga: Bolehkah Puasa Asyura 10 Muharram tanpa Shiyam Tasua Sebelumnya? Ini Kata Ustadz Khalid Basalamah

Baca juga: Cara Mengejar Cinta dan Ridho Allah, Berikut Penjelasan Ustadz Adi Hidayat dalam Ceramahnya

Jadwal Puasa Ayyamul Bidh di Bulan Muharram 1445 Hijriyah

Kini berada di bulan Muharram, tepatnya sudah memasuki pekan pertama bulan Muharram 1445 Hijriyah.

Diketahui 1 Muharram 1445 Hijriyah bertepatan pada Rabu (19/7/2023). Sehingga jadwal puasa Ayyamul Bidh di bulan Muharram 1445 H atau Juli/Agustus 2023 adalah sebagai berikut:

1. Puasa Ayyamul Bidh hari pertama pada 13 Muharram 1445 H = Senin, 31 Juli 2023

2. Puasa Ayyamul Bidh hari kedua pada 14 Muharram 1445 H = Selasa, 1 Agustus 2023

3. Puasa Ayyamul Bidh hari ketiga pada 15 Muharram 1445 H = Rabu, 2 Agustus 2023

Ustadz Khalid Basalamah menerangkan tepatnya yang paling afdhol puasa Ayyamul Bidh dikerjakan pada pertengahan bulan yakni tanggal 13, 14, dan 15 bulan-bulan hijriyah.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda tentang pelaksanaannya kepada Sahabat Abu Dzar.

"Berdasarkan pernyataan Abu Dzar ra, para sahabat diminta melaksanakan puasa hari-hari putih," jelas Ustadz Khalid Basalamah dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Atsar Muslim.

Baca juga: Anjuran Puasa Daud Selain Shaum Asyura Dijelaskan Ustadz Abdul Somad, Berikut Niatnya

Baca juga: Bagaimana Tak Bisa Puasa Asyura Sebab Berhalangan, Buya Yahya Imbau Amalkan Hal Ini

Berikut Hadistnya:

يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ
.
“Wahai Abu Dzar, jika engkau ingin berpuasa 3 hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah).” (HR. Tirmidzi no. 761 dan An Nasai no. 2425.

Ustadz Khalid Basalamah menambahkan pahalanya bagai puasa selama setahun.

"Ulama merincikan kenapa puasa Ayyamul Bidh pahalanya setahun, hitung-hitungannya ada hadist Nabi SAW yang berbunyi setiap amal shaleh dilipatgandakan 10 kali lipat," papar Ustadz Khalid Basalamah.

Jadi apabila umat muslim puasa tiga hari setiap bulan, maka hari pertama dihitung sebesar 10 hari. Karena itu jika puasa tiga hari hitungannya sama seperti puasa 30 hari.

Apabila berpuasa tiga hari selama 11 bulan selain bulan Ramadhan, dari mulai Muharram sampai Zulhijjah, maka seperti puasa setahun.

Pendapat lainnya, setiap puasa tiga hari setiap bulannya seperti puasa setahun.

"Ada sebagian ulama menambahkan, khusus di bulan Zulhijjah yang ada musim haji. Tanggal 13 kena Hari Tasyrik, maka ulama menganjurkan di bulan Zulhijjah dipindah 14, 15, dan 16," urai Ustadz Khalid Basalamah.

Hal tersebut sebab mulai 10 Zulhijjah atau Hari Raya Idul Adha hingga hari-hari tasyrik 11, 12, dan 13 Zulihijjah adalah hari makan-makan bagi umat Islam. Dimana hari-hari menikmati daging kurban dan dilarang berpuasa.

Ibnu Utsaimin ra mengatakan puasa Ayyamul Bidh paling afdhol tanggal 13, 14, dan 15. Namun bisa diganti hari lain misalnya 1, 2, dan 3, atau 7, 8, dan 9, atau 20, 21, dan 22, intinya tiga hari.

Bertepatan saat ini bulan Muharram, umat Islam dianjurkan memperbanyak puasa. Sebagaimana sabda Nabi SAW yang menyebutkan keutamaan puasa di bulan Muharram.

Dari Abu Hurairah RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ

"Sebaik-baik puasa setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah – Muharram. Sementara sholat yang paling utama setelah sholat wajib adalah sholat malam.” (HR. Muslim no. 1163, dari Abu Hurairah).

Selain Puasa Ayyamul Bidh, sebelumnya umat Islam telah dianjurkan menunaikan puasa paling afdhol dan khusus di bulan Muharram yaitu Puasa Asyura pada 10 Muharram kemarin.

Ada pula puasa sunnah lainnya yang bisa dikerjakan antara lain, Puasa Senin Kamis, Puasa Daud, dan puasa tambahan.

Puasa tambahan tersebut dinamakan tathawwu', puasa ini bisa dikerjakan misalnya ketika Anda setelah sholat subuh pulang ke rumah di hari Selasa, Anda merasa sehat dan ingin mendekatkan diri kepada Allah dengan cara berpuasa, maka saat itu Anda mengatakan "Saya ingin puasa."

Selama tidak ada faktor yang membatalkan puasa selepas shubuh, belum makan dan minum, tidak berhubungan biologis suami istri, maka Anda boleh puasa.

Sebagaimana hadits shahih dalam sebuah riwayat yang menyatakan bahwasanya Nabi Muhammad SAW pernah pulang ke rumah beliau walaupun tidak disebutkan harinya namun yang jelas bukan Senin dan Kamis, karena di dua hari itu Nabi SAW sudah tidak bertanya lagi tentang makanan.

"Beliau bertanya kepada Ummul Mukminin, Aisyah RA, apakah kalian punya makanan, Aisyah RA menjawab tidak ada ya Rasulullah," terang Ustadz Khalid Basalamah.

Kata Nabi SAW "Kalau begitu hari ini Aku puasa." (HR Muslim no 1154). Dan ini puasa sifatnya tathawwu' atau tambahan.

Puasa tathawwu' bisa dilakukan di bulan Muharram sebagaimana amal shaleh yang dianjurkan ditingkatkan di bulan mulia.

Adapun niat puasa tathawwu' sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah SAW, bisa dilakukan setelah sholat subuh yang mana bertepatan dengan tidak adanya makanan di rumah.

Niat Puasa Ayyamul Bidh

Niat cukup dalam hati, bagi Anda yang terbiasa melafadzkan niat, berikut niat Puasa Ayyamul Bidh:

َوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى

NAWAITU SAUMA AYYAMI BIDH SUNNATAN LILLAHI TA’ALA

Artinya: “Saya niat puasa pada hari-hari putih , sunnah karena Allah ta’ala.”

Simak Videonya

(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved