Berita Tanah Bumbu

Gateball Olahraga Baru di Tanbu Sudah Bawa Prestasi untuk Bumi Bersujud, Miliki Empat Cabor

Gateball sudah hadir di kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), dan biasa latihan di lapangan sepak bola tidak terpakai di belakang Masjid Jami Batulicin

Penulis: Muhammad Fikri | Editor: Edi Nugroho
(Banjarmasinpost.co.id/Muhamad Fikri)
Gateball sudah hadir di kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), dan biasa latihan di lapangan sepak bola tidak terpakai di belakang Masjid Jami Batulicin, kelurahan Batulicin Kecamatan Batulicin, Kabupaten Tanbu 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BATULICIN - Gateball sudah hadir di kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), dan biasa latihan di lapangan sepak bola tidak terpakai di belakang Masjid Jami Batulicin, kelurahan Batulicin Kecamatan Batulicin, Kabupaten Tanbu

Gateball merupakan olahraga baru yang bisa dimainkan secara rileks. Olahraga ini berasal dari Jepang.

Gateball adalah sebuah olahraga modifikasi dari permainan Croquet menggunakan stik yang digunakan untuk memukul dan mengarahkan bola agar bisa masuk ke tiga gawang (gate), dan goal-pole sebagai titik akhir.

Mawan selaku yang dituakan didalam Persatuan Gateball seluruh indonesia (Pergatsi) Tanbu mengatakan awal mula olahraga ini ada di Tanbu , berawal dari adanya kegiatan sosialisasi dari KONI Tanbu, yang mengundang narasumber dari provinsi, dimana salah satu pembahasannya adalah olahraga ini. Lalu hadirlah Gateball di Tanbu sejak awal tahun 2022 lalu.

Baca juga: Sekretaris dan Staf Sekretariat DPRD Batola Berduka Cita atas Wafatnya Mantan Sekda Ir H Supriyono

Baca juga: Dewan Balangan Terus Dorong Pengembangan Produk UKM, Mampu Bersaing di Pasar Global

Menurutnya Mawan Gateball ini masuk juga event yakni Kormi dan Koni.

Permainan Ini merupakan permainan yang memadukan antara strategi dan kekompakan antar teman.

Olahraga ini memiliki empat nomor cabor yakni single, double, triple dan beregu. Di mana mereka mainkan saat ini adalah nomor beregu masing-masing pemain memegang satu bola dan memasukkan bola ke gawang dengan waktu selama 30 menit setiap babaknya.

"Jadi tim yang paling banyak memasukkan bola ke gawang itu pemenangnya," cetusnya.

Jadi di setiap lapangan luasnya 15 kali 20 meter, ada tiga gawang dan satu agari, ketika memasukkan ke gawang kita hanya mendapatkan satu poin sedangkan ketika mengenai agari itu dua poin.

Namun untuk agri biasanya hanya dikenakan di menit-menit akhir Kalau di menit-menit awal biasanya pemain lebih memilih membuang bola musuh keluar.

Diungkapkan oleh Mawan walaupun olahraga ini baru namun sudah menorehkan medali perunggu nomor beregu di ajang Porprov di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) beberapa waktu lalu. Kemudian pada event porda Kormi 2022 berhasil mendapatkan juara tiga.

Baca juga: Pimpinan dan Anggota DPRD Sampaikan Duka Cita atas Wafatnya Mantan Sekda Batola Ir H Supriyono

" Alhamdulillah padahal baru dibentuk sekitar awal tahun 2022 lalu," ucapnya.

Nah bagi anda warga Kabupaten Tanah Bumbu yang ingin ikut berlatih atau masih belum tahu atau ingin tahu bagaimana cara bermain olahraga ini bisa datang langsung ke lapangan Batulicin yang tepat berada di belakang Masjid Jami Batulicin. Mereka latihan setiap hari Senin, Rabu dan Sabtu sehabis sholat ashar.


Untuk yang ingin ikut bermain stik dan bola disiapkan, karena untuk harga stiknya sendiri menurut Mawan cukup mahal dibanderol mulai dari Rp 900 ribuan hingga Rp 5 jutaan rupiah tergantung kualitas dari stik tersebut.

"Yang ingin ikut latihan bisa langsung datang lapangan ini, stik dan bola disediakan, kemudian terkait teknik main dan sebagainya akan diberitahukan dan belajar bersama-sama," ucapnya.

Selama ini menurutnya dari instansi terkait seperti Koni sangat mendukung baik kepada pihaknya karena sudah mendukung seperti pembelian alat dan sebagainya.

(Banjarmasinpost.co.id/Muhamad Fikri)

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved