Religi
Bolehkah Puasa Asyura 10 Muharram tanpa Shiyam Tasu'a Sebelumnya? Ini Kata Ustadz Khalid Basalamah
Dalam satu ceramahnya Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan hukum Puasa Asyura 10 Muharram tanpa diikuti Puasa Tasua sehari sebelumnya.
Penulis: Mariana | Editor: Irfani Rahman
BANJARMASINPOST.CO.ID - Pendakwah Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan hukum Puasa Asyura 10 Muharram tanpa diikuti Puasa Tasua sehari sebelumnya.
Diungkapkan Ustadz Khalid Basalamah, sebagian ulama berpendapat puasa di tanggal 10 Muharram saja tanpa diikuti puasa 9 Muharram hukumnya makruh.
Ini sebab, Ustadz Khalid Basalamah mengatakan Nabi Muhammad SAW berencana akan Puasa Tasu'a 9 Muharram di tahun selanjutnya anjuran Puasa Asyura sebagaimana termaktub dalam hadits shahih.
Kini kaum muslimin memasuki tahun baru yakni 1 Muharram 1445 Hijriyah, bulan pertama sistem penanggalan Islam.
Baca juga: Ustadz Khalid Basalamah Jelaskan Kiat Cegah Munculnya Rasa Suka Sesama Jenis, Simak Cara Didik Anak
Baca juga: Bagaimana Tak Bisa Puasa Asyura Sebab Berhalangan, Buya Yahya Imbau Amalkan Hal Ini
Bulan Muharram salah satu bulan mulia, sebab itu kaum muslimin dianjurkan memperbanyak amal shaleh di antaranya puasa.
Ada dua puasa sunnah yang khusus hanya ada di bulan Muharram, yaitu Puasa Tasu'a dikerjakan pada 9 Muharram dan Puasa Asyura dilaksanakan pada 10 Muharram.
Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan pada zaman dulu Nabi Muhammad SAW masuk ke Madinah melaksanakan Puasa Asyura dan memerintahkan para sahabat untuk berpuasa.
Namun, pada saat bulan Ramadhan disyariatkan untuk wajib berpuasa, maka Nabi SAW tidak lagi mewajibkan Puasa Asyura, para sahabat dan umat muslim diberikan kelowongan untuk berpuasa atau tidak sebagaimana hukum Puasa Asyura adalah sunnah.
"Artinya Puasa Asyura di awal Islam hukumnya wajib, dan menjadi sunnah setelah adanya perintah Puasa Ramadhan," jelas Ustadz Khalid Basalamah dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Khalid Basalamah Official.
Nabi Muhammad SAW sangat menganjurkan selain menjaga Puasa Asyura 10 Muharram juga menambah puasa sehari sebelumnya yakni Puasa Tasu'a 9 Muharram.
Hal ini berawal dari para sahabat yang merasa resah dengan kesamaan ibadah yang dilakukan umat Islam dengan kaum Yahudi pada 10 Muharram, yakni sama-sama berpuasa.
Kaum Yahudi puasa di 10 Muharram adalah hari dimana Allah selamatkan Nabi Musa As dari kejaran Fir'aun, sebagai tanda syukur kepada Allah.
Adanya puasa di Hari Tasu'a pada 9 Muharram, tak lain agar umat muslim berbeda atau menyelisihi kebiasaan kaum Yahudi yang juga berpuasa pada hari Asyura 10 Muharram. Hal ini menjadi pelengkap puasa Asyura.
Baca juga: Bacaan Doa Berbuka Puasa Tasua dan Asyura, Ustadz Adi Hidayat Paparkan Cara Membacanya
Baca juga: Ustadz Abdul Somad Ungkap Jumlah Puasa yang Afdhol di Momen Asyura, Berikut Jadwal Lengkapnya
Sebagaimana dijelaskan dalam hadits shahih dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَئِنْ بَقِيتُ إِلَى قَابِلٍ لَأَصُومَنَّ الْيَوْمَ التَّاسِعَ
Ustadz Khalid Basalamah
Puasa Asyura
Puasa Tasua
10 Muharram
9 Muharram
ceramah ustadz khalid basalamah
Banjarmasinpost.co.id
Hukum Merayakan Maulid Nabi SAW, Ustadz Khalid Basalamah Jabarkan Asal-usulnya |
![]() |
---|
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh di Bulan Maulid Nabi 2025, Ustadz Adi Hidayat Paparkan Ketentuan |
![]() |
---|
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh September 2025, Buya Yahya Sebut Boleh Geser Hari Karena Udzur |
![]() |
---|
Jadwal 1 Rabiul Awal 1447 Hijriyah, Ustadz Adi Hidayat Urai Amalan Sholawat bagi Umat Muslim |
![]() |
---|
Hukum Merayakan Maulid Nabi bagi Umat Islam, Ini Kata Ustadz Adi Hidayat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.