Religi

Apakah Puasa Asyura Boleh Diqadha? Simak Penjelasan Buya Yahya dalam Ceramahnya

Buya Yahya dalam satu ceramahnya menjelasnya mengenai qadha Puasa Asyura, simak penjelasannya dibawah ini

Penulis: Mariana | Editor: Irfani Rahman
kanal youtube Al-Bahjah TV
Buya Yahya.Dalam satu ceramahnya Buya Yahya menjelaskan hukum mengqadha Puasa Asyura di bulan Muharram. 

Buya Yahya mengingatkan agar waspada banyak riwayat-riwayat yang tidak benar tentang bulan Muharram disusupkan dalam Islam, dan banyak diikuti oleh kaum muslim.

"Termasuk puasa di akhir tahun dan awal tahun akan diampuni dosa 50 tahun, ini jelas riwayat yang bohong, karena akhir tahun dan awal tahun ada pada zaman Sayyidina Umar bin Khattab bukan pada zaman Nabi SAW, yang mencetuskan awal tahun baru adalah Sayyidina Umar," terang Buya Yahya.

Meski riwayat yang bukan berasal Nabi Muhammad SAW, namun amalan itu cukup digemari.

Amalan di bulan Muharram cukup hadist shahih yang dapat dijadikan landasan ibadah atau amalan sunnah.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ

"Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah (puasa) di bulan Allah (bulan) Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat wajib (lima waktu) adalah shalat malam."

"Hadist itu sudah cukup, tidak perlu menggunakan riwayat-riwayat palsu, riwayat-riwayat aneh, maka puasa di akhir dan awal tahun tidak ada dalil yang benar," tegas Buya Yahya.

Perihal membaca Surah Al-Fatihah, Ayat Kursi, atau Surah Yasin hukumnya mubah atau boleh jika dianjurkan oleh ustadz atau guru kepada santri-santrinya. Namun dilarang mengatakan jika amalan itu dinisbatkan atau dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW, sebab tidak ada dalinya.

Ini adalah bentuk ajaran baik kepada santri agar memperbanyak kegiatan positif atau amal shaleh daripada mengerjakan hal yang tidak berguna.

"Setelah membaca Yasin, diteruskan dengan menulis Bismillah yang banyak, boleh, asal tidak dinisbatkan ke Rasulullah SAW, sebab jika mengatakan ajaran Nabi SAW adalah dusta," kata Buya Yahya.

Buya Yahya mengimbau agar kaum muslim patut waspada karena ada musuh-musuh yang mencari celah atau permusuhan.

Dalam mengerjakan amalan, perlu sandaran yang benar agar tidak terjebak pada riwayat palsu.

Cukup berpegang pada hadist shahih yang ada di bulan Muharram, yakni puasa selama bulan Muharram adalah utama selain puasa Ramadhan.

Simak Videonya

(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved